Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:28:50ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-01-03T02:13:58Z2018-01-03T02:13:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/54773This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/547732018-01-03T02:13:58ZKONSTRIBUSI KEBIJAKAN PENINGKATAN JUMLAH SISWA
SMK TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIAPada tahun 2007, Kementerian Pendidikan Nasional/Kemendiknas (nama saat itu)
mengambil keputusan kebijakan besar (big bang policy) tentang proporsi jumlah siswa SMA
dan SMK dari 70% siswa SMA dan 30% siswa SMK (2007) menjadi 30% siswa SMA dan 70%
siswa SMK (2015). Kebijakan spektakuler tersebut hanya didasarkan atas asumsi (bukan
data/informasi akurat) dan juga hanya didasarkan atas suppl-driven (hanya menurut Pemerintah
sebagai supplier) dan bukan didasarkan atas demand-driven yang bersumber dari informasi
akurat kebutuhan tenaga kerja. Justifikasi Kementerian Pendidikan Nasional saat itu adalah
bahwa kebutuhan tenaga terampil tingkat menengah di masa yang akan datang sangat besar
yaitu 70% dan yang membutuhkan lulusan pendidikan tinggi tidak lebih dari30%.
Sampai saat ini, kebijakan proporsi siswa SMA:SMK (30%:70%) belum pernah
dievaluasi konstribusinya terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan informasi
tersebut munculah dua pertanyaan. Pertama, benarkah memperbesar investasi di SMK
memberikan kontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi dari pada memperbesar
investasi di SMA? Berapakah proporsi jumlah siswa SMA dibanding SMK sesuai dengan
tuntutan pembangunan ekonomi Indonesia?
Pendekatan penelitian yang digunakan untuk menjawab semua pertanyaan penelitian
adalah pendekatan kuantitatif yang diperkaya dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian
deskriptif kuantitatif merupakan cara utamanya. Metode ini digunakan untuk menghimpun,
mentabulasi, dan meringkas data-data jumlah siswa (kuantitatif dan kualitatif) yang
dikumpulkan dari Direktorat Pembinaan SMK, data-data sekunder pembangunan ekonomi yang
dikumpulkan dari BPS (pertumbuhan ekonomi, pendidikan per lapangan kerja utama, angka
pengangguran dan data-data kuantitatif yang dikumpulkan dari SMK, Direktorat Pembinaan
SMK, dan dunia kerja. Metode kualitatif digunakan untuk menjaring, menghimpun, dan
menganalisis data kualitatif tentang keselarasan kualitas lulusan SMK dengan kebutuhan
duniakerja.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Proporsi
jumlah siswa SMK dibanding jumlah siswa SMA yang ada saat ini (2017) adalah
52%:48%: (2) Rata-rata angka pengangguran lulusan SMK lebih besar dari pada angka
pengangguran lulusan SMA yaitu 10% dan 9%; (3) Lulusan SMK yang bekerja menurut
lapangan pekerjaan utama, persentasinya lebih sedikit dari pada lulusan SMA yang
bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, yaitu 36%:64%. Dunia kerja merekrut
lulusan SMA lebih banyak dari pada lulusan SMK, padahal lulusan SMK dipersiapkan
untuk memasuki dunia kerja; dan (4) Jumlah lulusan SMK (supply) jauh lebih besar dari
pada jumlah kebutuhan lulusan SMK (demand), jadi oversupply lulusan SMK. Jika
kebijakan perbanyakan jumlah siswa SMK diteruskan, maka akan terjadi kelebihan
lulusan SMK.PH SlametSugestiyadi Bambang2016-10-20T10:58:14Z2016-10-20T10:58:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42569This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425692016-10-20T10:58:14ZPEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI
AIR BERSIH UNTUK KORBAN ERUPSI MERAPI
DI DUSUN MANGUNSOKO, DESA KALIBENING, KECAMATAN DUKUN, KABUPATEN MAGELANGTelah terjadi letusan dahsyat gunung Merapi pada Oktober 2010. Bahaya yang ditimbulkan tidak hanya saat meletusnya saja (material vulkanik panas), tetapi pasca letusan (berupa lahar dingin & material vulkanik lainnya) juga sangat berbahaya karena meruntuhkan apa saja yang diterjangnya. Aliran material vulkanik bisa menghancurkan sarana prasarana : jalan raya, jembatan, rumah, lahan pertanian, saluran air, dan sebagainya. Dusun Mangunsoko, kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang adalah salah satu dusun yang terkena dampak erupsi Merapi ini. Rumah, lahan pertanian dan saluran air di dusun itu rusak diterjang material vulkanik. Aktivitas dan kegiatan ekonomi warga lumpuh atau terganggu.
Team PPM UNY bertekad untuk berkiprah dengan memperbaiki / membangun kembali jaringan distribusi air bersih di dusun Mangunsoko itu. Team PPM UNY berusaha membantu warga dengan berkarya : membuat desain system jaringan air bersih, melakukan pengawasan (supervise) proses pembangunan jaringan, dan membantu sebagian material pembangunan ( semen PC, pipa PVC / pralon, dan lain lain). Jaringan saluran distribusi air ini mengandalkan system gravitasi.
Hasil yang diperoleh dari kerja keras team PPM UNY bergotong royong dengan warga kini telah terwujud. Ujudnya ialah sebuah desain dan bangunan system jaringan distribusi air bersih, mulai dari bak tangkap air, reservoir primer & sekunder, pipa-pipa distribusi ke rumah warga. Kini jaringan itu sudah berfungsi dengan baik mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga dusun Mangunsoko, desa Kalibening, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang. Warga bisa minum, bertani, beternak ikan menggunakan air tersebut.Sugestiyadi BambangEndaryanta EndaryantaM.Pd. Sunaryo