Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:10:42ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2019-03-01T02:04:50Z2019-03-01T02:04:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62974This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/629742019-03-01T02:04:50ZPEMANFAATAN KULIT POHON PELAWAN (Tristaniopsis merguensis Griff.) SEBAGAI ZAT WARNA TEKSTILPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kualitas hasil warna pencelupan ekstrak kulit pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) pada katun, sutera dan satin menggunakan fiksator tawas, kapur dan tujung ditinjau dari pencucian sabun. (2) Kualitas hasil warna pencelupan ekstrak kulit pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) pada katun, sutera dan satin menggunakan fiksator tawas, kapur dan tujung ditinjau dari panas penyetrikaan.(3) Pengaruh zat fiksator tawas, tunjung dan kapur terhadap kualitas hasil warna dari ekstrak kulit pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) pada bahan tekstil katun mori, satin dan sutera. (4) Hasil warna dari pencelupan ekstrak kulit pohon Pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) pada bahan tekstil katun, sutera dan satin dengan fiksator tawas, kapur dan tunjung.
Penelitian eksperimen ini menggunakan desain eksperimental faktorial AB tetap. Dalam hal ini A adalah jenis kain yang digunakan yang terdiri dari katun, sutera dan satin, sedangkan B adalah jenis fiksasi yang digunakan yaitu tawas, tunjung dan kapur tohor. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu statistik inferensial dengan uji non parametik yaitu uji kruskal wallis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas hasil warna pencelupan ekstrak kulit pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) pada katun, sutera dan satin menggunakan fiksator tawas, tunjung dan kapur ditinjau dari pencucian sabun didapat hasil rata-rata dengan kategori baik (skor 3,5). (2) kualitas hasil warna pencelupan ekstrak kulit pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) pada katun, sutera dan satin menggunakan fiksator tawas, tunjung dan kapur ditinjau dari panas penyetrikaan didapat hasil rata-rata dengan kategori baik (skor 3,9). (3) Ada pengaruh penggunaan fiksator tawas, kapur tohor dan tunjung terhadap kualitas hasil warna pencelupan ekstrak kulit pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) pada katun, satin dan sutera dengan hasil χ2hitung = 26.00 menyatakan tingkat kepercayaan 95% dengan α 0,05. (4) Warna yang dihasilkan dari pencelupan ekstrak kulit pohon Pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) yaitu fiksator tawas menghasilkan warna Dark salmon pink pada katun, Wheat light brown pada sutera dan Olive pada satin, fiksator tunjung menghasilkan warna Dark grey pada katun, Dark brown pada sutera dan Grey pada satin, dan fiksator kapur tohor menghasilkan Muddy waters brown pada katun, golden sundance pada sutera dan canary yellow pada satin.Dewi Astari-