Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:44:20ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2023-02-27T01:46:31Z2023-02-27T01:46:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76730This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767302023-02-27T01:46:31ZPEMBERDAYAAN PETANI KOPI MELALUI PENDAMPINGAN DI
POINT PBG COFFEE ROASTERY DESA MAKAMPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pemberdayaan petani
kopi melalui pendampingan di Point Pbg Coffee Roastery Desa Makam, (2)
Mendeskripsikan hasil pemberdayaan petani kopi melalui pendampingan di Point
Pbg Coffee Roastery Desa Makam, (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat pemberdayaan petani kopi di Point Pbg Coffee Roastery Desa
Makam.
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Point Pbg Coffee
Roastery Desa Makam dengan subjek penelitian yaitu penyelenggara
pendampingan dan petani kopi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini
adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi, dan
dokumentasi serta buku catatan dan alat perekam sebagai pendukung. teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan
kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data
menggunakan triangulasi teknik.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Pemberdayaan petani kopi melalui
pendampingan terdiri dari; (a) Proses Perencanaan yaitu menawarkan kriteria-
kriteria kopi yang akan dibeli dan mensosialisasikan tentang program
pendampingan, (b) Proses Pelaksanaan yaitu negosiasi terkait harga jual dan saat
proses panen pengelola dan fasilitator turun langsung memantau serta
memberikan edukasi, (c) Proses Evaluasi yaitu pihak pengelola melakukan
penghitungan penyusutan kopi dan mengukur kualitas rasa melalui proses
cupping. (2) Hasil yang diperoleh; (a) Perubahan dari segi pengetahuan, petani
kopi memahami tentang ciri-ciri kopi sesuai standar SNI, (b) Perubahan dari segi
keterampilan, petani kopi menjadi tahu tentang cara pemetikan kopi yang baik dan
benar, (c) Perubahan dari sikap, petani lebih menghargai kopi, menghargai proses,
(d) Dampak ekonomi yaitu hasil penjualan ada peningkatan, (e) Dampak sosial
yaitu dapat membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. (3) Faktor Pendukung
dan Penghambat; (a) Faktor pendukung yaitu antusias dan semangat dari petani
kopi, (b) Faktor penghambat yaitu SDM penyortir belum sesuai, anggaran
terbatas, administrasi belum terurus dengan baikLintang Andonomurti