Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T17:16:42ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-06-28T21:33:55Z2019-01-30T00:11:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21686This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/216862015-06-28T21:33:55ZKIAI HAMAM DJA’FAR DAN PONDOK PESANTREN PABELAN
(1965-1980)KIAI HAMAM DJA’FAR DAN PONDOK PESANTREN PABELAN
(1965-1980)
Oleh: Altav Ghauhar
NIM. 07407141011
Abstrak
Wafatnya Kiai Asror pada 1953, menyebabkan Pondok Pesantren Pabelan
mengalami masa kekosongan. Ketergantungan masyarakat Pabelan pada
kepemimpinan tokoh pondok pesantren, menyebabkan desa ini mengalami
keadaan yang cukup memprihatinkan dari berbagai segi kehidupan. Muncul
pemimpin seperti Kiai Hamam Dja’far yang sangat dikagumi dan diperlukan
masyarakat. Dengan pendekatan diri kepada masyarakat, kiai berhasil mendirikan
organisasi masyarakat, yaitu PTIP (Pemelihara Tradisi Islam Pabelan) dan P3
(Persatuan Pemuda Pabelan). Atas bantuan masyarakat pula, Pondok Pesantren
Pabelan dapat didirikan kembali pada 1965. Tujuan penelitian ini adalah
menjelaskan usaha pendirian kembali Pondok Pesantren Pabelan oleh Kiai
Hamam Dja’far pada 1965 dan pengaruhnya bagi masyarakat sekitar.
Kiai Hamam Djafar merupakan tokoh yang cukup karismatik, sehingga
usahanya dalam merintis Pondok Pesantren Pabelan dengan sistem baru pada
1965 sangat menarik untuk dikaji. Beberapa buku mengenai profil Pondok
Pesantren Pabelan dan Kiai Hamam Dja’far, banyak didapat di Perpustakaan
Pondok Pabelan. Di sini ditemukan beberapa buku yang terlalu subjektif
memandang Kiai Hamam Djafar dan Pondok Pesantren Pabelan, sehingga perlu
dihilangkan. Arsip yang ditemukan adalah kunjungan beberapa lembaga dan
institusi lain ke Pondok Pesantren Pabelan pada 1970-an, sehingga menguatkan
pandangan bahwa pondok pesantren ini sudah mulai dikenal luas pada kurun
waktu tersebut. Yang terakhir adalah memaparkan keterkaitan antara Kiai Hamam
Dja’far dengan pendirian kembali Pondok Pesantren Pabelan 1965.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan seorang pemimpin
sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat sekitar. Kiai Hamam Dja’far
yang menjadi pelopor pendirian Pondok Pesantren Pabelan pada 1965, dapat
mempengaruhi pembangunan masyarakat Pabelan yang sedang mengalami krisis
di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan sosial. Saat itu kiai berhasil
mendekati warga masyarakat dan pemuda untuk membangun kembali desanya
dengan mendirikan PTIP dan P3. Pembangunan yang dilakukan Pondok Pesantren
Pabelan, tidak terpusat pada pembangunan keagamaan saja, melainkan
pembangunan ekonomi dan sosial. Hal ini disebabkan pemikiran kiai yang tidak
menjadikan agama sebagai sebuah pemahaman saja, melainkan perlu adanya
tindakan nyata dari pemahaman tersebut. Keberadaan pondok pesantren menjadi
begitu penting bagi masyarakat Pabelan. Pengaruh pondok pesantren terhadap
mencakup dua hal, yaitu pembangunan pendidikan dan pembangunan masyarakat.
Kata Kunci: Kiai Hamam Dja’far, Pondok Pesantren Pabelan, MerintisGhauhar Altav