Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:52:11ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-05-03T07:28:59Z2019-01-30T16:23:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56870This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/568702018-05-03T07:28:59ZPENINGKATAN KEMAMPUAN KEGIATAN KEHIDUPAN SEHARIHARI
DALAM MENCUCI DAN MENYETERIKA DENGAN METODE
SIMULASI BAGI SISWA TUNANETRA DI ASRAMA SLB YAKETUNIS
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan kehidupan
sehari-hari bagi siswa tunanetra di asrama SLB Yaketunis Yogyakarta dengan
menggunakan metode simulasi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yaitu
dua siswa tunanetra asrama di SLB Yaketunis. Penelitian dilakukan dalam dua
siklus. Pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi dan wawancara. Tes
unjuk kerja dilakukan untuk mengetahui kemampuan mencuci dan
menyeterika.Observasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan mencuci dan
menyeterika ketika diberikan perlakukan.Wawancara dilakukan untuk mengetahui
minta belajar siswa, kesulitan siswa, bagian materi yang sulit dan pendapat siswa
tentang metode simulasi.Analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif dan kualitatif dengan persentase. Peningkatan tersebut diperoleh dalam
bentuk tindakan memberikan bimbingan khusus berupa pendampingan individual
dalam simulasi dan menjawab pertanyaan kepada subyek yang lemah dan
menguatkan dengan pemberian catatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode simulasi dapat meningkatkan
kemampuan kegiatan kehidupan sehari-hari pada siswa tunanetra di asrama SLB
Yaketunis Yogyakarta. Peningkatan pada siklus I ditandai perskoran persentase
dengan kemampuan awal subyek 1 sebesar 40% menjadi 62,50% dan subyek 2
kemampuan awal sebesar 47,50% menjadi 87,50% .Peningkatan tersebut
dilakukan dengan tindakan pada siklus I.Tahap persiapan tanya jawab tentang
permasalahan kemampuan kegiatan kehidupan sehari-hari disekitar siswa
tunanetra. Peningkatan pada siklus II ditunjukan subyek 1 sebesar 55%,
kemampuan awal 47,50% menjadi 95% dan subyek 2 sebesar 50%, kemampuan
awal 47,50% menjadi 97,50%. Siklus I, dilakukan observasi pada kemampuan
mencuci dan menyeterika hasilnya subyek BRKH dan GNWN masih belum
mampu melakukan kegiatan mencuci dan menyeterika.Pada siklus II kembali
dilakukan observasi dan terjadi peningkatan pada kedua subyek hal ini ditunjukan
adanya peningkatan kemampuan mencuci dan menyeterika.Hasil wawancara
kedua subyek pada siklus I dan II, subyek sangat menikmati pembelajaran dengan
menggunakan metode simulasi hal ini ditunjukan adanya antusiasme belajar yang
meningkat.Kartika Sari Almaidah