Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T15:38:24ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2019-09-25T03:38:02Z2020-09-24T04:13:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66001This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/660012019-09-25T03:38:02ZForenisasi Istilah Budaya dalam Teks Translasional Babad Wedyadiningratan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi ideologi penerjemahan istilah budaya dalam teks translasional Babad Wedyadiningratan, menguraikan kemunculan forenisasi yang direpresentasikan melalui penerjemahan istilah budaya dalam teks translasional tersebut, dan mengidentifikasi macam-macam teknik penerjemahan istilah budaya yang menandai kemunculan forenisasi dalam teks Babad Wedyadiningratan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif yang menggunakan metode padan translasional dengan teknik pilah unsur penentu yang diikuti daya pilah translasional (Sudaryanto, 2015). Sumber data utama pada penelitian ini adalah teks translasional bahasa Jawa-Indonesia berjudul Babad Wedyadningratan, sedangkan sumber data pendukungnya adalah kamus Bausastra Jawa dan KBBI. Pada proses penjaringan data, penelitian ini menerapkan metode simak yang diwujudkan dalam bentuk teknik catat (Kesuma, 2007). Selain itu instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai human instrument yang kemudian melakukan triangulasi untuk memastikan keabsahan data (Moleong, 2017). Data pada penelitian ini dianalisis dengan teori-teori yang diusung Venuti (1995), Aixela (1996), Paik et al (1993), serta Molina dan Albir (2002).
Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Ideologi penerjemahan istilah budaya yang digunakan dalam teks translasional Babad Wedyadiningratan adalah forenisasi (81%) dan domestikasi (19%). (2) Kemunculan forenisasi yang dominan dalam Babad Wedyadiningratan dapat dilihat pada terjemahan istilah budaya yang diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu proper nouns sejumlah 602 (80,2%) data istilah budaya, yang meliputi entitas geografis sejumlah 146 (19,5%), afiliasi sejumlah 29 (3,9%), organisasi sejumlah 44 (5,9%), manusia sejumlah 337 (44,8%), dokumen sejumlah 23 (3,1%), ilmiah sejumlah 1 (0,1%), periode sejumlah 11 (1,5%), perangkat sejumlah 2 (0,3%), serta lain-lain sejumlah 9 (1,1%); dan common expressions sejumlah 150 (19,8%) data istilah budaya meliputi objek sejumlah 88 (11,7%), institusi sejumlah 9 (1,1%), kebiasaan sejumlah 32 (4,2%), serta pendapat sejumlah 21 (2,8%). (3) Terdapat sembilan teknik penerjemahan istilah budaya yang menandai kemunculan forenisasi dalam teks Babad Wedyadiningratan. Pada proper nouns, teknik penerjemahan istilah budaya yang dipergunakan meliputi teknik reduksi (3,7%), partikularisasi (0,1%), calque (6,3%), amplifikasi (2,3%), transposisi (0,3%), naturalisasi (16%), peminjaman murni (50,5%), kreasi diskursif (0,2%), dan deskripsi (0,7%); sedangkan teknik penerjemahan istilah budaya yang dipergunakan pada common expressions yaitu teknik calque (5,2%), amplifikasi (1,1%), transposisi (0,1%), naturalisasi (4,5%), peminjaman murni (8,1%), dan deskripsi (0,9%).Farah Nur AfiniSufriati Tanjung