@phdthesis{UNY9682,
           title = {STUDI KASUS TENTANG EKSPRESI EMOSI PADA 
ANAK AGRESIF KELAS II DI SLB E PRAYUWANA 
YOGYAKARTA 
 },
          author = {Rahayu  Endah Sri },
           month = {July},
            year = {2012},
          school = {UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA},
        keywords = {ekspresi emosi, anak agresif 
 },
        abstract = {Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pemetaan  ekspresi  emosi  anak 
agresif kelas II di SLB E Prayuwana Yogyakarta.  
Penelitian  ini  menggunakan  penelitian  studi  kasus  dengan  pendekatan 
kualitatif.  Subjek  dalam  penelitian  ini  berjumlah  satu  orang  anak.  Metode 
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. 
Keabsahan  data  dengan  triangulasi.  Adapun  analisis  data  dengan  reduksi  data, 
display data dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa subjek  menunjukkan  ekspresi  yang 
berbeda-beda saat mengalami beberapa pola emosi. Ekspresi verbal secara tulisan 
tidak  ditunjukkan  anak  selama  penelitian  ini.  Ekspresi  verbal  secara  lisan  juga 
tidak  ditampakkan  subjek,  sebab  subjek  tidak  pernah  membicarakan  tentang 
emosi  yang  dialami.  Subjek  hanya  berkata  keras  dan  kasar  untuk  meluapkan 
emosinya. Ekspresi  nonverbal  yang  berupa  ekspresi  wajah,  subjek  menunjukkan 
sorot  mata  yang  tajam,  kening  sedikit  berkerut  dan  mulut  terbuka  saat  sedang 
marah. Mata terlihat antusias dan mulut terbuka lebar saat subjek senang. Kening 
berkerut  serta  tatapan  tidak  melihat  lawan  bicara  ketika  mengalami ketakutan. 
Ekspresi  vokal  yang  ditunjukkan  subjek  berupa  intonasi  yang  tinggi,  kadang 
artikulasi jelas didengar dan kadang tidak jika subjek mengalami emosi marah dan 
senang. Intonasi kadang meninggi kadang rendah serta suara bergetar jika subjek 
sedih. Perubahan  fisiologis  pada  subjek  ditunjukkan  dengan  keringat  dan  nafas 
yang  terengah-engah  saat  marah  dan  senang.  Muka  memerah,  berkeringan  dan 
jantung berdebar-debar ketika subjek takut. Terkadang muncul air mata terkadang 
tidak  saat  subjek  sedih.  Ekspresi  gerak  tubuh  yang  tampak  pada  diri  subjek 
meliputi  tangan  yang  terus  memukul  atau  melempar,  dan  kaki  yang  terus 
menendang  saat  subjek  marah.  Tangan  bergerak-gerak  ke  udara sedangkan  kaki 
menghentak-hentak  lantai  apabila  subjek  sedang  senang.  Stimulus  yang 
menimbulkan pola emosi senang adalah saat menganggu teman, provokasi subjek 
berhasil  dan  teman  saling  menganggu.  Stimulus  yang  menimbulkan  pola  emosi 
marah  jika  subjek  diintervensi  perilakunya  dan  teman  tidak  mengikuti 
perintahnya. Stimulus yang mengiringi munculnya emosi takut apabila datangnya 
polisi  ke  sekolah  dan  diserang  FJR  Berdasarkan  hasil  penelitian  ini, 
perkembangan emosi subjek berada di bawah rata-rata anak seusianya 
 
Kata kunci: ekspresi emosi, anak agresif 
 },
             url = {http://eprints.uny.ac.id/9682/}
}