@phdthesis{UNY9543, year = {2012}, month = {September}, author = {Martianingrum Yeti }, school = {UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA}, title = {DEIKSIS PERSONA DALAM NOVEL TUNGGAK-TUNGGAK JATI KARYA ESMIET SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK}, url = {http://eprints.uny.ac.id/9543/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis persona yang digunakan dalam Novel Tunggak-tunggak Jati dengan Penulis Esmiet serta peran deiksis persona yang ada dalam cerita novel tersebut. Deiksis persona adalah deiksis yang merujuk pada orang atau benda yang memiliki peran dalam pembicara Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Tunggak-tunggak Jati karya Esmiet pada tahun 1977. Objek penelitian ini adalah keseluruhan bentukbentuk deiksis persona berbahasa Jawa yang ada dalam novel Tunggak-tunggak Jati karya Esmiet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik pembacaan dan pencatatan secara cermat. Analisis data dilakukan dengan metode padan pragmatik. Keabsahan data yag digunakan yaitu validitas semantik, validitas intrarater, validitas interater, serta reliabilitas stabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Bentuk deiksis persona yang ditemukan meliputi: bentuk deiksis persona pertama dak- ?-ku? (proklitik), ingkang- ?-ku? (proklitik) dan ?ku ?-ku? (enklitik). Bentuk deiksis persona pertama singularis yang berupa kata meliputi aku ?saya?, ulun ?saya?, kula ?saya?, kawula ?saya? dan ingsun ?saya?. Bentuk deiksis persona pertama singularis yang berupa frasa, yaitu: pun kakang ?saya?. Deiksis persona pertama dualis yang berbentuk kata, yaitu: kita ?kita?, sedangkan yang berbentuk frasa, yaitu: awake dhewe ?kita sendiri?, kula dalah paduka ?saya dan anda?. Adapun bentuk deiksis persona pertama pluralis dalam penelitian ini muncul dalam wujud kata, yaitu: kita ?kita?. Adapun bentuk deiksis persona kedua singularis dalam wujud klitika, yaitu kok- ?- mu? (proklitik), keng- ?-mu? (proklitik), -mu ?-mu? (enklitik), sedangkan yang berwujud kata meliputi kowe ?kamu?, sira ?kamu?, Paduka ?anda?, kita ?kamu?. Bentuk deiksis persona kedua pluralis yang berupa kata, yaitu: kita ?kamu?, sedangkan dalam bentuk frasa, yaitu: sira katelune ?kalian bertiga?, sira kabeh ?kalian semua?, kita kabeh ?kalian semua?. Bentuk deiksis persona ketiga singularis yang berupa klitika adalah ?e ?-nya? (enklitik), sedangkan bentuk deiksis persona ketiga yang berupa kata meliputi sing ?yang?, kang ?yang?, dheweke ?dia?. Adapun peran deikisis persona yang ditemukan meliputi peran deiksis persona pertama sebagai pembicara, peran deiksis persona kedua sebagai lawan bicara dan peran deiksis persona ketiga sebagai persona yang dibicarakan.} }