%0 Thesis %9 S1 %A Sony Ferry , Andiyansyah %A Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si., %A Y. Ch. Nany Sutarini, M.Si., %A Sumarno, Ph. D., %A Ariefa Efianingrum, M.Si., %B FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN %D 2012 %F UNY:9473 %I UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA %K Kata kunci : Implementasi Kebijakan Pendidikan, Sekolah Terbuka, SMP Terbuka Kandanghaur. %T IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SEKOLAH TERBUKA DI SMP TERBUKA KANDANGHAUR INDRAMAYU JAWA BARAT %U http://eprints.uny.ac.id/9473/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan sekolah terbuka di SMP Terbuka Kandanghaur Indramayu Jawa Barat dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kebijakan sekolah terbuka di SMP Terbuka Kandanghaur Indramayu Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru, orang tua siswa dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Terbuka Kandanghaur merupakan pendidikan kompensatorik, pengganti yang statusnya paralel dengan lembaga yang ada. SMP Terbuka berinduk pada SMP regular yang ada, dengan raport dari sekolah induk, dan ijazahnya pun sama, dengan perlakuan yang berbeda. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang pengembangannya disesuaikan dengan minat, bakat, latar belakang siswa, keunggulan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki dan berbasiskan penelitian dan teknologi informatika. Dalam pembelajarannya sekolah menggunakan buku paket dan cetakan modul. Guru berperan sebagai pendamping, fasilitator dan sumber belajar. Siswa SMP Terbuka merupakan siswa KMS, ruang penunjang belajar dan sarana prasarana jumlahnya sudah memadai. Pembangunan kesadaran melalui kelompok belajar, pembelajaran kewirausahaan, jaminan pendidikan dari pemerintah kabupaten bagi siswa yang tidak mampu, merupakan faktor pendukung dalam implementasi kebijakan SMP Terbuka Kandanghaur. Sedangkan faktor sosiokultur kehidupan masyarakat yang lebih mementingkan material, rendahnya persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan merupakan penghambat dalam kesuksesan program wajib belajar sembilan tahun di Kabupaten Indramayu, tanpa adanya kerja sama dan kesadaran dari semua pihak kebijakan SMP Terbuka yang telah dirancang dengan anggaran yang cukup besar akan kurang maksimal dalam mensukseskan program wajib belajar sembilan tahun.