%0 Thesis %9 S1 %A Nugrahini Dwi , Wijayanti %A Dr. Dadan Rosana, %A Susilowati, M.Pd, Si, %A Prof. Dr. Zuhdan K.P, %A Vinta Angela Tiarani, M.Si., M.Ed., %B FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM %D 2012 %F UNY:9358 %I UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA %K Pendekatan Kontekstual, Hands on Activity dan keaktifan belajar. %T PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITY PADA PEMBELAJARAN IPA TEMA PENCEMARAN AIR KELAS VII D SMP N 1 SEYEGAN %U http://eprints.uny.ac.id/9358/ %X Penelitian ini bertujuan mengetahui cara mengatasi rendahnya aktivitas belajar siswa serta mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa menggunakan pendekatan kontekstual berbasis hands on activity pada pembelajaran IPA tema pencemaran air di kelas VII D SMP N 1 Seyegan. Penelitian dilakukan di SMP N 1 Seyegan. Subjek yang terlibat sebanyak 36 siswa. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi keterlaksanaan proses pembelajaran serta observasi keaktifan belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan proses pembelajaran, lembar observasi keaktifan belajar siswa serta lembar kerja siswa (LKS). Hasil penelitian menunjukkan cara mengatasi rendahnya keaktifan belajar siswa kelas VII D dengan menerapkan unsur-unsur pendekatan kontekstual dalam pembelajaran. Unsur questioning dan konstructivism, mampu meningkatkan keaktifan bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan mendengarkan sajian presentasi. Learning community dan authentic assessment dapat meningkatkan kerjasama dalam pembelajaran. Modeling dan Inquiry meningkatkan keaktifan siswa dalam melakukan percobaan, membuat tabel, dan menuliskan data serta menjawab LKS. Reflection mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran secara mandiri dan mendengarkan informasi guru. Pada siklus II dilakukan perbaikan dengan memberikan banyak pertanyaan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, mengatur tempat duduk tiap kelompok dalam melakukan percobaan dan mengintensifkan bimbingan kepada siswa atau kelompok yang kesulitan. Data hasil observasi menunjukkan rata-rata aktivitas belajar siswa keseluruhan pada siklus I mencapai 72, 96% dan siklus II mencapai 91,60%. Peningkatan keaktifan belajar sebesar 18,64%. Data hasil observasi menunjukkan siswa yang memperoleh skor tertinggi (3) rata-rata seluruh aspek keaktifan pada siklus I 36,48%, dan siklus II 80, 56%. Dengan demikian peningkatan jumlah siswa yang memperoleh skor tertinggi (3) adalah 44,08%. Kata kunci : Pendekatan Kontekstual, Hands on Activity dan keaktifan belajar.