@phdthesis{UNY9016, school = {UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA}, year = {2012}, month = {November}, author = {HASANAH NURUL FITRI}, title = {PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI TERKOMPUTERISASI PADA APOTEK GEDONG KUNING}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk : (1)mengetahui sistem akutansi penjualan tunai yang telah diterapkan apotek Gedong Kuning; (2) merancang sistem penjualan tunai terkomputerisasi yang sesuai dan layak diterapkan untuk Apotek Gedong Kuning; (3) mengetahui implementasi dari perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi yang tepat dan sesuai untuk Apotek Gedong Kuning. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Subjek penelitian ini adalah Apotek Gedong Kuning yang beralamat di Jalan Gedong Kuning JG IV/6, Banguntapan, Yogyakarta. Objek penelitian yaitu sistem akutansi penjualan tunai. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Teknik pengembangan sistem yaitu mode System Development Life Cycle(SDLC). Tahap analisis sistem yaitu analisis sistem lama dengan metode PIECES, analisis kebutuhan sistem yaitu kebutuhan fungsional dan nonfunsional, dan analisis kelayakan sistem dengan menganalisis aspek teknis, operasional, ekonomi, dan hukum; (2) Tahap desain dan perancangan, terdiri dari pemodelan database dengan menggunakan ER\_D, pemodelan proses dengan flowchart, dan desain interface; (3) Implementasi sistem dengan menggunakan konversi pararel. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sistem akutansi penjualan yang diterapkan Apotek Gedong Kuning masih bersifat maunual. Fungsi terkait meliputi APA sebagai pemimpin dan pengawas, bagian penjualan, dan bagian administrasi. Dokumentasi yang terkait meliputi nota penjualan tunai dan kwitansi penjualan. Catatan terkait meliputi buku arsip penjualan, buku arsip penjualan perkategori, blangko laporan harian, blangko kas harian, dan kartu stok. Jaringan prosedur meliputi prosedur penerimaan pesanan pelanggan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan prosedur penyetoran kas ke bank. Unsur pengendalian intern dari segi organisasi yaitu tidak terdapat pemisahan tugas dan wewenang yang jelas ,dari segi otorisasi memberikan kemungkinan manipulasi oleh karyawan; (2) Analisa sistem akuntansi penjualan yaitu analisis kelemahan sistem menunjukan sistem lama memiliki kelemahan yang menyebabkan output berupa informasi tidak akurat, rrelevan dan up to date, analisis kebutuhan sistem, dan analisis kelayakan sistem yang menunjukan penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi ini telah memenuhi kebutuhan minimum dan layak untuk diterapkan; (3) Perancangan sistem akutansi penjualan tunai terkomputerisasi meliputi pemodelan database yaitu tabel login, tabel input, tabel karyawan, tabel pemasok, tabel barang, tabel jenis, tabel kategori, tabel penjualan, dan tabel penjualan detail. Pemodelan proses yaitu proses login, prosees pencarian idantitas perusahaan , proses pengelolaan data master, proses transaksi penjualan tunai, dan proses pencarian laporan. Desain interface yaitu form menu utama, form menu file, form menu master data, form menu transaksi, dan laporan; (4) Implementasi sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi meliputi pemilihan dan pelatihan personil yaitu karyawan yang telah ada, pelatihan dilakukan secara prosedural. Memilih dan mempersiapkan tempat dan istallasi sistem yaitu tempat penjualan, installasi dilakukan dengan menginstal beberapa software. melakukan pengujian sistem dan konfersi sistem dengan menerapkan konversi paralel. Hasil implementasi yaitu karyawan mampu mengoperasikan sistem dengan baik,sitem terkomputerisasi ini dapat dijalankan sesuai harapan.}, url = {http://eprints.uny.ac.id/9016/} }