%0 Thesis %9 S3 %A Kusuma, Mobinta %A Wilujeng, Insih %B Penelitian dan Evaluasi Pendidikan %D 2025 %F UNY:88454 %I Sekolah Pascasarjana %K model penilaian, inkuiri saintifik, testlet two tier, siswa SMP, aplikasi digital. %T Model Penilaian Kemampuan Kognitif Inkuiri Saintifik Siswa SMP Menggunakan Testlet Two Tier Terintegrasi Aplikasi Digital. %U http://eprints.uny.ac.id/88454/ %X Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan desain model penilaian Scientific Inquiry Cognitive Testlet Two Tier (SIC-T2T) terintegrasi aplikasi digital, (2) menguji kualitas intrumen penilaian SIC-T2T menggunakan teori respon butir, dan (3) memotret hasil pengukuran kemampuan inkuiri saintifik siswa SMP dengan menggunakan model penilaian SIC-T2T. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang bertujuan mengembangkan model penilaian kemampuan inkuiri saintifik siswa SMP menggunakan testlet two tier terintegrasi aplikasi digital, yaitu SIC-T2T. Pengembangan model mengikuti tahapan ADDIE yang dimodifikasi dengan pendekatan Four Building Blocks, meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah dengan melibatkan 1017 siswa kelas IX SMP pada uji coba terbatas dan 2128 siswa pada uji implementasi. Instrumen berupa tes pilihan ganda bertingkat (36 butir testlet) yang mengukur enam indikator inkuiri saintifik: identifikasi masalah, perumusan pertanyaan, hipotesis, eksperimen, analisis data, dan kesimpulan. Validitas isi dianalisis menggunakan Aiken’s V (instrumen: 0,903; aplikasi: 0,917), sedangkan validitas konstruk dianalisis dengan Item Response Theory Model Bifactor GRM. Sebanyak 32 butir testlet dinyatakan valid (RMSEA = 0,032; CFI = 0,939; TLI = 0,931) dengan reliabilitas 0,803. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model penilaian SIC-T2T terintegrasi aplikasi digital yang memenuhi karakteristik meliputi tujuan model, komponen perangkat penilaian, dan panduan pelaksanaan penilaian; (2) kualitas instrumen model penilaian SIC-T2T terbukti valid, reliabel serta memiliki kriteria karakteristik butir yang baik; (3) potret hasil pengukuran memperlihatkan ragam kemampuan inkuiri saintifik dalam 4 level kategori yaitu berkembang, layak, cakap dan mahir. Pada level general terindikasi rerata capaian kemampuan kognitif inkuiri saintifik berada pada level Berkembang sebesar 45,7%, sementara hanya 11,6% siswa yang mencapai level Mahir. Pada level spesifik, kemampuan mengkonstruk hipotesis memiliki nilai rata-rata tertinggi (M= 50,25) sedangkan aspek merancang pertanyaan memiliki nilai rata-rata terendah (M= 43,33).