%K kemampuan fisika, model penilaian, konstruk KFA 21, kualitas model, kepraktisan model, profil KFA 21, MGRM Bifaktor, MIRT %L UNY88450 %T Pengembangan Model Penilaian Kemampuan Fisika Terintegrasi Keterampilan Abad ke-21 pada Peserta Didik SMA. %I Sekolah Pascasarjana %X Penelitian ini secara umum untuk mengembangkan model penilaian kemampuan fisika terintegrasi keterampilan abad ke-21 (KFA 21). Secara rinci, tujuan penelitian untuk menghasilkan: 1) desain model penilaian KFA 21; 2) model penilaian KFA 21 yang berkualitas baik dan praktis; dan 3) profil kemampuan peserta didik berdasarkan hasil penilaian model KFA 21. Metode penelitian yang yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang terdiri dari beberapa tahapan. Secara rinci, tahapan penelitian dan pengembangan: 1) review literatur dan studi lapangan; 2) perencanaan tujuan; 3) penyusunan kisi-kisi, butir instrumen, dan pedoman penskoran; 4) validasi instrumen dengan pakar; 5) uji coba keterbacaan dan revisi; 6) pelaksanaan uji coba; 7) penskoran, analisis hasil uji coba, dan revisi; 8) pelaksanaan penilaian; 9) penskoran dan analisis hasil penilaian; dan 10) interpretasi hasil analisis dan perakitan instrumen. Instrumen divalidasi oleh tujuh pakar yang selanjutnya dianalisis dengan formula Aiken. Uji coba keterbacaan diberikan kepada 10 peserta didik SMA, pelaksanaan uji coba tes KFA 21 diberikan kepada 330 peserta didik sedangkan uji coba LKPD KFA 21 diberikan kepada 68 peserta didik dengan melakukan pembelajaran berbantuan PhET. Penilaian tes KFA 21 diberikan kepada 768 peserta didik SMA. Validitas konstruk instrumen diperoleh dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), sedangkan estimasi reliabilitas konstruk dengan Cronbach’s Alpha dan Omega. Analisis butir menggunakan pendekatan Multidimensional Item Response Theory dengan model bifaktor. Profil peserta didik dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: 1) Kisi-kisi tes mengacu pada materi fisika esensial dengan sebaran terdiri dari butir kemampuan fisika terintegrasi dengan berpikir kritis dan kreatif dan LKPD KFA 21 mengikuti langkah-langkah keterampilan proses sains; 2) tes KFA 21 memiliki kualitas dan kepraktisan yang baik berdasarkan validitas isi, validitas dan reliabilitas konstruk, analisis butir dengan melihat paramater daya beda dan tingkat kesukaran dan respons positif dari peserta didik. Untuk produk LKPD KFA 21 memilik kualitas yang baik berdasarkan penilaian layak dari pakar dan respons positif peserta didik. Terakhir, produk instrumen keterampilan kolaborasi dan komunikasi memiliki kualitas yang baik berdasarkan penilaian layak dari pakar; 3) profil peserta didik berdasarkan tes KFA 21 sebagian besar pada level Pemahaman dan Eksplorasi, Aplikasi dan Adaptasi, dan Analisis dan Sintesis. Selain itu, pembelajaran pada kelas menggunakan LKPD Fluida dan Termodinamika menunjukkan peserta didik sangat kolaboratif dan komunikatif yang mana kontras dengan pembelajaran pada kelas yang menggunakan LKPD Gelombang. %A Wahyudi Wahyudi %A Edi Istiyono %D 2025