%T Framework Penilaian Kompetensi Kewirausahaan Berbasis Differentiation Strategy Melalui Situational Judgement pada Siswa Kejuruan. %K Pendidikan kejuruan, kompetensi kewirausahaan, differentiation strategy, situational judgement %X Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan framework penilaian kompetensi kewirausahaan berbasis differentiation strategy; (2) membuktikan kualitas framework penilaian; dan (3) memetakan kompetensi kewirausahaan berbasis differentiation strategy pada siswa kejuruan. Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan 4-D (define, design, develop, disseminate) untuk menghasilkan tiga komponen utama framework, yaitu konstruk kompetensi kewirausahaan berbasis differentiation strategy, instrumen situational judgment, dan panduan penilaian. Konstruk kompetensi dikembangkan melalui literature review, FGD, dan expert judgement. Instrumen situational judgment dikembangkan melalui 7 langkah, termasuk identifikasi konten, diskusi dengan pendidik dan pelaku usaha, validasi ahli, dan uji coba skala besar. Proses validasi melibatkan penilaian ahli, guru kewirausahaan, pelaku kewirausahaan, serta 341 orang siswa sekolah kejuruan dari berbagai SMK di kota Metro, Lampung. Validitas konten diuji menggunakan indeks Aiken’s V, sedangkan validitas konstruk dan karakteristik item dianalisis melalui confirmatory factor analysis (CFA) dan multidimensional item response theory (MIRT). Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Framework penilaian kompetensi berhasil dikembangkan secara sistematis, mencakup tiga komponen utama: konstruk kompetensi kewirausahaan berbasis differentiation strategy yang terdiri atas tiga dimensi utama (produk, pelayanan, dan pemasaran) dengan total 23 sub-dimensi, 31 item instrumen situational judgment, dan panduan penilaian. (2) Kualitas framework mengacu pada kualitas komponen-komponenya terbukti sangat baik. Konstruk kompetensi menunjukkan tingkat validitas tinggi berdasarkan aspek relevansi, kejelasan, dan kebermaknaan kontekstual menurut para ahli dan pelaku kewirausahaan. Instrumen situational judgment memiliki validitas isi sangat kuat (Aiken’s V > 0,87), validitas konstruk yang memadai (semua item valid dengan reliabilitas faktor > 0,73), daya beda item tergolong baik hingga sangat baik, serta tingkat kesukaran yang bervariasi merata. Analisis DIF menunjukkan bahwa 90,3% item bebas bias gender. Panduan penilaian juga dinilai berkualitas sangat baik dari aspek kesesuaian isi, kemudahan penggunaan, tampilan, dan kejelasan bahasa. (3) Pemetaan kompetensi menunjukkan bahwa siswa lebih menguasai aspek pemasaran dibandingkan pelayanan dan produk, sehingga diperlukan penguatan pembelajaran berbasis proyek dan masalah untuk menyeimbangkan seluruh aspek differentiation strategy secara holistik. %L UNY88440 %I Sekolah Pascasarjana %A Anita Anggraini %A Mochamad Bruri Triyono %D 2025