%D 2025 %I Sekolah Pascasarjana %A Ponco Walipranoto %A Herman Dwi Surjono %T Pengembangan Sistem Produksi Microlearning Dalam Pembelajaran Hybrid di Jenjang Sarjana Terapan. %K microlearning, pembelajaran hybrid, sarjana terapan %L UNY88439 %X Penelitian ini bertujuan untuk (1) membuat pembaruan rancangan strategi implementasi microlearning dalam pembelajaran hybrid pada jenjang sarjana terapan, (2) melakukan uji efektivitas implementasi microlearning dalam pembelajaran hybrid pada jenjang sarjana terapan. Penenakan microlearning yaitu dikembangkan berbasis modular, video pendek, dan mudah diakses secara digital. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan pengembangan berbasis Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate (ADDIE). Penelitian ini mengacu jenis deskriptif kuantitatif yang berfokus pada pengumpulan, analisis, dan intepretasi data numerik. Pendekatan tersebut untuk menggambarkan karakteristik, pola, dan hubungan dalam mengukur kepuasan pengguna, keterlibatan mahasiswa, hasil pembelajaran, dan efektivitas. Subjek penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa kelompok bidang rekayasa teknologi. Program Studi yang terlibat meliputi Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Teknik Informatika, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Otomotif. Strategi microlearning melalui tiga step yaitu step pertama terdiri dua tahap yaitu modul singkat dan video pendek. Step kedua terdiri tiga tahap yaitu melalui rekaman audio, video singkat, dan modul singkat. Step ketiga terdiri dari empat tahap yaitu modul singkat, video 1, video 2, rekaman audio, dan rekaman audio. Data dikumpulkan melalui angket tertutup dan wawancara. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, validasi ahli, uji regresi-Partial Least Square untuk menguji hubungan antar variabel. Variabel konsep, persepsi, pengalaman belajar, dampak microlearning dengan efektivitas pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah dihasilkan pembaruan strategi implementasi microlearning dengan tools berbasis web di laman https://mclrg.id. Menghasilkan uji efektivitas dengan (1) analisis kebutuhan elemen microlearning (microlearning objective, microlearning content, microlearning delivery, microlearning evaluation) secara statistik menghasilkan nilai koefisien 0,668 yaitu active learning optimal, (2) platform microlearning menghasilkan konten variatif dan spesifik, (3) keterlibatan mahasiswa dalam implementasi microlearning secara daring 76% dan secara luring 78%, (4) meningkatnya ketrampilan praktis dan kemampuan teoritis ditandai dengan tingkat penguasaan materi semakin baik. Dampak penggunaan menghasilkan nilai 97,1% dengan kategori tinggi. Produk dapat dikembangkan semakin padat melalui integrasi dan kerjasama seperti start- up, lembaga pendidikan pelatihan di bawah kementerian.