TY - THES AV - restricted M1 - disertasi UR - http://eprints.uny.ac.id/88286/ ID - UNY88286 PB - Sekolah Pascasarjana KW - tuturan berbisik KW - pendidikan KW - orang tua KW - anak A1 - Purwanto, Purwanto A1 - Nurhayati, Endang Y1 - 2025/07/29/ TI - Tuturan Berbisik dalam Praksis Pendidikan Anak Keluarga Jawa. N2 - Penelitian ini bertujuan untuk (a) memetakan bentuk tuturan berbisik yang digunakan orang tua di keluarga Jawa dalam mendidik anak-anaknya, (b) memetakan strategi orang tua di keluarga Jawa berkomunikasi menggunakan tuturan berbisik dalam mendidik anak-anaknya, dan (c) menganalisis dan mensintesiskan pengaruh tuturan berbisik terhadap terciptanya sinergi orang tua dan anak dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Tempat penelitian ini berada di Kabupaten Klaten, dengan mengambil sampel di desa Jimbung, Ceporan, Jabung, Karanganom, dan Desa Katekan. Subyek penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Subjek penelitian adalah 50 keluarga yang memiliki anak usia 7 sampai 12 tahun. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, dan wawancara mendalam. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan dengan bantuan beberapa kolaborator yang dekat dengan subjek penelitian untuk mengamati secara berkelanjutan, sedangkan wawancara dilakukan sendiri oleh peneliti kepada subjek penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara mendalam melalui tahapan analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema kultural. Penelitian ini menghasilkan tiga temuan. Pertama, Orang tua di Jawa menggunakan tuturan berbisik untuk mendidik anaknya dalam bentuk perintah, larangan, ajakan, dan berbagi informasi. Penggunaan bentuk-bentuk tuturan berbisik bertujuan untuk mengarahkan, memahamkan, membiasakan, dan mendisiplinkan anak. Kedua, strategi orang tua dalam melakukan tuturan berbisik adalah dengan mengatur momentum agar anak fokus pada materi yang disampaikan, membangun ikatan kedekatan dengan suara yang menciptakan kondisi tenang serta nyaman pada anak, memberikan sugesti yang ekspresif agar mendapatkan respon dan kerjasama yang baik, dan dengan menambahkan gerak pendukung untuk menguatkan hubungan antara orang tua dengan anak. Ketiga, tuturan berbisik yang digunakan orang tua mempunyai pengaruh besar kepada anak. Pengaruh yang dihasilkan saat terjadi komunikasi adalah menciptakan harmonisasi suara antara orang tua dengan anak, menjaga emosi anak dalam kondisi stabil, menghasilkan respon yang kooperatif, dan menghindarkan cedera psikologi pada anak. Pengaruh penggunaan tuturan berbisik orang tua kepada anak jangka panjang adalah membentuk karakter tenang, lembut, sabar, berempati, menghormati orang tua, selain itu juga berpengaruh dalam menciptakan hubungan orang tua dengan anak yang harmonis. ER -