TY - THES Y1 - 2024/07/09/ PB - Sekolah Pascasarjana KW - kebijakan inkubator wirausaha KW - tenant inkubasi KW - UMKM A1 - Wijayanto, Eko Ari A1 - Slamet, PH TI - Analisis Kebijakan Pengembangan Inkubator Wirausaha Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta N2 - Kebijakan penyelenggaraan inkubator wirausaha sebagai inisiatif yang diprakarsai oleh pemerintah mendapatkan perhatian pascakrisis moneter 1997. UMKM terbukti lebih tangguh dibandingkan usaha mapan. Ketertarikan sektor perbankan terhadap ketahanan UMKM mendorong pemerintah untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam mengembangkan inkubator sebagai platform untuk mendorong pertumbuhan wirausaha baru dan pengembangan UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengungkap keterlaksanaan implementasi kebijakan pengembangan inkubator wirausaha, (2) mengeksplorasi preferensi tenant yang bergantung pada sumber pendanaan dari program hibah kewirausahaan, dan (3) menghasilkan rekomendasi untuk menangani kecenderungan tenant dalam mengakses dana hibah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis kebijakan dalam enam tahap yakni mendefinisikan masalah, menetapkan kriteria, merumuskan alternatif solusi, menganalisis dampak alternatif, membandingkan dampak alternatif, dan menawarkan rekomendasi. Penelitian ini dilakukan di inkubator wirausaha Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Politeknik ATK Yogyakarta, Universitas Amikom Yogyakarta, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Informan meliputi kandidat dan tenant yang telah menyelesaikan inkubasi. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi, sementara data sekunder berupa naskah dokumen peraturan yang terkait implementasi kebijakan pengembangan inkubator wirausaha. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles, Huberman, dan Saldana berbantuan Computer-assisted Qualitative Data Analysis Software (CAQDAS). Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Tenant dan inkubator mengikuti prosedur inkubasi secara runtut dengan produktivitas tenant tercermin dari pertumbuhan produksi, penjualan, pengguna layanan, dan status usaha, sementara inkubator memastikan standar produk melalui unique selling points, pemenuhan kebutuhan konsumen, validasi pasar, pivot, dan sertifikasi. (2) Tenant mengakses dana hibah karena kebutuhan modal produksi dan pengembangan, visi founder, rekomendasi inkubator, kesiapan tim, serta adanya program tambahan. (3) Kombinasi dana hibah dan dana investasi dapat digunakan untuk mengatasi kecenderungan tenant mengakses hibah. Kombinasi pendanaan ini sebaiknya dilakukan secara bertahap. Tenant dapat memanfaatkan dana hibah untuk menguji ide dan membangun model bisnis diawal inkubasi. Apabila berhasil bertahan dan menunjukkan potensi pertumbuhan, tenant dengan kriteria tertentu dapat mengakses investasi yang disediakan oleh inkubator. Strategi ini juga dapat dimanfaatkan oleh inkubator untuk mendukung optimalisasi aset perguruan tinggi, karena seiring dengan kemajuan bisnis tenant, nilai kepemilikan saham tersebut dapat meningkat dan menghasilkan keuntungan tahunan. ID - UNY86721 UR - http://eprints.uny.ac.id/86721/ M1 - disertasi AV - restricted ER -