%0 Thesis %9 S2 %A Nurfitria, Miftahul Annisah %A Widihastuti, Widihastuti %B Pendidikan Teknologi dan Kejuruan %D 2024 %F UNY:86716 %I Sekolah Pascasarjana %K evaluasi, pelatihan, POAC, tata busana %T Evaluasi Pengelolaan Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Busana di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. %U http://eprints.uny.ac.id/86716/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan lembaga kursus pelatihan (LKP) di Yogyakarta dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model discrepancy dengan pendekatan kualitatif yang berdasarkan planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC). Penelitian dilakukan di LKP Ar-Rum, LKP An- Nisa, LKP Silia, LKP Trisakti, LKP Lidi, dan LKP Erlya. Subjek penelitian adalah enam kepala LKP, 18 instruktur, dan 97 peserta didik kursus. Penelitian dilakukan dalam tahap yaitu menganalisa permasalahan dan membuat perencanaan, menentukan sampel dan batasan penelitian, instrumentasi, pengumpulan data, menganalisa data, dan menguji kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi, serta dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Validasi dilakukan melalui expert judgment yang di buktikan dengan koefisien index V-Aiken dan reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Hasil penelitian adalah (1) Aspek planning yang meliputi visi, misi, tujuan, dan kesesuaian kebutuhan program pembelajaran dengan dunia usaha dan masyarakat masih perlu perbaikan. (2) Aspek organizing yang meliputi proses pengorganisasian sistem kerja yang meliputi pengaturan sumberdaya dan aktivitas lembaga masih memerlukan perbaikan agar dapat mencapai tujuan. (3) Aspek actuating yang meliputi pelaksanaan rencana program pembelajaran masih memerlukan perbaikan. (4) Aspek controlling yang meliputi evaluasi kinerja dan evaluasi pembelajaran perlu dilakukan perbaikan. Rekomendasi hasil penelitian adalah bahwa (1) lembaga kursus dan pelatihan busana a) perlu menyesuaikan kebutuhan industri dan teknologi secara optimal, b) lebih memperhatikan pelaksanaan proses pembelajaran, c) harus melakukan pembagian kerja secara lebih jelas dan spesifik, d) harus meningkatkan kolaborasi pada dinas atau lembaga terkait. (2) branding dan marketing lembaga kursus dan pelatihan perlu di tingkatkan.