eprintid: 86323 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 1275 dir: disk0/00/08/63/23 datestamp: 2025-03-20 07:55:58 lastmod: 2025-03-20 07:56:57 status_changed: 2025-03-20 07:55:58 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Delano, Enggista Hendrika corp_creators: Prof. Dr. dr. BM. Wara Kushartanti, M.S. corp_creators: Prof. dr. Novita Intan Arovah, M.P.H., Ph.D. title: Perbandingan Efek Kombinasi Modalitas Terapi dan Stretching Dengan Masase Tepuksorak terhadap Nyeri, Range of Motion, dan Fungsi Gerak Pinggang Pada Berbagai Fase Low Back Pain Nonspesifik ispublished: pub subjects: olahraga divisions: fik_pkr_ik full_text_status: public keywords: Low Back Pain nonspesifik, modalitas terapi, masase, stretching note: Promotor: Prof. Dr. dr. BM. Wara Kushartanti, M.S. Kopromotor: Prof. dr. Novita Intan Arovah, M.P.H., Ph.D. abstract: Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh jenis terapi (Tepuksorak atau kombinasi modalitas terapi dan stretching), pengaruh fase LBP (sub akut atau kronis) dan interaksi pengaruh jenis terapi dan fase LBP terhadap ROM, nyeri dan fungsi pinggang pada kasus LBP nonspesifik. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan rancangan Randomized control group pretest-postest design. Jumlah sampel 60 orang dengan keluhan LBP nonspesifik subakut dan kronis yang dibagi menjadi 6 kelompok kecil berdasarkan fase LBP (subakut dan kronis) dan perlakuan (Masase Tepuksorak, Kombinasi Modalitas Terapi dengan Stretching (MTS) dan Kontrol) sehingga masing-masing kelompok 10 orang. perlakuan dilakukan sekali. Alat yang digunakan pada kelompok modalitas terapi adalah SWD, masase gun dan TENS. Variabel yang diukur adalah ROM fleksi, ekstensi, fleksi kanan, fleksi kiri, rotasi kanan, rotasi kiri, nyeri dan fungsi pinggang yang semuanya diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Khusus nyeri dan fungsi dilakukan pengukuran hari 1 (24 jam), hari 2 (48 jam) dan hari 3 (72 jam). Alat ukur yang digunakan yaitu Visual Analogue Scale untuk mengukur nyeri, Oswestry disability index untuk mengukur fungsi pinggang, Goniometer dan Doble Inclinometer untuk mengukur ROM. Analisis statistik parametrik dilakukan dengan analisis mixed repeated measures ANOVA dengan pretest sebagai kovariat. Jika prsayarat parametrik tdiak dipenuhi, analisis nonparametrik dengan Kruskal-Wallis, Mann-Whitney, Friedman, dan Wilcoxon digunakan untuk menilai perbedaan antar kelompok dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tepuksorak dan MTS lebih baik dibandingkan kontrol dalam meningkatkan ROM, mengurangi nyeri, dan memperbaiki fungsi pinggang pada LBP nonspesifik, dengan kombinasi modalitas terapi dan stretching unggul pada rotasi kiri. (2) Fase subakut dan kronis tidak mempengaruhi ROM, namun nyeri lebih rendah dan fungsi lebih baik pada fase kronis. (3) Interaksi antara terapi dan fase LBP signifikan hanya pada ROM fleksi, di mana MTS lebih efektif pada fase subakut, sementara Tepuksorak lebih baik pada fase kronis dibandingkan kontrol. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan MTS dan masase tepuksorak dapat diterapkan secara fleksibel sesuai dengan fase LBP dan kebutuhan individual, dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis terapi. date: 2024-10-25 date_type: published institution: Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan department: Ilmu Keolahragaan thesis_type: disertasi citation: Delano, Enggista Hendrika (2024) Perbandingan Efek Kombinasi Modalitas Terapi dan Stretching Dengan Masase Tepuksorak terhadap Nyeri, Range of Motion, dan Fungsi Gerak Pinggang Pada Berbagai Fase Low Back Pain Nonspesifik. S3 thesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan. document_url: http://eprints.uny.ac.id/86323/1/fulltext_enggista%20hendriko%20delano_22608261010.pdf