%0 Thesis
%9 S3
%A Zuliana, Eka
%A Astuti D, Siti Irene
%B Ilmu Pendidikan
%D 2024
%F UNY:85885
%I Sekolah Pascasarjana
%K kemampuan literasi matematika, LIT, pembelajaran matematika berbasis budaya
%T Local Instructional Theory Pembelajaran Matematika berbasis Budaya untuk Membangun Kemampuan Literasi Matematika Siswa Sekolah Dasar.
%U http://eprints.uny.ac.id/85885/
%X Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) desain hypothetical  learning trajectory, dan (2) Local Instructional Theory pembelajaran  matematika berbasis budaya untuk memantik kemampuan literasi matematika  siswa sekolah dasar (SD).  Penelitian ini menggunakan desain penelitian model Gravemeijer & Cobb,  yang tahapannya meliputi: 1) preparing for the experiment, dimana penyusunan  Hypothetical Learning Trajectory (HLT) mencakup tujuan pembelajaran,  serangkaian kegiatan pembelajaran, dan dugaan alur belajar siswa; 2) design  experiment, dimana tahap pengujicobaan dilaksanakan pada kelas pilot  yang terdiri dari sembilan siswa dan kelas teaching experiment yang terdiri  dari dua puluh empat siswa; dan 3) retrospective analysis, dimana dilakukan  analisis terhadap HLT menjadi LT (learning trajectory) dengan melalui  serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan pengumpulan data melalui  observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengklarifikasi dan  mengkonfirmasi alur belajar siswa sehingga diperoleh framework pedoman  Local Instructional Theory (LIT).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika berbasis  budaya dapat membangun kemampuan literasi matematika siswa (SD).  Lintasan belajar yang dihasilkan bersifat factual atau terkonfirmasi dalam  serangkaian aktivitas pembelajaran matematika berbasis budaya. Framework  pedoman LIT pada pembelajaran matematika berbasis budaya menghasilkan  lima aktivitas pembelajaran yang telah dilalui siswa dalam membangun  kemampuan literasi matematikanya. Lima aktivitas pembelajaran tersebut  adalah (1) siswa mampu memanggil kembali pengetahuannya terkait budaya  yang ada di lingkungan sekitarnya, (2) siswa mampu mengidentifikasi  dan menemukan kesesuaian elemen etnomatematika yang ada dalam suatu  pengetahuan budaya, (3) siswa mampu memahami dan merumuskan situasi  permasalahan etnomatematika dan menyederhanakannya ke dalam model dan  masalah matematika, (4) siswa mampu menerapkan prosedur dan penalaran  untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi kesimpulan secara  matematis, dan (5) siswa mampu menafsirkan dan melakukan evaluasi  terhadap solusi matematis ke dalam solusi di dalam konteks budaya/dunia nyata.