%0 Thesis %9 S3 %A Hermansyah, Agung Wahyu %A Sutapa, Panggung %B Ilmu Pendidikan %D 2024 %F UNY:85877 %I Sekolah Pascasarjana %K anak usia 5-6 tahun, kemampuan motorik kasar, budaya lokal, model outdoor learning %T Pengembangan Model Outdoor Learning Bermuatan Budaya Lokal untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun. %U http://eprints.uny.ac.id/85877/ %X Salah satu elemen capaian pembelajaran pendidikan anak usia dini sebagai fase fondasi ialah jati diri. Dalam sub elemen jati diri tersebut tertulis bahwa anak menggunakan fungsi gerak, dalam hal ini yaitu motorik kasar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar masih rendah, hal ini dapat dipengaruhi oleh penerapan pembelajaran yang lebih dominan di dalam ruangan sehingga menimbulkan ketidakseimbangan stimulasi pada kemampuan motorik kasar. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model outdoor learning bermuatan budaya lokal yang (1) layak, (2) praktis, dan (3) efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengadaptasi model pengembangan Borg and Gall (1983) yang terdiri atas; (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, (9) final product revision, (10) dissemination and implementation. Subjek uji coba produk dalam penelitian ini yaitu anak usia 5-6 tahun. Instrumen yang digunakan berupa angket (kelayakan dan kepraktisan), lembar observasi, dan panduan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji-t dependen, uji-t independen, dan N-Gain. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Model outdoor learning bermuatan budaya lokal telah memenuhi tingkat kelayakan dari para ahli (materi dan model) dengan nilai rerata 3,81 yang masuk ke dalam kriteria sangat layak. (2) Model outdoor learning bermuatan budaya lokal telah memenuhi tingkat kepraktisan dari empat praktisi dengan nilai rerata 3,87 yang masuk ke dalam kriteria sangat praktis. (3) Model outdoor learning bermuatan budaya lokal efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, hal ini dibuktikan dengan uji-t independen yang menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 dan nilai thitung sebesar 8,034 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2,021. Besarnya pengaruh juga terlihat pada perbedaan nilai N-Gain pada kelompok eksperimen yang memperoleh nilai sebesar 63,8% dan kelompok kontrol memperoleh nilai sebesar 18,84%.