%0 Thesis %9 S3 %A Nurtanto, Muhammad %A Sofyan, Herminarto %B Pendidikan Teknologi dan Kejuruan %D 2024 %F UNY:82839 %I Sekolah Program Pascasarjana %K emosi, filosofi, identitas profesional, makna kerja, motivasi karir %T Studi Fenomenologi tentang Guru Profesional Abad XXI di Sekolah Menengah Kejuruan. %U http://eprints.uny.ac.id/82839/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman karir menjadi guru profesional, meliputi motivasi memilih karir, orientasi makna dalam bekerja, identitas profesional guru, pengalaman emosional, dan filosofi pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran di abad 21. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sebanyak 11 informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan telaah dokumen. Analisis data fenomenologi dilakukan dengan tahapan open coding, axial coding, dan generic coding yang menghasilkan tema atau konsep tentang guru profesional. Analisis data dilakukan dengan bantuan software NVivo 12 berupa project dan concept maps. Temuan penelitian adalah sebagai berikut. (1) Motivasi memutuskan menjadi guru vokasional dipengaruhi oleh nilai intrinsik, nilai ekstrinsik, nilai altruistik, pengalaman mengajar dan belajar sebelumnya, pengaruh orang lain, disuasi pembelajaran di masa lalu, demografi pekerjaan orang tua dan pendidikan personal, obsesi karir guru orang lain, dan keyakinan sebagai karir pemberian Tuhan. Faktor paling berpengaruh adalah panggilan hati dan keinginan mengembangkan diri bersama siswa. (2) Orientasi makna dalam bekerja meliputi (a) suatu tujuan penting, (b) identifikasi peran, (c) cara mencapai keberhasilan dan pengakuan, (d) kontribusi organisasi dan sosial, dan (e) cara memperoleh kepuasan dan kebahagiaan hidup. (3) Identitas profesional guru dalam pembelajaran efektif dikonstruksi berdasarkan karakter personal, pengetahuan, keterampilan, kemampuan, apresiasi, dan habit. Peran guru vokasional di abad 21 meliputi educator, leader, role model, partner, motivator, inspirator, konselor, learner, reseracher, dan administrator. Pelaksanaan pembelajaran guru profesional meliputi pembentukan kompetensi 4C (critical thinking and problem solving, communication, collaboration, and cerativity and inovation); keterampilan ICT; dan kualitas karakter lulusan. (4) Pengalaman emosional berupa emosi positif meliputi senang, bahagia, bangga, cinta dan gembira dalam partisipasi kelas, dan kesuksesan lulusan sedangkan emosi negatif meliputi rasa marah, sedih, dan terkejut serta heran dalam kegagalan, kecerobohan, dan pelanggaran fatal selama pembelajaran. (5) Filosofi pendidikan dalam pembelajaran vokasional meliputi perenialisme, thomitikisme, esensialisme, progresivisme, rekonstruktivisme, dan eksistensialisme diterapkan dalam pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.