%0 Thesis %9 S3 %A Helmi, Helmi %A Dwiningrum, Siti Irene Astuti %B Ilmu Pendidikan %D 2023 %F UNY:81453 %I Sekolah Pascasarjana %K informal learning, pembangunan pariwisata syariah %T Informal Learning dalam Pembangunan Pariwisata Syariah di Lombok. %U http://eprints.uny.ac.id/81453/ %X Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: (1) dasar pemikiran pengembangan pariwisata syariah, (2) peran pendidikan informal dalam pariwisata syariah, dan (3) dampak pariwisata syariah bagi masyarakat di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Halal Setanggor, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pengelola wisata, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat perajin yang sebagian di antaranya ditentukan secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Keabsahan data mengacu pada kriteria validasi Lincoln dan Guba yaitu: kredibilititas, transferabilitas, dipendeabilitas, dan konformabilitas. Hasil penelitain ini adalah sebagai berikut. (1) Pengalaman, dasar filosofis, dan legal formal pelaksanaan konsep pariwisata syariah di Lombok yang berbasis pada agama, nilai, dan budaya masyarakat setempat memiliki akar dan fondasi kuat untuk keberlangsungan wisata, masyarakat, dan lingkungan. (2) Informal learning menjadi aktivitas belajar yang penting dan mendukung proses pengembangan dan keberlangsungan wisata dalam masyarakat sekitar lokasi wisata syariah di Lombok. Pengembangan pariwisata syariah di Lombok merupakan salah satu upaya masyarakat untuk bertahan dan melindungi diri dari dampak negatif adanya pembangunan pariwisata. (3) Pariwisata syariah yang berbasis desa wisata halal di Lombok memberikan dampak positif bagi masyarakat berupa danpak ekonomi, yang meliputi penambahan jumlah lapangan kerja; ketersediaan jumlah penginapan, homestay, dan hotel; serta peningkatan penjualan produk kerajinan. Dampak sosial berupa pelestarian nilai dan agama serta pelestarian dan keberlangsungan atraksi seni dan budaya.