%A Luthfiana Al Khoiriyyah %X Kebahagiaan sangat penting untuk kesejahteraan individu dewasa awal, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mempertahankan hubungan romantis melalui komitmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komitmen sebagai prediktor subjective well being pada dewasa awal yang berpacaran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Sampel penelitian ini berukuran 497 responden yang diperoleh dengan metode accidental sampling dari populasi dengan kriteria yaitu individu dewasa awal yang berpacaran dan berdomisili di DIY. Instrumen yang digunakan yaitu skala subjective well being dan skala komitmen (The Commitment Inventory). Skala subjective well being memiliki dua subskala yakni, skala PANAS dan skala kepuasan hidup. Validitas pada kedua skala divalidasi ulang dengan menggunakan validitas isi yang diuji secara kualitatif melalui expert judgement. Reliabilitas diuji menggunakan Alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas pada skala SWB terbagi menjadi tiga diantaranya afek positif sebesar 0,804, afek negatif sebesar 0,813, dan kepuasan hidup sebesar 0,872. Pada skala komitmen didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,844. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan komitmen terhadap subjective well being dengan nilai (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen berperan sebagai prediktor subjective well being pada dewasa awal yang berpacaran. Besar kontribusi (R2) komitmen terhadap subjective well being pada dewasa awal yang berpacaran adalah 37% yang artinya variabel komitmen mampu menjelaskan varian subjective well being pada dewasa awal yang berpacaran sebesar 37%. Kata kunci: subjective well being, komitmen, dewasa awal yang berpacaran. %L UNY79721 %D 2023 %I Universitas negeri Yogyakarta %T KOMITMEN SEBAGAI PREDIKTOR SUBJECTIVE WELL-BEING PADA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN