%0 Thesis %9 S1 %A Pratiwi, Rika Rania %B Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi %D 2023 %F UNY:79720 %I Universitas negeri Yogyakarta %T DINAMIKA SUBJECTIVE WELL-BEING ANAK DAN REMAJA DENGAN ORANG TUA GANGGUAN JIWA YANG TINGGAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL DAN PENGASUHAN ANAK (BRSPA) %U http://eprints.uny.ac.id/79720/ %X Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat adanya kenaikan kasus anak terlantar akibat orang tua gangguan jiwa. Penelantaran dan kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua dengan gangguan jiwa dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis anak, sehingga subjective well-being diperlukan sebagai faktor pelindung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subjective well‐being pada anak-anak dan remaja dengan orang tua ODGJ yang tinggal di BRSPA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di BRSPA Bimomartani dan BRSPA Gunung Kidul. Adapun sebanyak empat partisipan terlibat dalam pengumpulan data melalui metode wawancara dan studi dokumen. Penelitian ini menggunakan analisis IPA (Interpertative Phenomenological Analysis) dalam menganalisis data penelitian untuk mengetahui esensi dinamika subjective well being anak dan remaja dengan orang tua gangguan jiwa yang tinggal di BRSPA. Hasil penelitian menunjukkan proses dan hasil dinamika pembentukan subjective well-being yang berbeda dari keempat partisipan. Ditemukan hanya tiga dari empat subjek yang memenuhi aspek kepuasan hidup. Sementara frekuensi dan intensitas afek positif yang dirasakan keempat partisipan lebih dominan dibandingkan afek negatif. Ketiga aspek atau dimensi subjective well-being (kepuasan hidup, afek positif, afek negatif) saling berperan dalam dinamika pembentukan subjective well-being keempat partisipan. Adapun keenam faktor subjective well-being (kebersyukuran, forgiveness, personality, spiritualitas, selfesteem, dan dukungan sosial) dinilai berperan dalam dinamika pembentukan subjective well-being, meski pola peran masing-masing faktor berbeda. Kata kunci: subjective well-being, orang tua gangguan jiwa, fenomenologi