%L UNY78397 %A Dita Amalia Asnawati %X Pandemi COVID-19 menimbulkan banyak korban jiwa diberbagai negara. Protokol kesehatan dibentuk untuk mencegah penyebaran dan memperkecil jumlah korban. Kenyataannya tidak semua orang menerapkan protokol kesehatan tersebut karena adanya perbedaan persepsi risiko pada tiap individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi risiko dan perilaku kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan subjek remaja usia 18-21 tahun sebanyak 388 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan jumlah sampel ditentukan berdasar tabel Krejie. Pengambilan data dilakukan menggunakan instrumen hasil modifikasi dari sakala Risk Perception of Infectious Diseases yang dikembangkan olehVeldhuijze (2016) dan skala tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang dikembangkan oleh Prasetyo et al. (2020). Validitas yang digunakan adalah validitas isi secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan oleh dosen pembimbing dan secara kuantitatif dilihat melalui daya beda item. Daya beda item pada instrumen penelitian ini 0,295 - 0,740 untuk instrumen persepsi risiko dan 0,301 - 0,694 untuk instrumen kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Reliabilitas instrumen persepsi risiko pada penelitian ini adalah 0,88 dan 0,75 untuk instrumen kepatuhan. Uji hipotesis dilakukan dengan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi risiko dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19 dengan nilai koefisiensi 0,42 yang berari tingkat hubungan terkategori cukup. Kata kunci : Pandemi, Protokol kesehatan, Persepsi risiko, COVID-19, Kepauhan, remaja %D 2023 %I Universitas Negeri Yogyakarta %T HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI RISIKO DENGAN KEPATUHAN TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN COVID-19