%0 Journal Article %@ 978-979-16353-8-7 %A Elly, Susanti %D 2012 %F UNY:7563 %I Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY %J Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa %K Penalaran matematis, kemampuan koneksi matematika %P 1-8 %T MENINGKATKAN PENALARAN SISWA MELALUI KONEKSI MATEMATIKA %U http://eprints.uny.ac.id/7563/ %X The Third International Mathematic and Science Study (TIMSS : 2007) menyatakan bahwa untuk memahami isi matematika, siswa perlu menggunakan berbagai ketrampilan proses kognitif. Proses pertama siswa harus mengetahui fakta-fakta, prosedur dan konsep matematika, proses kedua berfokus pada kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan pemahaman konseptual untuk memecahkan masalah, dan proses ketiga, penalaran dalam membuat langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah rutin dan kompleks. Penalaran adalah ketrampilan dasar dari matematika dan diperlukan untuk memahami konsep matematika, menggunakan gagasan matematis dan menjalankan prosedur secara fleksibel serta untuk merekonstruksi langkah-langkah dalam pemecahan masalah. Penalaran siswa terhadap matematika dapat diperluas melalui eksplorasi terhadap keterkaitan di antara ide-ide matematika, sehingga siswa memandang matematika sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh dan bukan sebagai kumpulan topik yang tidak saling berkaitan (harus ada proses koneksi dalam diri siswa). Koneksi matematika mengharuskan siswa untuk dapat memahami adanya hubungan internal matematika meliputi hubungan antar topik dalam matematika itu sendiri, sedangkan hubungan eksternal meliputi hubungan antara matematika dengan mata pelajaran lain dan hubungan dengan kehidupan sehari- hari. Karakirik (2006) menyarankan langkah pertama dalam mengkomunikasikan dan mengkoneksikan ide-ide matematika adalah penggunaan manipulatif siswa dalam penjelasan penalaran matematika mereka. Langkah manipulatif dalam koneksi ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan jalur pemikiran atau argumen untuk mengintegrasikan sejumlah ide menjadi satu kesatuan yang lebih kohern. Menurut Ball dan Bass (2003) dua proses penting penalaran dalam proses pemecahan masalah, pertama, proses penalaran dalam langkahlangkah yang berbeda harus terhubung satu sama lain, kedua, dalam proses penalaran siswa harus mengetahui hubungan antar konsep dimana siswa harus dapat memberikan alasan dan mengerti bagaimana dan mengapa alasan itu digunakan untuk membentuk argumen dalam pemecahan masalah. Kata Kunci : Penalaran matematis, kemampuan koneksi matematika.