@phdthesis{UNY75277, year = {2022}, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, title = {STRATEGI PEMBINAAN PESERTA DIDIK PADA ERA NEW NORMAL DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN}, author = {Wisda Ayu Nurlitasari}, month = {November}, keywords = {pembinaan, peserta didik, new normal}, url = {http://eprints.uny.ac.id/75277/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi beserta faktor penghambat pembinaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan pada era new normal. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian kepala sekolah, waka urusan kurikulum, waka urusan kesiswaan, guru, koordinator ekstrakurikuler, guru BK, pembina Tapak Susi, Hizbul Wathan, dan Kisanakart. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan model analisis interaktif berupa kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan 1) Strategi perencanaan pembinaan aspek akademik dan non akademik dilakukan dengan menyusun perangkat ajar dan jadwal pembelajaran, menentukan platform, mempersiapkan sarana prasarana, meningkatkan kemampuan guru melalui pelatihan IT, menentukan pembina dan guru pendamping, dan menyusun program pembinaan 2) Strategi pelaksanaan pembinaan aspek akademik dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler yang didukung dengan adanya kegiatan kokurikuler, sementara strategi pelaksanaan pembinaan aspek non akademik dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, program wajib hafalan surat Al-Quran, keputrian, IPM, UPJ, dan komunitas peserta didik. 3) Strategi evaluasi pembinaan aspek akademik dan non akademik terdiri atas evaluasi kegiatan dan penilaian 4) Hambatan pembinaan yakni peserta didik tidak disiplin dan tidak konsisten mengikuti pembinaan, gawai dan jaringan internet peserta didik tidak mendukung, belum adanya jadwal pelaksanaan kokurikuler, larangan selain kegiatan belajar mengajar tidak diperbolehkan dilaksanakan secara tatap muka. Upaya mengatasinya dengan mengoptimalkan peran wali kelas dan guru BK, layanan perpustakaan, serta melakukan tindakan preventif berupa ekstrakurikuler secara tatap muka dilaksanakan dengan persetujuan orang tua dan komite dan dengan protokol kesehatan ketat.} }