@phdthesis{UNY74920, title = {PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN SEKOLAH MENYENANGKAN UNTUK MENINGKATKAN IKLIM SEKOLAH YANG POSITIF (MSM-ISP) DI SEKOLAH DASAR}, school = {Fakultas Ilmu Pendidikan}, author = {Slamet Lestari}, year = {2022}, url = {http://eprints.uny.ac.id/74920/}, keywords = {pengembangan model, manajemen, sekolah menyenangkan, iklim sekolah yang positif}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan informasi tentang manajemen sekolah menyenangkan pada SD di Kabupaten Sleman, (2) menemukan informasi tentang kendala dalam manajemen sekolah menyenangkan pada SD di Kabupaten Sleman, (3) menghasilkan model manajemen sekolah menyenangkan untuk meningkatkan iklim sekolah yang positif di SD, (4) mengetahui tingkat kelayakan model yang dihasilkan, dan (5) mengetahui tingkat kepraktisan model yang dihasilkan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model Borg \& Gall (2003). Penelitian ini dilaksanakan di SD model GSM di Kabupaten Sleman. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan pengelola Yayasan GSM. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Analisis data kualitatif dilakukan dengan model interaktif Miles, Huberman, \& Saldana (2014), sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen sekolah menyenangkan pada SD di Kabupaten Sleman terwadahi dalam sebuah program, dengan nama Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Aspek sekolah yang dikembangkan melalui GSM meliputi: aspek lingkungan pembelajaran, pengembangan karakter, praktik pembelajaran, dan keterhubungan sekolah; (2) Ditemukan berbagai kendala dalam manajemen sekolah menyenangkan pada SD di Kabupaten Sleman yang berasal dari: guru, siswa, orang tua siswa, dana, fasilitas, dan Yayasan GSM; (3) Produk penelitian ini adalah model dan panduan implementasi model manajemen sekolah menyenangkan untuk meningkatkan iklim sekolah yang positif (MSM-ISP) di SD. Model ini telah divalidasi ahli dan dinilai layak dan praktis oleh kepala sekolah dan guru; (4) tingkat kelayakan model yang dihasilkan berada pada kategori ?sangat layak? dengan rerata skor 88,63 (pada interval 81?100); dan (5) tingkat kepraktisan model yang dihasilkan berada pada kategori ?sangat praktis? dengan rerata skor 90,10 (pada interval 81?100).} }