%X Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengembangan kultur SMA rintisan sekolah bertaraf internasional. Pengembangan kultur sekolah tersebut berupa pengembangan kultur perilaku, artifak, pesan-pesan verbal, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Permasalahan penelitian, yaitu: (1) apa bentuk pengembangan kultur perilaku, artifak, pesan-pesan verbal, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang berlaku di SMA rintisan sekolah bertaraf internasional?; (2) bagaimana cara pengembangan kultur perilaku, artifak, pesan- pesan verbal, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang berlaku di SMA rintisan sekolah bertaraf internasional?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan naturalistik. Data yang diteliti adalah data pengembangan kultur berupa: (1) perilaku kepala sekolah, guru, siswa, dan pegawai tata usaha; (2) artifak yang berwujud dokumen, prestasi, dan barang; (3) pesan-pesan verbal berupa tatatertib dan program sekolah; dan (4) nilai-nilai yang terkandung dalam perilaku, artifak, dan pesan-pesan verbal. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis domain, taksonomi, komponensial, dan analisis tema kultural yang mengacu pada buku Spradley. Temuan penelitian membuktikan bahwa SMA rintisan sekolah bertaraf internasional melakukan pengembangan kultur sebagai berikut: (1) kultur perilaku kepala sekolah, guru, siswa, dan pegawai tata usaha berupa penegakan disiplin, kemampuan teknis, menyusun strategi, struktur, kebijakan, memberi informasi, menggunakan metode dan media yang variatif, melengkapi administrasi, pendidikan dan pelatihan, diskusi/kolaborasi, menulis artikel, melakukan tata karma yang baik, presentasi, budaya belajar, dan pelayanan; (2) kultur artifak antara lain: penataan dan sosialisasi dokumen, prestasi, ruang kelas, perpustakaan, dan ruang internet; (3) kultur pesan-pesan verbal antara lain: sosialisasi dan penerapan tatatertib, dan program sekolah; (4) nilai-nilai yang terkandung dalam kultur perilaku antara lain: kepala sekolah, guru, dan pegawai sebagai contoh dalam penegakan disiplin; guru, pegawai tata usaha, dan siswa memiliki kesadaran yang tinggi dalam menerapkan tatatertib. Nilai yang terkandung dalam kultur artifak antara lain: hasil sosialisasi prestasi dan piala sebagai memotivasi siswa dalam berprestasi. Nilai yang terkandung dalam pesan- pesan verbal antara lain: slogan, gambar/foto, dan tulisan untuk memperbaiki perilaku siswa dalam bersikap, berucap dan bertindak. %D 2010 %T Pengembangan Kultur SMA Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. %A Buyung Surahman %L UNY74612 %I Program Pascasarjana