@phdthesis{UNY73391, title = {MODEL MANAJEMEN PENGEMBANGAN SDM DI MASA PANDEMI COVID 19 DI SDIT SALSABILA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA}, author = {Umi Rahayu}, month = {June}, year = {2022}, school = {Fakultas Ilmu Pendidikan}, keywords = {Human Resource Management Model, Training, Covid-19}, url = {http://eprints.uny.ac.id/73391/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen model pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa pandemi Covid 19, mengetahui hambatan apa saja yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia pada saat pandemi dan menjelaskan peningkatan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas pendidik di masa pandemi Covid 19 di SDIT Salsabila Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Subyek dalam penelitian ini yaitu sistem manajamen pengembangan SDM di saat pandemi Covid 19 di SDIT Salsabila, meliputi penentuan kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, serta hal-hal lain yang terkait dengan fokus penelitian. Instrumen pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan studi dokumen. Narasumber wawancara dalam penelitian ini terdiri dari perwakilan pengembangan SDM Yayasan SPA Indonesia, Kepala Sekolah dan perwakilan tenaga pendidik SDIT Salsabila 2 Klaseman, SDIT Salsabila 3 Banguntapan, SDIT Salsabila 4 Jetis serta SDIT Salsabila 8 Pandowoharjo. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan antara lain pengumpulan data, kondensasi data (data condensation), dan penyajian data. Hasil dari penelitian menunjukan: manajemen pengembangan SDM pada saat pandemi Covid 19 di SDIT yang dilaksanakan di Salsabila Daerah Istimewa Yogyakarta dimulai dengan penentuan kebutuhan pelatihan, perencanaan pelatihan, pelaksanaan pelatihan, pengawasan pelatihan dan evaluasi pelatihan yang dilaksanakan secara formal dan informal. Model yang digunakan menggunakan model workshops and in service seminars (workshop dan seminar) dimana model tersebut dapat dikategorikan dalam model strategik dimana pelaksaan pengembangan SDM dilakukan dengan mengadakan pelatihan dalam bentuk workshop yang dilakukan didalam sekolah maupun luar sekolah. Dan hambatan yang dihadapi SDIT Salsabila Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pengembangan sumber daya manusia adalah ketika pelaksanaan dan pengawasan terkait masalah sarana prasarana dimana kebutuhan koneksi internet yang kadang putus serta kurangnya semangat dari para peserta terutama tenaga pengajar yang sudah berumur diatas 40 tahun dimana jumlah guru di SDIT Klaseman berjumlah 35 dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 6 orang, SDIT Banguntapan memiliki 46 guru dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 4 orang, SDIT Jetis memiliki 32 guru dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 5 orang, dan SDIT Pandowoharjo memiliki 19 guru dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 4 orang.} }