eprintid: 72535 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/07/25/35 datestamp: 2022-03-02 08:06:10 lastmod: 2022-03-02 08:06:10 status_changed: 2022-03-02 08:06:10 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Wijayanto, Septian Teguh creators_name: Sudrajat, Ajat title: Analisis Nilai-nilai Ketokohan H.O.S. Tjokroaminoto dalam Perspektif Historis. ispublished: pub subjects: C8 divisions: pps_sejarah full_text_status: restricted keywords: ketokohan, Tjokroaminoto, historis. abstract: Nilai-nilai ketokohan yang diwariskan oleh Tjokroaminoto masih sangat relevan untuk diteladani oleh generasi muda saat ini khususnya para pelajar, tetapi belum ditemukan suatu kajian yang secara khusus membahas mengenai nilai-nilai ketokohan Tjokroaminoto. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkap latar belakang kehidupan Tjokroaminoto; (2) menganalisis peran Tjokroaminoto dalam lintasan sejarah Indonesia; (3) menelaah nilai-nilai ketokohan Tjokroaminoto; (4) menganalisis bagaimana nilai-nilai ketokohan Tjokroaminoto dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan historis. Subjek dan objek kajiannya terkait dengan dimensi sejarah, sehingga perlu untuk direkonstruksi dengan metode sejarah. Penelitian ini menggunakan studi dokumen yang terdiri dari sumber-sumber primer maupun sekunder. Disamping itu, penelitian ini juga menggunakan wawancara sebagai penguat. Wawancara dilakukan terhadap beberapa tokoh sejarah dan penulis yang berkaitan dengan tokoh Tjokroaminoto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama: Tjokroaminoto yang lahir dan tumbuh dalam lingkungan yang dekat dengan Islam. Ia sempat bersekolah di OSVIA Magelang yang mengantarkannya menjadi seorang pangreh praja. Tjokroaminoto lebih memilih untuk meninggalkan kemapanannya dan berjuang melawan penjajahan. Kedua, Tjokroaminoto memilih untuk masuk dalam organisasi SDI, mengubah SDI menjadi SI dan berhaluan politik. Tjokroaminoto berhasil menjadi pemimpin SI dan membawa SI menjadi organisasi besar dan berpengaruh. Ia menggunakan nilai-nilai Islam dalam setiap perjuangannya baik dalam politik maupun pendidikan. Ketiga, adapun nilai-nilai ketokohan Tjokroaminoto yang dapat diteladani adalah nilai kepemimpinan, kemandirian, berani mengambil risiko, orientasi pada tindakan, dan kerja keras. Kesemua nilai itu termanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari Tjokroaminoto. Keempat, Aktualisasi nilai-nilai ketokohan Tjokroaminoto dalam rangka memberi sumbangan terhadap dunia pendidikan diwujudkan dengan harapan dapat menginspirasi guru sejarah bahwa dalam mengajar sejarah tidak hanya menyajikan rentetan fakta dan peristiwa, tetapi guru membangun pemahaman dan kesadaran bagi peserta didik tentang makna dibalik peristiwa, termasuk nilai-nilai apa yang terkandung dalam peristiwa sejarah tersebut. date: 2020-02-26 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Pendidikan Sejarah thesis_type: tesis referencetext: Abdullah, M. (2003). Value based total performance excellence model; baseline assessment criteria guid-lines for organization. Kuala Lumpur: Istitut of Islamic Understanding Malaysia. Abdullah, T. (1974). Masalah sejarah daerah dan kesadaran sejarah, Buletin Yaperna, 2 (1). Achdian, A. (2017). Sarekat islam sebagai kelanjutan boedi oetomo: H.O.S Tjokroaminoto dan awal kebangkitan nasional di kota Surabaya, 1908-192. Jurnal Sejarah, 1 (1). DOI: 10.26639/js.vlil.5l. Adams, C. (1965). Soekarno, an autobiogrphy as told to Cindy Adams. New York: The Bobs Merry I Company Inc. Adisusilo, S. J.R. (2012). Pembelajaran nilai karakter. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Agustinova, D. E. (2018). Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah pada sekolah menengah atas. Istoria jurnal pendidikan dan ilmu sejarah, 14 (1). Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria/article/view/19396 DOI: https://doi.org/10.218231/istoria.v14i1.19396 Ahmadi, N. S. (1991). MKDU dasar-dasar pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi. Jakarta: Bumi Aksara. Ali, M. (2005). Psokologi remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Aman. (2011). Model evaluasi pembelajaran sejarah. Yogyakarta: Penerbit O mbak. Amelz. (1952). H.O.S Tjokroaminoto hidup dan perjuangannya. Jakarta: Bulan Bintang. Amin, M. M. (1995). Cokroaminoto: rekontruksi pemikiran dan perjuangannya. Yogyakarta: Cokroaminoto University Press. _______. (1996). Sarikat Islam obor kebangkitan nasional 1905-1944. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga. 125 Amri, S., dkk. (2011). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran strategi analisis dan pengembangan karakter siswa dalam proses pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Anisah, S. (2018). Citizenship education as value education and the nation’s strengthening of character for citizens. Atlantis press advances in social science, education, and humanities research, 323 (36). Retrieved from https://www.atlantis-press.com/proceedings/icossce-icsmc-18/125909998 Arifin, Z. (2012). Penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Aziz, M. A. (2018). Islam, sosialisme dan politik prespektif pemikiran Tjokroaminoto. Jurnal risalah pendidikan dan studi Islam, 4 (2). DOI: 10.5281/zenodo. 1149676. Baier, K. (1967). The concept of value. The journal of value inquiry, 1(1). Retrieved from http://DOI: 10.1007/bf00149461. Bagdon dan Taylor. (1975). Introduction to qualitative research methods. New York: John Wiley and Sons. Bagdon, R. C. (1982). Qualitative research for education: an indtroduction to theories and methods. Portland: Annotation C. Book News, Inc. Basri, S. (2007). Pengantar ilmu politik. Yogyakarta: Indie Book Corner. Berliani, Y. M. (2018). Analysis of character value application in junior high school. Atlantis press advances in social science, education, and humanities research, 323 (22). Retrieved from https://www.atlantis- press.com/proceedings/icossce-icsmc-18/125909984 Blaisdell, B. (2003). The communist manifesto and other revolutionary writing: Marx, Marat, Paine, Mao, Gandhi, and others. New York: Dover Publication Inc. Borg, R. W. & Gall, D. M. (2003). Educational research. New York: Longman. Budiardjo. M. (2007). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ching-wa, W. (2011). Values, desires, and love: reflections on wollheim's moral psychology. Ratio, 24 (1). Retrieved from http// doi: 10.1111/j.1467- 9329.2010.00484.x. 126 Collingwood, R. G. (1973). The idea of history. London: Oxford University Press. Creswel, J.W.(2003). Qualitative inquiry and research design. Sage Publication: Inc. Dengel, H. H. (2011). Darul Islam-NII dan Kartosuwijo “angan-angan yang gagal”. Jakarta: Sinar Harapan. Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dewantara, K. H. (1977). Karya Ki Hadjar Dewantara, bagian pertama: pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. _______. (1977). Karya Ki Hadjar Dewantara, bagian kedua: kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Djaya, A. K. (2016). Islam bagi kaum tertindas. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Driyarkara. (1980). Tentang pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Faidi, A. (2013). Pemikiran emas tokoh-tokoh politik dunia. Yogyakarta: Ircisod. Feith, H. (1988). Pemikiran politik Indonesia 1945-1965. Jakarta: LP3S. Fitriani. (2018). The implementation of character education in social studies. Atlantis press advances in social science, education, and humanities research, 323 (11). Retrieved from https://www.atlantis- press.com/proceedings/icossce-icsmc-18/125909973 Gonggong, A. (1985). H.O.S. Tjokroaminoto. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. _______. (1986). HOS. Tjokroaminoto. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. _______. (2011). Tjokroaminoto: rumah ideologi dan dialog. Dalam B. Setyarso, dkk. (Eds), Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa (pp. 126-132). Jakarta: KPG. Gottschalk, L. (1975). Understanding History: A Primer of Historical Method. Dalam buku Nugroho Notosusanto, Mengerti sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 127 Guba, E. G. dan Lincoln Y. S. (1981). Efektif evalution. Improving the usefulness of evaluations result through responsive and naturalistic approaches. Jassey-Bass Inc. Publiser. Gunawan, H. (2012). Pendidikan karakter, konsep, dan implementasi. Bandung: Alfabeta. Gungwu, W. (1968). The use history. Ohio University Center for Studies South East Asia Program. Ohio: Ohio University. Gusal, L. O. (2015). Nilai-nilai pendidikan dalam cerita rakyat sulawesi tenggara. Jurnal Humanika, 15 (3). Retrieved from http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/download/611/pdf. Hamid, A. R. dan Madjid, M. S. (tt). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Ombak. Hamka. (1974). Kenang-kenangan hidup jilid 1. Jakarta: Bulan Bintang. Hasan, S. H. dkk. (2010). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Bahan Pelatihan: tidak diterbitkan. _______. (2010). Bahan pelatihan penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa: pengembangan budaya dan karakter bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. _______ (2012). Pendidikan sejarah untuk memperkuat pendidikan karakter. Paramita. 22 (1). Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1875 Hatta, M. (1960). Ekonomi terpimpin. Jakarta: Fasco. _______. (2002). Mohammad Hatta: memoir terbitan khusus satu abad Bung Hatta. Jakarta: Yayasan Hatta. Heafford, M. R. (1967). Pestalozzi, his tought and its relevan today. London: Methuen and Co.Ltd. Hill, B.V. (1991). Values education in Australian schools. Melbourne: ACER Imam, H. (2009). Teori-teori politik. Malang: Setara Press. Ishomuddin. (2002). Pengantar sosiologi agama. Jakarta: Ghalia Indonesia. 128 Ismail, F. (1997). Paradigma kebudayaan Islam: studi kritis dan refleksi historis. Yogyakarta: Titian Ilahi Press. Kaelan. (1991). Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Fakultas Filsafat-Universitas Gajah Mada. _______. (2005). Metode penelitian kualitatif bidang filsafat. Yogyakarta: Paradigma. _______. (2012). Metode penelitian kualitatif interdisipliner bidang sosial, budaya, filsafat, seni, agama dan humaniora. Yogyakarta: Paradigma. Kahmad, D. (2002). Sosiologi agama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kartodirdjo, S. (1989). Fungsi pengajaran sejarah dalam pembangunan nasional, dalam Historika. Surakarta UNS. Kasenda, P. (2010). Soekarno muda: biografi pemikiran 1926-1933. Jakarta: Komunitas Bambu. Kesuma, D. dkk. (2011). Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Krippendorff, K. (2013). Content analysis an introduction to its methodology. USA: Sage. Kumalasari, D. (2010). Konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan taman siswa (tinjauan humanis-religius). Istoria jurnal pendidikan dan ilmu sejarah, 8 (1). Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria/article/view/3716 DOI: 10.21831/istoria.v8i1.3716 _______. (2016). Pendidikan karakter berbasis agama dan budaya. Yogyakarta: UNY. Kuntowijoyo. (2005). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka. _______. (2008). Paradigma Islam: interpretasi untuk aksi. Bandung: PT Mizan Pustaka. Latif, Y. (2014). Mata air keteladanan: Pancasila dalam perbuatan. Bandung: Mizan. Legge, J. D. (1985). Soekarno, sebuah geografi politik. Jakarta: Sinar Harapan. 129 Lestari, S. (2013). Psikologi keluarga; penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Maarif, A. S. (1995). Historiografi dan pengajaran sejarah. Jakarta: FPIPS IKIP. _______. (2014). Education, freedom, and social harmony, Paper/Program Book, International Conference on Fundamentals and Implementation of Education (ICEFIE), Yogyakarta State University, 11 October, 2014. Maftuhin, dkk. (2017). The movement of Sarekat Islam’s politics in struggling national independence in 1918-1945. Jurnal historica 1 (2). Retrieved from https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JHIS/article/view/6437 Manan, F. (2016). Sosialisme Islam: prespektif pemikiran poltik HOS Tjokroaminoto. Jurnal wacana politik, 1 (1). DOI: 10.24198/jwp.v1i1.10543. Marihandono dkk., D. (2015). H. O.S. Tjokroaminoto penyemai pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional. _______. (2015). Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional. Mawani, S. (2017). HOS Tjokroaminoto. Yogyakarta: Sociality. Melayu, H. A. (2002). Islam as an ideology: the political thought of Tjokroaminoto. Jurnal studi islamika, 9 (1). DOI: 10.15408/sdi.v9i3.659. Moleong, L. J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Muamar. (2019). Konsep pendidikan nasional dalam perspektif H.O.S Tjokroaminoto dan relevansinya dalam pendidikan Islam. Syntax literate jurnal ilmiah Indonesia, 4 (5). Retrieved from http://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntaxliterate/article/view/ 613 Muhadjir, N. (2000). Ilmu pendidikan dan perubahan sosial, teori pendidikan pelaku sosial kreatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Mulawarman, A. D. (2015). Jang oetama: jejak dan perjuangan h.o.s Tjokroaminoto cet. 1. Yogyakarta: Galang Pustaka. Mulyasa, H. E. (2011). Manajemen pendidikan karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mustari, M. (2011). Nilai karakter. Yogyakarta: LaksBang Pressindo. 130 Nasihin. (2012). Sarekat Islam mencari ideologi 1924-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Niel, R.V. (2009). Munculnya elit modern indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya. Noer. (1982). Gerakan modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES. Nurhayati, E. (2011). Psikologi pendidikan inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Parmono. (1993). Konsep nilai menurut Max Scheler. Jurnal Filsafat UGM, 16 (1).Retrievedfromhttps://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/31366/18962 Parsons, T. (1968). On concept of value commitments. Sociological Inquiry, 38 (2). Retrieved from http://DOI: 10.1111/j.1475-682x.1968.tb00679.x. Poeze, H. A. (1994). “Pollitical intelligence in the netherlands indies” dalam Robert Cribb, The Late Colonial State in Indonesia: Political and Economic Foundations of The Netherlands Indies 1880-1942. Leiden: KITLV. Pradana, R. J. (2014). Strategi pendidikan Tjokroaminoto dalam rumah kost Soeharsikin surabaya. Jurnal Sejarah dan Budaya, 8 (2). Retrieved from http://journal.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/4770 Pranoto, S. W. (2010). Teori dan metodologi sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rahman, A. (2013). Pendidikan sejarah dan karakter bangsa belajar keteladan hidup dari ketokohan Natsir dan Buya Hamka. Sosiohumaniora, 15 (3). DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v15i3.5759. Rasjidi. (1966). Islam dan sosialisme. Jakarta: Yayasan Islam Studi Club Indonesia. Ratnasari, D. (2018). The character education in Islamic modern boarding school. Atlantis press advances in social science, education, and humanities research, 323 (9). Retrieved from https://www.atlantis- press.com/proceedings/icossce-icsmc-18/125909971 Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ricklefs, M. C. (1992). Sejarah Indonesia modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University. 131 Ridwan, E. H. (2019). Pendidikan Islam perspektif HOS Tjokroaminoto. Misykat al-anwar jurnal kajian Islam dan masyarakat, 30 (2). Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MaA16/index. _______. (2019). Perspektif HOS Tjokroaminoto tentang pendidikan Islam. Jurnal kajian Islam dan masyarakat, 30 (2). DOI: 10.31904/ma.v30i2.4310. Ruslin, I. T. (2012). Pemikiran politik Indonesia. Makassar: Alauddin University Press. Saifuddin. (2014). Pengelolaan pembelajaran teoritis dan praktis. Yogyakarta: Deepublish. Salam, S. (1982). Bung karno putera fajar. Jakarta: Gunung Agung. Salim, A. (2007). Haji Oemar Said Cokroaminoto cet 1. Bandung: Nuansa. _______. (2008). Chalengging the secular state islamization of law in modern Indonesia. Honolulu: University of Hawai Press. Santosa, K. O. (2009). Manusia di panggung sejarah: pemikiran dan gerakan tokoh-tokoh Islam. Bandung: Sega Asri. Sardiman, A. M. (2017). Nilai-nilai ketokohan soedirman dan sumbangannya terhadap bidang pendidikan: sebuah studi historis. Disertasi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. _______. (2018). A humble and meaningful life of commander in chief, General Sudirman. Atlantis press advances in social science, education, and humanities research, 323 (66). Retrieved from https://www.atlantis- press.com/proceedings/icossce-icsmc-18/125910028 Sashkin, M. dan Molly G. S. (2011). Prinsip-prinsip kepemimpinan. (terjemahan Rudolf Hutanhuruk). Jakarta: Erlangga. Setyarso, B. (2011). Seri buku tempo Tjokroaminoto. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Shimogaki, K. (1993). Kiri Islam antara modernisme dan postmodernisme, telaah kritis pemikiran Hassan Hanafi. Yogyakarta: Lkis. _______. (2011). Tjokro menciptakan standar pergerakan. Dalam B. Setyarso, dkk. (Eds), Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa (pp. 139-142). Jakarta: KPG. 132 Sholahuddin, M. (2007). Asas-asa ekonomi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Siswoyo, D. (2012). Membangun konstruk filosofi pendidikan nasional Pancasila: sebuah pendekatan hermeneutika dialiktis. Disertasi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta. Sjamsuddin, H. (1996). Metodologi Sejarah. Jakarta: Depdikbud. Soedjatmoko. (1983). Dimensi manusia dalam pembangunan. Jakarta: Kompas Gramedia. Subekti, V. S. (2014). Partai syarikat islam indonesia, kontestasi politik hingga konflik kekuasaan elite. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia. Subur. (2017). Pendidikan nilai: telaah tentang model pembelajaran. Jurnal Insania, 12 (1). Retrieved from http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/article/view/215 Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sururin. (2004). Ilmu jiwa agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryana. (2010). Metode penelitian model praktis penelitian kuantitatif dan kualitatif, Bandung: UPI. Sutherland, H. (1983). Terbentuknya sebuah elite birokrasi. Jakarta: Sinar Harapan. Sutidja, T. (2007). H.O.S. Tjokroaminoto (1883-1934): yang gigih membela rakyat kecil cet. 3. Bandung: PT. Rakasta Samasta. Tilaar, H.A.R. (2012). Perubahan sosial dan pendidikan: pengantar pedagogik transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. _______. (2012). Kaleidoskop pendidikan nasional. Jakarta: Kompas. _______. (2012). Memantapkan karakter bangsa menuju generasi 2045. Makalah. Disampaikan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia VII, 1 November 2012. Tjokroaminoto, H. O. S. (1931). Sedjarah pergerakan Indonesia 1929-1930: berisi pidato-pidato anggota-anggota Volksraad. Wolterverden: Fonds National. 133 _______. (1950). Tarich agama Islam (riwayat dan pemandangan atas kehidupan dan perdjalanan Nabi Muhammad SAW). Jakarta: Bulan Bintang. _______. (1955). Tarikh agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang. _______. (1965). Tafsir program atas dan program tadhim. Jakarta: Ladjnah Tanfidzyah PSII. _______. (1966). Islam dan sosialisme. Jakarta: Lembaga Penggali dan Penghimpunan Sedjarah Revolusi Indonesia. Triyana, B. (2011). Titian bercabang sang Herucokro. Dalam B. Setyarso, dkk. (Eds), Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa (pp. 133-138). Jakarta: KPG. Umar, M. (1997). Metode dan manfaat ilmu sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Uno, H. B. (2006). Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Vauclair, C.M. dan Ronald, F. (2011). Do cultural values predict individuals’ moral attitudes? A cross-cultural multilevel approach. European Journal of Social Psychology, 41(5). Retrieved from http://Doi: 10.1002/ejsp.794 Wijiyanto, S. T. (2019). Tjokroaminoto: sosialisme Islam. Bihari jurnal pendidikan sejarah dan ilmu sejarah, 2 (1). Retrieved from http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/view/866 _______. (2019). Sekolah pendidikan menengah pangreh praja: MOSVIA Magelang 1927-1942. Abad jurnal sejarah, 3 (1). Yasmis. (2009). Sarikat Islam dalam pergerakan nasional (1912-1927). Jurnal sejarah lontar, 6 (1). Retrieved from http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/lontar/article/download/2505/1926/ Zamroni. (2002). “Paradigma pembangunan pendidikan nasional dalam mewujudkan peradaban bangsa”, dalam buku Pendidikan untuk masyarakat Indonesia baru. Jakarta: Grassindo. _______. (2006). “Demokrasi dan pendidikan dalam transisi”, dalam buku Kearifan sang profesor, bersuku-suku bangsa untuk saling mengenal. Yogyakarta: UNY Press. citation: Wijayanto, Septian Teguh and Sudrajat, Ajat (2020) Analisis Nilai-nilai Ketokohan H.O.S. Tjokroaminoto dalam Perspektif Historis. S2 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/72535/1/tesis-septian%20teguh%20wijiyanto-17718251012.pdf