%L UNY72252 %A Winda Dwi Riandari %X Penelitian berangkat dari fenomena ibu dari anak berkebutuhan khusus yang menghadapi lebih banyak tantangan, stigma, stres, dan hambatan di masyarakat dibandingkan ibu dari anak normal apalagi dengan adanya pandemi Covid-19. Subjective well-being pada seorang ibu diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan dirinya dari ancaman terganggunya kesehatan mental di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana subjective well being pada ibu-ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di masa pandemi Covid-19 dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sebanyak dua narasumber terlibat dan diwawancarai secara mendalam. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, display data, dan kesimpulan. Uji keabsahan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan kedua subjek mengalami subjective well being ditunjukkan dengan afek positif yang lebih dominan daripada afek negatif dan puas dengan hidupnya sebagai ibu dari anak berkebutuhan khusus di masa pandemi Covid-19. Subjek pertama yang memiliki anak ADHD lebih dominan pada afek positif yaitu lebih sering mengalami suasana hati yang baik dan merasa beruntung menjadi ibu dari anaknya. Subjek pertama juga mengalami kepuasan hidup di masa kini, masa depan, dan sedikit menyesali masa lalu. Sementara subjek kedua yang memiliki anak Down Syndrome mengalami kepuasan hidup, yaitu bisa menerima masa kini dan masa lalunya serta memiliki tekad untuk dapat mempersiapkan masa depan anaknya. Subjek kedua lebih dominan mengalami afek positif daripada afek negatif dalam kehidupannya. Kata kunci : subjective well being, ibu, anak berkebutuhan khusus, covid-19 %D 2022 %I Universitas Negeri Yogyakarta %T SUBJECTIVE WELL BEING PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI MASA PANDEMI COVID-19