@phdthesis{UNY71623, title = {Pengembangan Model Manajemen Sister School untuk Menyelesaikan Masalah Manajemen Pembelajaran di Kawasan Risiko Bencana Merapi.}, author = {Saryanto Saryanto and Asri Budiningsih}, month = {October}, year = {2021}, school = {Program Pascasarjana}, url = {http://eprints.uny.ac.id/71623/}, keywords = {manajemen sister school, kawasan risiko bencana}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kondisi model manajemen sister school yang ada saat ini dilihat pada masalah pembelajaran sekolah, (2) mengetahui kelemahan model manajemen sister school yang ada saat ini dilihat pada masalah pembelajaran sekolah, (3) mengetahui model manajemen sister school yang sesuai dilihat pada masalah pembelajaran sekolah, (4) mengembangkan model manajemen sister school pada permasalah pembelajaran sekolah, dan (5) mengetahui keefektifan dan kelayakan model manajemen sister school pada permasalahan pembelajaran sekolah. Penelitian ini termasuk research and development dengan mengacu model dari Borg \& Gall. Penelitian dilaksanakan di SLTPN 2 Pakem, SLTP TD Cangkringan, SLTPN 2 Cangkringan, SLTP Sunan Kali Jaga Cangkringan, SLTP TD Ngemplak Kabupaten Sleman, DIY. Pengumpulan data menggunakan angket, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) model manajemen sister school saat ini hanya menerapkan dua komponen manajemen, yaitu organizing dan actuating, (2) kelemahan pelaksanaan penerapan model manajemen sister school saat ini belum terlaksananya sosialisasi penanganan kebencanaan secara layak dan efektif, regulasi dan implementasi peraturan tentang penanggulangan bencana yang terkait dengan bencana belum mendapatkan perhatian serius, belum maksimalnya dukungan anggaran dari pemerintah, lambatnya mitigasi dan tanggap darurat dalam menangani bencanan Gunung Merapi di sekolah, lemahnya koordinasi antar instansi terkait pembelajaran di sekolah saat terjadi bencana Gunung Merapi, (3) model manajemen sister school yang efektif dilengkapi dengan planning, organaizing, actuating dan controlling, (4) pengembangan model manajemen sister school meliputi pencarian dan pengumpulan data, perencanan yaitu melakukan penyusunan program pengembangan model manajemen sister school, mengembangan produk awal yaitu melakukan rancangan model manajemen sister school, uji coba lapangan awal, revisi hasil uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, revisi produk operasional, uji coba lapangan lapangan operasonal; penyempurnaan produk akhir, desiminasi dan implementasi, dan (5) kelayakan model tersebut pada permasalahan pembelajaran,berdasarkan evaluasi produk yang dilakukan 12 responden dari lima sekolah, menunjukkan skor rata-rata 4,1 atau 83,6\%, sehingga masuk dalam katagori sangat layak, keefektifan model tersebut pada permasalahan pembelajaran di kawasan risiko bencana Gunung Merapi, menunjukkan skor rata-rata 4,03 atau 82,5\%, sehingga masuk dalam katagori sangat efektif.} }