@phdthesis{UNY71336, year = {2020}, school = {Program Pascasarjana}, author = {Nicki Yutapratama and Ibnu Syamsi}, title = {Studi Kasus Interaksi Sosial Pada Anak Attention Deficit Hperactive Disorder Dalam Permainan Tradisional Di SD Negeri Sendangadi 2.}, month = {July}, url = {http://eprints.uny.ac.id/71336/}, keywords = {interaksi sosial, ADHD, kontak sosial, komunikasi, kualitatif.}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi sosial pada anak ADHD melalui permainan tradisional. Aspek yang diteliti dalam interaksi sosial yaitu: (1) kontak sosial dan (2) komunikasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus (case study). Subjek penelitian ini adalah 3 anak ADHD yang mempunyai masalah dalam interaksi sosial. Objek penelitian ini berupa interaksi sosial yang meliputi aspek kontak sosial dan komunikasi. Sumber data yang dikumpulkan berasal dari pendidik dan peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Sedangkan analisis data yakni menerapkan metode: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah, sebagai berikut: Dalam interaksi sosial anak ADHD saat permainan tradisional berlangsung menunjukkan perilaku yang beragam seperti (1) Proses kontak sosial yang berlangsung dari (a) aspek kerjasama, mudah teralihkan ketika permainan berlangsung, mampu mengikuti aturan permainan tetapi sering tidak menyadari adanya aturan berkelompok, melakukan permainan sendiri tidak memainkan perannya dalam kelompok dengan benar. (b) aspek akomodasi, langsung ikut serta tanpa persetujuan pihak teman-temannya. (c) aspek asimilasi, terlihat acuh atau tidak peduli terhadap temannya dan sering lupa pada instruksi awal yang diberikan dan suka beralih dengan kegiatan. (d) aspek persaingan, mudah terpancing dan mengikuti kubu yang paling benar dalam konflik, menjadi penengah tetapi sering menggunakan fisik jika terjadi konflik pada dirinya. (e) aspek pertentangan, perhatiannya mudah teralihkan, sering menunjukkan kepercayaan diri didepan temannya, dan menjadi penengah masalah walaupun sering mendapat respon yang buruk dari teman lainnya. (2) Proses komunikasi yang berlangsung dari (a) aspek kerjasama, menunjukkan sikap acuh saat kelompok berdiskusi mengenai strategi permainan, mendengarkan temannya dan mengikuti diskusi kelompok. (b) aspek akomodasi, menunjukkan sikap acuh dalam pertikaian yang berlangsung, memaksakan kehendaknya dalam pertikaian. (c) aspek asimilasi, menyampaikan pembenaran pada gurunya tentang dirinya sendiri, menuntut tuntutannya atau kehendaknya, menghargai pendapat teman pada saat diskusi penyusunan strategi berlangsung. (d) aspek persaingan, menunjukkan sikap memancing emosi lawan bicara ketika bermain, sering memotong pembicaraan dan sering berteriak pada saat berdiskusi atau saat permainan berlangsung. (e) aspek pertentangan, menunjukkan sikap kasar, membentak keras dan tersulut emosinya secara spontan.} }