%T DINAMIKA PSIKOLOGIS PADA LANSIA DILIHAT DARI SISI ROMANTIC RELATIONSHIP SETELAH MELAKUKAN PERKAWINAN DI USIA LANJUT %I Universitas Negeri Yogyakarta %D 2021 %X ABSTRAK Romantic relationship atau hubungan romantis merupakan bagian penting dalam membangun dan menjalin sebuah hubungan perkawinan. Mengembangkan hubungan romantis merupakan salah satu tugas perkembangan yang dilakukan pada masa dewasa awal. Pada masa ini, biasanya hubungan romantis berkembang melalui proses kencan, hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan perkawinan. Lansia identik dengan pemenuhan tugas perkembangan yang cenderung menurun, sehingga hal ini akan memunculkan sebuah dinamika psikologis yang menarik bagi lansia dilihat dari sisi hubungan romantis setelah melakukan perkawinan di usia lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan/mengetahui bagaimana dinamika psikologis lansia dilihat dari sisi hubungan romantis setelah melakukan perkawinan di usia lanjut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Enam informan atau tiga pasang suami istri yang melakukan perkawinan di usia lanjut diwawancarai secara mendalam. Analisis dari transkrip wawancara menggunakan IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) agar dapat mengetahui esensi dinamika psikologis pada lansia dilihat dari sisi hubungan romantis setelah melakukan perkawinan di usia lanjut. Hasil penelitian menunjukkan adanya enam komponen hubungan romantis yang muncul, yaitu: 1) keintiman; 2) hasrat; 3) komitmen; 4) harapan; 5) penerimaan diri positif; 6) terciptanya masalah, yang menciptakan suatu dinamika psikologis tersendiri bagi lansia. Dua dari tiga pasangan lansia yang menjadi responden ternyata melalui poses kencan. Perkawinan di usia lanjut identik dengan membutuhkan teman atau pendamping hidup di hari tua dengan saling berbagi perhatian, merawat, dan memenuhi kebutuhan atau keperluan pasangan serta menjalin persahabatan. Hubungan seksual tidak menjadi kebutuhan pokok dan hal penting dalam perkawinan di usia lanjut. Lebih berbagi mengenai kebahagiaan dan kurang adanya keterbukaan mengenai masalah pribadi. Terdapat pula perbedaan orientasi perkawinan pada lansia laki-laki dengan lansia perempuan. Kata kunci: Hubungan romantis, dinamika psikologis, lansia %A Cynthia Ayu Oktariza %L UNY70740