eprintid: 70459 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/07/04/59 datestamp: 2021-04-16 02:03:31 lastmod: 2021-05-28 04:38:03 status_changed: 2021-04-16 02:03:31 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Astuti, Restu Dwi Puji creators_name: Arifin, Zainal title: Strategi Peningkatan Mutu Berbasis Kemitraan antara Sekolah dengan Industri pada SMK di Kabupaten Bantul. ispublished: pub subjects: D10 divisions: pps_mp full_text_status: restricted keywords: strategi, peningkatan mutu, kemitraan, SMK, industri. abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi, upaya sekolah, cara mengatasi hambatan, dan model hipotetik strategi peningkatan mutu berbasis kemitraan antara sekolah dengan industri pada SMK di Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan pada SMK di Kabupaten Bantul yakni SMK Negeri 1 Sedayu dan SMK Negeri 1 Sanden. Subjek penelitian terdiri atas dua kepala sekolah, dua wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat dan hubungan industri (humashubin), dua ketua kompetensi keahlian, serta dua guru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan model interaktif dari Miles & Hubberman. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Strategi dalam peningkatan mutu berbasis kemitraan antara sekolah dengan industri pada SMK di Kabupaten Bantul adalah (a) menyelaraskan kurikulum sekolah dengan kebutuhan di industri, (b) meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, (c) meningkatkan mutu dalam serapan lulusan, (d) meningkatkan mutu dalam sarana prasarana, (e) meningkatkan mutu dalam penilaian pendidikan, (f) meningkatkan mutu dalam hal akademik dan non akademik. (2) Upaya sekolah dalam implementasi strategi peningkatan mutu berbasis kemitraan antara sekolah dengan industri pada SMK di Kabupaten Bantul antara lain: (a) mengimplementasikan budaya mutu industri di sekolah, (b) menjaga komunikasi dengan mitra industri. (3) Cara mengatasi hambatan dalam implementasi strategi peningkatan mutu berbasis kemitraan antara sekolah dengan industri pada SMK di Kabupaten Bantul antara lain: (a) terbatasnya dana diatasi melalui musyawarah dengan wali siswa, (b) jangkauan mitra yang jauh diatasi dengan menyesuaikan waktu dan tempat, (c) memaksimalkan peran bidang hubungan masyarakat dan hubungan industri. (4) Model hipotetik strategi peningkatan mutu berbasis kemitraan antara sekolah dengan industri pada SMK yang ditemukan yaitu kerja sama kemitraan tidak lepas dari regulasi kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Strategi peningkatan mutu berbasis kemitraan meliputi aspek kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, serapan lulusan, sarana prasarana, penilaian pendidikan, serta akademik dan non akademik. Strategi tersebut apabila dilaksanakan akan menghasilkan sekolah yang bermutu, serta dampaknya akan meningkatkan serapan lulusan yang ada di sekolah date: 2020-10-26 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Manajemen Pendidikan thesis_type: tesis referencetext: Ali, M. (2010). Meteologi dan aplikasi riset pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama. Alifuddin. (2012). Reformasi pendidikan: Strategi inovatif peningkatan mutu pendidikan. Jakarta: Magnascript Publishing. Allen, T. (2007). Allen, T. (2007). Building successful partnerships: Lesson from the specialist schools achievement program (ssap). School Leadership and Management Journal, 27(3), 301-312. https://doi.org/10.1080/13632430701379644. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S., & Yuliana, L. (2008). Manajemen pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Asmani, J. M. (2015). Manajemen efektif marketing sekolah: Strategi menerapkan jiwa kompetisi dan sportifitas untuk melahirkan sekolah unggulan. Yogyakarta: Diva Press. Baharudin, M. M. (2010). Manajemen pendidikan islam: Tranformasi menuju sekolah/madrasah unggul. Malang: UIN-Maliki Press. Bungin, B. (2011). Penelitian kualitatif komunikasi, ekonomi, kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Bush, T. (2011). Theories of educational leadership and management: Fourth edition. London: Sage. Bush, T., & Coleman, M. (2000). Leadership and strategic management in education. London: Paul Chapman Publishing Ltd. Cantor, L. (2015). The 're-visioning' of vocational education in the american high school. Comparative Education, 25(2), 125-132. https://doi.org/10.1080/0305006890250202. Danim, S. (2005). Menjadi komunitas pembelajar: Kepemimpinan transformasional dalam komunitas organisasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. __________. (2007). Visi baru manajemen sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. (2013). Pedoman pengembangan program kemitraan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 130 Gough, S. (2010). Technical and vocational education and learning: an investment-based approach. London: the MPG books Group, Bodmin and King's Lynn. Handoko, T. (2001). Manajemen edisi kedua. Yogyakarta: PT. BPFE-Yogyakarta. Hirsch, D. (1992). School and business: A new partnership. Paris: Organization for Economic Cooperation and Development. Irianto, Y. (2011). Kebijakan pembaharuan pendidikan: Konsep, teori dan model. Jakarta: Rajawali Pers. Ismara, K. I., Pramono, H. S., BU, N., Dwijonagoro, S., & Kuncoro, I. H. (2020). Strategi penerapan budaya kerja industri di pendidikan vokasi dengan selamat dan sehat. Yogyakarta: UNY Press. Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. (2016). Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan: Panduan Teknis Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. Kinanti, Y. C. (2016). Kemitraan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sma negeri 2 yogyakarta. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 5(5), 478-490. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sakp/article/view/5313. Kristiawan, M., Safitri, D., & Lestari, R. (2017). Manajemen pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. Kusnandi. (2017). Konsep dasar dan strategi penjaminan mutu pendidikan: Sebagai review kebijakan mutu pendidikan. Indonesian Journal of Education Management & Administration Review, 1(2), 107-117. https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ijemar/article/view/942. Lestari, T. (2017). Implementasi pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di tk negeri pembina singkut II sarolangon. Jambi: FKIP Universitas Negeri Jambi. Listyanto, V. (2019). Peran humas dalam meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha/dunia industri (du/di) di smk negeri 6 yogyakarta. Jurnal Administrasi Pendidikan, 8(2), 55-63. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fipmp/article/view/16277. Logan, W. B. (2017). The issue: Vocational education: Facts and misconceptions. Theory Into Practice, 3(5), 161-162. https://doi.org/10.1080/00405846409541918. Machali, I., & Hidayat, A. (2012). Pengelolaan pendidikan. Yogyakarta: Kaukaba. 131 Muchtar, K., & Herdiana, D. (2016). Peran dan strategi humas dalam pembentukan citra perguruan tinggi islam. Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah, 317-338. Mulyasana, D. (2011). Pendidikan bermutu dan berbudaya saing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Murniati, A., Nasir, U., & Azizah. (2016). Vocational school-industry partnership in improving graduate competency. Jurnal Ilmiah Peuradeun: International Multidisciplinary Journal, 4(3), 269-280. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.30860.92800. Mustika, R. (2017). Manajemen kemitraan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan (Studi multisitus smk islam 1 blitar dan smk negeri 3 boyolangu tulungagung). Tulungagung: Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Pardjono, Sugiyono, & Budiyono, A. (2015). Developing a model of competency certification test for vocational high school students. REiD (Research and Evaluation in Education), 1(2), 129–145. https://doi.org/10.21831/reid.v1i2.6517. Pratama, A. (2020, May 5). CNBC Indonesia. Retrieved from cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200505195351-16- 156554/lulusan-smk-sumbang-pengangguran-terbanyak-di-ri Presiden Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. ________________________. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. ________________________. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. ________________________. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. ________________________. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). ________________________. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. 132 ________________________. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. ________________________. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. ________________________. (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. ________________________. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Price, C. A., Zavotka, S. L., & Teaford, M. H. (2010). Implementing a university- community-retail partnership model to facilitate community education on universal design. Gerontologist, 44(5), 697-702. doi: 10.1093/geront/44.5.697. Prosser, C. A., & Quigley, T. H. (1950). Vocational education in a democracy. Chicago: American Technical Society. Purwanto, N. T. (2017). Implementasi kebijakan mutu non akademis smp negeri 1 jumantono karanganyar. Jurnal Kebijakan Pendidikan, Jurnal Kebijakan Pendidikan, 6(8), 822-830. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sakp/article/view/10307. Pusat Bahasa. (2008). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Rahayu, M., Ulfatin, N., & Juharyanto. (2018). Sistem pengelolaan guru tidak tetap (gtt) dalam peningkatan mutu pendidikan. JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 1(3), 263-269. http://journal2.um.ac.id/index.php/jamp/article/view/3186. Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Rohmah, N., & Fanani, Z. (2017). Pengantar manajemen pendidikan: Konsep dan aplikasi fungsi manajemen pendidikan perspektif islam. April: Madani. Rohman, A. (2009). Memahami pendidikan & ilmu pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama Yogyakarta. Rukmana, N. (2006). Strategic partnering for educational management (Model manajemen pendidikan berbasis kemitraan). Bandung: Alfabeta. Salis, E. (2006). Total quality management. Yogyakarta: Ircisod. 133 Sani, R. A., Pramuniati, I., & Mucktiany, A. (2015). Penjaminan mutu sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Setiawan, D. I. (2015). Strategi komunikasi humas dalam mensosialisasikan pengelolaan parkir liar pada dinas perhubungan (dishub) di kota samarinda (Studi kasus parkir liar di lingkungan mall samarinda central plaza). E- journal Ilmu Komunikasi, 3(2), 165-177. https://ejournal.ilkom.fisip- unmul.ac.id/site/?p=1939. Soenarto, Amin, M. M., & Kumaidi. (2017). An evaluation of vocational high schools in Indonesia: A comparison between four-year and three-year programs. REiD (Research and Evaluation in Education), 3(2), 106-113. http://dx.doi.org/10.21831/reid.v3i2.17077. Sudira, P. (2017). TVET abad XXI. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta. ________. (2015). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. S., Jami'at, A. N., & Ahman. (2006). Pengendalian mutu pendidikan sekolah menengah: Konsep, prinsip, dan instrumen. Bandung: PT Refika Aditama. Sulistyani, A. T. (2004). Kemitraan dan model-model pemberdayaan. Yogyakarta: Gaya Media. Supriyatna, I., & Hapsari, D. K. (2018, November 13). Peringkat kualitas sdm indonesia. (Suara.com) Retrieved May 7, 2019, from Bisnis: https://www.suara.com/bisnis/2018/11/13/165447/kualitas-sdm-indonesia- peringkat-ke-87-dari-157-negara Tjiptono, F., & Diana, A. (2005). Total quality management. Yogyakarta: Andi. Tunggara, R. I. (2014). Manajemen peningkatan mutu pendidikan kejuruan berbasis kemitraan. Jurnal Administrasi Pendidikan, 21(1), 1-13. https://ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/article/view/6655. Tunison, S. (2013). The wicehtowak partnership: Improving student learning by formalizing the family community-school partnership. American Journal of Education, 119(4), 565-590. http://doi.org/101.203.171.61. Ugwoke, E. O., Ezeji, H. A., Edeh, N. I., & Etonyeaku, E. A. (2016). Effective implementation of tvet—industry partnership for employability of graduates through work integrated learning in nigerian universities. Review 134 of European Studies, 8(3), 307-315. http://dx.doi.org/10.5539/res.v8n3p307. Usman, H. (2013). Manajemen: Teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman, M. U. (2002). Menjadi guru profesional. Bandung: Citra Umbara. Wahyudi, A. (1996). Manajemen strategik: Pengantar proses berpikir strategik. Jakarta: Bumi Aksara. Wales Council For Voluntary Action. (2011). Working with others: Partnership. Cardiff: WCVA. Wibawa, B. (2017). Manajemen pendidikan teknologi kejuruan dan vokasi. Jakarta: Bumi Aksara. Wibowo, N. (2016). Upaya memperkecil kesenjangan kompetensi lulusan sekolah menengah kejuruan dengan tuntutan dunia industri. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 23(1), 45-50. https://journal.uny.ac.id/index.php/jptk/article/view/9354. Wilson, A. (2013, Juni 15). Knowsley CVS-models of partnership working. Retrieved from www.knowsleycvs.org.uk/.../KCVS%20Models% Zamroni. (2007). Meningkatkan mutu sekolah: Teori, strategi dan prosedur. Jakarta: PSAP Muhammadiyah. _______. (2011). Dinamika peningkatan mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama. citation: Astuti, Restu Dwi Puji and Arifin, Zainal (2020) Strategi Peningkatan Mutu Berbasis Kemitraan antara Sekolah dengan Industri pada SMK di Kabupaten Bantul. S2 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/70459/1/tesis-restu%20dwi%20puji%20astuti-18703251002.pdf