%K kepemimpinan, kepala sekolah, hamemayu hayuning bawono %A Bhujangga Ayu P. Priyudahari %A Lantip Diat Prasojo %X Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui Persepsi kepala sekolah mengenai hamemayu hayuning bawono, (2) Mengetahui implementasi manunggaling kawulo gusti dalam kepemimpinan hamemayu hayuning bawono, (3) Mengetahui implementasi gegayuting manungso karo manungso dalam hamemayu hayuning bawono (4) Mengetahui implementasi gegayuting manungso kaaro alam dalam hamemayu hayuning bawono (5) tantangan dalam implementasi nilai-nilai Hamemayu hayuning bawono dalam kepemimpinan kepala sekolah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Yogyakarta dan SMK Negeri 1 Kasihan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan observasi, wawancara dengan kepala sekolah sebagai key informan, wakil kepala sekolah, dan guru, studi dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kreteria yaitu kreadibilitas, transfermabilitas, dependabiltas, dan konfirmabilitas. Analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, kemudian menampilkan data dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Kepemimpinan berbasis hamemayu hayuning bawono di SMK N 2 Yogyakarta dan SMK N 1 Kasihan memfokuskan: (1) Persepsi Kepala Sekolah terhadap Hamemayu hayuning bawono dalam pola kepemimpinannya sebagai sebuah nilai yang bertujuan harmonisasi hubungan manusia dengan Tuhan dalam Manunggaling Kawulo Gusti, hubungan manusia dengan sesamanya dalam gegayuting manungso karo manungso, hubungan harmonis manusia dengan lingkungan sekitar dalam geyauting manungso karo alam, (2) Implementasi kepemimpinan hamemayu hayuning bawono diterapkan dalam tiga aspek: (a) manunggaling kawulo gusti berarti pemimpin mampu menjadi tauladan bagi bawahannya, memiliki sikap pribadi yang mampu mengayomi bawahannya, religius, terbuka, dan memiliki akhlak mulia, (b) gegayuting manungso karo manungso sebagai relasi sosial kepala sekolah dengan bawahannya, orang tua siswa serta masyarakat sekitar dan DUDI, (c) gegayuting manungso karo alam, kepala sekolah mengajak warga seluruh warga sekolah untuk perduli terhadap lingkungan sekolah, menumbukan dan menanamkan rasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap sekolah dan lingkungannya (3) Faktor penghambat dalam implementasi hamemayu hayuning bawono, adalah sikap individualis dan acuh karena kurangnya perhatian terhadap bawahan (4) Faktor pendukung dalam implementasi hamemayu hayuning bawono sikap pribadi dan komunikasi yang dibangun oleh pemimpin. Mampu menempatkan diri dan memberi contoh sehingga tumbuh rasa asah, asih, asuh, handar beni, tepa selira dalam harmonisasi tiga aspek hamemayu hayuning bawono. %L UNY70455 %I Program Pascasarjana %D 2020 %T Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Hamemayu hayuning bawono di SMK N 2 Yogyakarta dan SMK N 1 Kasihan.