eprintid: 70314 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/07/03/14 datestamp: 2021-03-29 02:57:56 lastmod: 2021-05-28 04:59:39 status_changed: 2021-03-29 02:57:56 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Sumardi, Lalu creators_name: Hanum, Farida title: Nasionalisme Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar di Mataram. ispublished: pub subjects: D1 divisions: pps_ip full_text_status: restricted keywords: kualitas nasionalisme, pola penanaman nasionalisme, tipe nasionalisme. abstract: Nasionalisme merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Oleh sebab itu, nilai nasionalisme harus ditumbuh kembangkan di semua segmen masyarakat termasuk di mahasiswa calon guru sekolah dasar. Penanaman nilai nasionalisme pada kelompok ini sangat penting karena tidak hanya berpengaruh pada diri mereka sendiri tetapi juga berdampak pada siswa dimana mereka akan mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah- masalah yang berkaitan dengan nasionalisme mahasiswa calon guru SD, yaitu; kualitas nasionalisme, faktor-faktor yang mempengaruhi nasionalisme, tipe-tipe nasionalisme, dan pola penanaman nilai nasionalisme di perguruan tinggi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah mixed method jenis eksplanatoris sekuensial. Penelitian dengan pendekatan tersebut dimulai dengan penelitian kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan penelitian kualitatif. Jenis penelitian kuantitatif yang dilakukan adalah survey, sedangkan jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah eksploratif. Sampel penelitian pada penelitian kuantitatif diambil dengan teknik cluster random sampling, sedangkan pada penelitian kualitatif sumber data ditentukan dengan teknik purposive. Instrumen dan teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif menggunakan angket, sedangkan dalam penelitian kualitatif menggunakan wawancara dan FGD dengan instrumen pedoman wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian kuantitatif adalah persentase, regresi, dan ANOVA. Sedangkan pada penelitian kualitatif menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan 62,89% mahasiswa calon guru SD memiliki nasionalisme sedang; 36,25% memiliki nasionalisme tinggi; dan 0,86 memiliki nasionalisme rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi nasionalisme mereka adalah: media massa dan sosial, organisasi, teman sejawat, tingkat kepercayaan, ekspektasi, pengalaman langsung, persepsi, dan keyakinan. Dari tujuh faktor yang diuji hanya dua faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nasionalisme, yaitu; organisasi dan media sosial. Mereka memiliki dua tipe nasionalisme, yaitu; nasionalisme kritis dan nasionalisme tidak kritis. Adapun pola penanaman nilai nasionalisme di perguruan tinggi memiliki dua varian, yaitu; pola parsial dan pola integral. Dari kedua pola tersebut, pola integral memiliki pengaruh yang lebih signifikan dalam meningkatkan kualitas nasionalisme mahasiswa. Oleh sebab itu, perguruan tinggi sebaiknya menumbuhkembangkan rasa nasionalisme mahasiswa dengan pola integral. date: 2020-05-08 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Ilmu Pendidikan thesis_type: disertasi referencetext: Abdulahi, A., Samadi, B., & Gharleghi, B. (2014). A study on the negative effects of social networking sites such as facebook among Asia Pasific University Scholars in Malaysia. International Journal of Buseness and Social Science, 5(10), 133-145. Adeyemi, B. F, Adejoke, A. B., Christian O. U., Bassey, B. A., & Kemi, N. (2019). Peer group influence on academic performance of undergraduate students in Babcock University, Ogun State. African Educational Research Journal, 7(2), 81-87. DOI: 10.30918/AERJ.72.19.010. Adorno, T. W., Frenkel-Brunswik, E., Levinson, D. J., & Sanford, R. N. (1950). The authoritarian personality. New York: Harper & Row. Aiken, L. R. (1980). Content validity and reliability of single items or questionnaires. Educational and Psychological Measurement, 40, 955-959. Aiken, L. R. (1985). Three coefficients for analyzing the reliability and validity of ratings. Educational and Psychological Measurement, 45(1), 131-142. DOI: 10.1177/0013164485451012. Aksan, N., Kisac., B., Aydin, M., & Demirbuken. (2009). Symbolic intraction theory. Procedia: Social and Behavioral Science, 1, 902-904. Alfaqi, M. Z. (2016). Melihat sejarah nasionalisme Indonesia untuk memupuk sikap kebangsaan generasi muda. Jurnal Civics, 13(2), 209-217. DOI: http://dx.doi.org/10.21831/civics.v13i2.12745. Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomi for learning, teaching, and assessing. USA: Addison Wesly Longman. Archard, D. (1999). Should we teacher patriotism? Netherland: Kluwer Academic Publisher. 203 Arindaayuningtyas. (2012). Lunturnya nasionalisme bangsa Indonesia. Retrieved from http://www.dakwatuna.com. Ashworth, P. D. (2000). Psychology and ‘human nature’. Routledge. Asnafiyah. (2008). Kelompok keagamaan dan perubahan sosial (studi kasus pengajian ibu-ibu perumahan Purwomartani). Aplikasia, Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, IX(1), 1-16. Bahri, K. (2010). Pengaruh latar belakang pendidikan, pengalaman, dan kompetensi tutor terhadap mutu pembelajaran anak usia dini pada latar kelompok bermain di Kota Bandung. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), 1-13. Bakar, K. A. A., Noor, I. H. M., & Widodo. (2018). Nurturing nationalism character values the premary schools in Jayapura, Papua. Cakrawala Pendidikan, XXXII (2), 1-17. DOI: http://dx.doi.org/10.21831/cp.v37i1.13616. Bandura, A. (1977). Social learning theory. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Basri, T. M. (2019). Setahun, jumlah pengguna internet Indonesia bertambah 17 juta. Bisnis.com. Diakses dari https://teknologi.bisnis.com/read/20190228/101/894799/. Bass, V. R. and Good, W, J. (2004). Educare and educere: Is balance possible in the education system? The Educational Forum, 68, 163-168. Beland, D. and Lecours, A. (2006). Sub-state nasionalism and the welfare state: Quebec and Canadian fedralism. Nations and Nationalism, 12(1), 77-96. DOI: 10.1111/j.1469.8129.2006.00231.x. Berns, W. (1997). Patriotism: Speeches and testimony. AEI Bradley Lecture Series. Bislev, A. & Li, X. (2014). Conceptualizing the cultural and political facets of “Chinese nationalism” in an era of China’s global rise. International Communication of Chinese Culture, 1(1-2), 21-33. DOI: 10.1007/s40636- 014-0002-x. Blank, T., & Schmidt, P. (2003). National identity in a United Germany: Nationalism or patriotism? An empirical test with representative data. Political Psychology, 24(2), 289-312. DOI: https://doi.org/10.1111/0162- 895X.00329. Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of educational objectivs; The clafication of educational goals. USA: By David McKay Company. Boty, M. (2015). Agama dan perubahan sosial (tinjauan perspektif sosiologi agama). Istinbath, 15(XIV), 35-50. Burrus, J. & Roberts, D. R. (2012). Dropping out of high school: Prevalence, risk factors, and remediation strategies. R & D Connections, 18, 1-9. Butt, K. M. (2010). Nation, nation-state, and nationalism: Evolving ‘janus face’ of nationalism. Retrieved from http://www.researchgate.net/publication. 204 Buy-ukbay, S. & Dabaghi, A. (2010). The effectiveness of repetation as corrective feedback. Journal of Language Teachimg and Research, 1(3), 181-193. DOI: 10.4304/jltr.1.3.181-193. Can, A. (2008). The perception of reality and its effect on the behavioral change in the context of public relations. KMU IIBF Dergisi, 10(14), 1-9. Campbell-Cree, A. & Lotten, M. (2018). The value of trust: How trust is earned and why it matters. British Council, 1-23. Retrevied from www.britishcouncil.org. Carter, J. M. & Fuller, C. (2015). Symbolic intractionism. Sociopedia.isa, 1-17 DOI: 10.1177/205684601561. Cassidy, E., at al. (2011). Higher education and emerging technologies: Student usage, preferences, and lessons for library services. Reference & User Services Quarterly, 50 (4), 380-391. Cholifah, N. T., Degeng, S. N. I., Utaya, S. (2016). Pengaruh latar belakang tingkat pendidikan orang tua dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada kelas IV SDN Kecamatan Sanawetan Kota Belitar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(3), 486-491. Chukwudi, L. O., Boniface, U. U., Ben, E. O., & Victoria, N. C. (2017). Influence of parental occupation and level of education on academic performance of accounting students in Nigeria. Research in Humanities and Social Sciences, 7(10), 21-27. Cooper, M., Burman, E., Ling, L., Razdevsek-Puckp, C., Stephenson, J. (2005). Practical strategies in values education. Editor; Joan Stephensen, Lorraine Ling, Eva Burman, and Maxine Cooper. Value in education. USA and Canada: Routledge. Crehan, L. (2016). Cleverland. London: Unbound. Creswell, J. W. (2010). Research design; Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. (Terjemahan Achmad Fawaid). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi asli diterbitkan tahun 2009 oleh SAGE Publications. Thousand Oaks California). Darling-Hammond, L., Burns, D., Campbell, C., Goodwin, A. L., Hammerness, K., Low, E. L., McIntyre, A., Sato, M., & Zeicehner, K. (2017). Empowered educators, how hight-performing systems shape teaching quality around the world. San Francisco: Jossey-Bass. Darmadi, H. (2007). Dasar konsep pendidikan moral: Landasan konsep dasar dan implementasi. Bandung: Alfabeta. Davidov, E. (2009). Measurement equivalence of nationalism and constructive patriotism in the ISSP: 34 countries in a comparative perspective. Political Analysis, 17(1), 64-82. DOI: 10.1093/pan/mpn014. 205 Davis-Kean, E. P. (2005). The influence of parent education and family income on child achievement; The indirect role of parental expectations and the home environmental. Journal of Family Sychology, 19(2), 294-304. Day, C., & Gu, Q. (2014). Reselient teachers, reselient schools; Building and sustaining quality in testing times. New York: Routledge Taylor & Francis Group. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum 2004; Krangka dasar. Puskur Balitbang. Dewantara, K. H. (2013). Pemikiran, konsepsi, keteladanan, sikap merdeka. II Kebudayaan. Yogyakarta: UST Press. Dewey, J. (1938). Experience and education. New York: Macmillan Publishing Co, Inc. Dillon H. S., & Idham S. B. (2013). Sukarno dan bangsa. Prisma, 3(2 & 3), 76-82. LP3ES. Djahiri, K. A. dan Wahab, A. A. (1996). Dasar dan konsep pendidikan moral. Jakarta, Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dong, X. (2008). Symbolic intractionism in sociology of education texbooks in Minland China: Coverage, perspective, and implication. International Education Studies, 1(3), 14-20. Drijarkara. (1966). Pertjikan filsafat. Jakarta: PT. Pembangunan Djakarta. Druckman, D. (1994). Nationalism, patriotism, and group loyalty: A social psychological perspective. Mershon International Studies Review, 38(1), 43-63. DOI: 10.2307/222610. Dwiningrum, S. I. A. (Eds.). (2013). Metode penelitian pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Elnaga, A. A. (2012). The impact of perception on work behavior. Arabian Journal of Bussness and Management Review, 2(2), 56-71. Emzir. (2011). Metodologi penelitian pendidikan, kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Emzir. (2012). Metodologi penelitian kualitatif, analisis data. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Eriksen, T. H. (1991). Ethnicity versus nationalism. Jurnal of Peace Research, 28(3), 263-278. Eriksen, T. H. (1993). Ethnicity and nationalism; Antropological perspective. London: Pluto Press. Ferguson, J. M. & Bragh, A. J. (2004). How social perception can automaticly influence behavior. TRENDS in Cognitive Sciences, 8(1), 33-39. Fraenkel, R. J. (1977). How to teach about values: An analytic approach. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Fuller, A. W. (2009). Sampling statistics. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. 206 George, R., & Barry, S. (2012). Handbook teori sosial. (Terjemahan Imam Muttaqien, Derta Sri Widowatie & Waluyati). Bandung: Nusa Media. (Edisi asli diterbitkan tahun 2001 oleh Sage Publications). Ghozali, I. (2013). Aplikasi analisis multivariat dengan program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, I. (2014). Structural equation modeling, teori, konsep dan aplikasi dengan program LISREL 9.10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Graham, G. (2014). Teori-teori etika. (Terjemahan Irfan M. Zakkie) Bandung: Nusa Media. (Edisi asli diterbitkan tahun 2004 oleh Routledge. London and New York). Gray, G. D. (2010). Teaching patriotism in america’s public schools. Policy, Practice, and Debate Studies in Language and Literature, 29(2), 1-19. https://ci.nii.ac.jp/. Griffiths, M. D. (2013). Social networking addiction: Emerging themes and issue. Addiction Research & Theory, 4(5), 1-2. http://dx.doi.org/10.4172/2155- 6105.1000e118. Gutek, L. G. (1974). Philosophical alternatives in education. Ohio: Charles E. Merrill Publishing Company. Hadi, S. (2015). Metode riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A sixthousand-student survey of mechanics test data for introductory physics course. American Journal of Physics, 66(1), 64-74. DOI: https://doi.org/10.1119/1.18809. Hall, J. A. (1993). Nationalism: Classified and explained. Daedalus 122(3), 1–28. Hanna, J. F., Talley, B. W., & Guindon, H. M. (2000). The power of perception: Toward a model of cultural oppression and liberation. Journal of Counseling and Development, 78, 430-441. Haque, M. S. (2010). Patriotism versus imprialism. Peace Riview: A Journal of Social Justice, 15(4), 451-456. DOI: 10.1080/1040265032000156771. Harjianto (2016). Pengaruh kegiatan UKM pramuka terhadap sikap Nasionalisme mahasiswa Prodi PPKn dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarga negaraan, 1(1), 9-19. Harris, R. L. et al. (2015). How our body influences our perception of the world. Frontiers in Psychology, 6(819), 1-10. Haydon, G. (2006). Value in education. London: Continum. Heider, F. (1958). The psychology of interpersonal relations. New York, John Wiley & Sons, Inc. Hellman, M. C., Worley, A. J., and Munoz, T. R. (2016). A primer on hope as a theory of change for human survice providers. Retrevied from https://thursonthrives.org. 207 Holilah, I. (2008). Dampak media terhadap perilaku masyarakat. Jurnal Studi Gender dan Anak, 3(1), 103-114. Hussain T. P. R. S., Nasarah, S. A., & Othman, Z. (2016). Pembinaan bangsa Malaysia; Kajian emperikal tahap patriotisme belia. Geografia Online, Malaysian Journal of Society and Space, 12(10), 159-170. http://ejournals.ukm.my/gmjss/article/. Hutcheon, P. D. (1999). Building character and culture. USA: Praeger Publisher. Ibrahim, M. (2005). Asesmen berkelanjutan, konsep dasar, tahapan pengembangan dan contoh. Surabaya: Unesa University Press. Jenkins, R. (2008). Rethinking ethnicity. London: SAGE Publication. Jessop, B. (2011). Nation and state. Diakses dari http://www.researchgate.net/publication. Jones, P. (2010). Pengantar teori-teori sosial; Dari teori fungsional hingga post- modernisme. (Terjemahan Achmad Fedyani Saifuddin). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. (Edisi asli diterbitkan tahun 2003). Junaidi, M. (2016). Ilmu negara: Sebuah konstruksi ideal negara hukum. Malang: Setara Press. Kanda, W. & Kankam, B. (2015). Educational background of social studes teachers and its effects on pupils’ academic performance in public junior high schools in Mfantseman municipality. Statistic Educations Research Journal, 1(5), 79-86. Kantor, Z. (2006). The concept of nation. Diakses dari http://src.home.slav.hokudai.ac.jp. Kao, R. (2018). Disruptive leadership: Apple and the technology of caring deeply- nine keys to organizational excellence and global impect. Taylor and Francis. Karya Lengkap Bung Hatta. (1982). Buku 1 kebangsaan dan kerakyatan. Jakarta: LP3ES. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (April 2014). Konsep kurikulum 2013. Makalah disajikan pada pembekalan pendamping Kurikulum 2013, di Nagoya Hotel, Batam. Khumaidi. (2011). Peran organisasi keagamaan dalam pemberdayaan ekonomi kelompok masyarakat (pokmas) perempuan berbasis modal sosial. MUAZAH, 3(1), 373-384. Knight, R. G. (1982). Issues and alternatives in educationl philosophy. Michigan: Andrews University Press. Kohlberg, L. (1995). Tahap-tahap perkembangan moral. (Terjemahkan oleh John de Santo dan Agus Cremers). Yogyakarta: Kanisius. 208 Kotter, P. J. (1997). Leading change: Menjadi pionir perubahan. (Terjemahan Joseph Bambang MS). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (Edisi asli diterbitkan tahun 2006 oleh Harvard Business School Press). Kulap, M., Warto. & Joebagio, H. W. (2017). Nationalism of Nani Wartabone: Nation character building fondation of Indonesia. International Journal of Multycultural and Multyrelegious Understanding, 3(3), 12-21. Kurniawan, Y. & Sudrajat, A. (20XX). Peran teman sebaya dalam pembentukan karakter siswa madrasah tsanawiyah. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(2), 149-163. Kuss, D. J. & Griffiths, M. D. (2011). Online social networking and addiction: A review of the psychological literature. International Journal of Invironmental Research and Public Health, 8, 3528-3552. Leeuw, D. de E. (2008). Choosing the method of data collection. Editor; Edith D. de Leeuw, Joop J. Hox and Don A. Dillman. International Handbook of Survey Methodology. New York: Tylor & Francis Group. Learner, M. R. (2018). Character development among youth, linking lives in time and place. International Journal of Behavioral Development, 42(2), 267- 277. Doi:http:// /doi/full/10.1177/0165025418797020. Li, F. & Betts, C. S. (2003). Trust: What it is and what it is not. International Business & Economics Research Journal, 2(7), 103-108. Lickona, T. (1992). Educating for character; How our schools can teach respect and responsibility. USA: A Bantam Book. Likert, R. (1932). A technique for measurement of attitudes. New York: Tylor & Francis Group. Linan, F., Santos, J. F., & Fernandez, J. (2011). The influence of perceptions on potencial entrepreneurs. International Entrepreneur Management Journal, 7, 373-390. Mahmud. (2011). Pemikiran pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia. Malihah, E. (2015). An idial Indonesian in an increasingly competitive world: Personal character and values required to realise a projected 2045 ‘golden Indonesia’. Citizenship Social and Economic Education, 14(2), 148-156. Doi:http://DOI: 10.1177/2047173415597143. Maralina, I., & Sumaryati. (2013). Studi kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan sikap nasionalisme siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal Citizenship, 2(1), 1-16. Mardawani & Kurniati, A. (2017). Model pembinaan rasa kebangsaan melalui citizenship education pada masyarakat Entikong wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarga negaraan, 2(1), 41-47. http://dx.doi.org/10.17977/um019v2i12017p041. Marzano, J. R., & Kendall S., J. (2007). The new taxonomy of educational objectives. California: Corwin Press. 209 Merriam, W. (2019). Webster Dictionary. Retrieved from http://www.merriam- webster.com/dictionary/. Militz, E., & Schurr, C. (2016). Affective nationalism: Banalities of belonging in Azerbaijan. Political Geography, 54, 54-63. DOI: https://doi.org/10.1016/j.polgeo.2015.11.002. Mineo, L. D. (2014). The importance of trust in leadership. Research Management Review, 20(1), 1-6. M. Masyhud, S. (April 2018). Manajemen pendidikan dalam penguatan pendidikan karajter di sekolah dasar. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional di FKIP Universitas Muria Kudus. 11 April 2018. M. Ngafifi. (2014). Kemajuan teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1), 33-47. DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616. M. Rifa’i. (2011). Sejarah pendidikan nasional dari masa klasik hingga modern. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. M. R. Heafford. (1967). Pestalozzi. London: Methuen & Co Ltd. II New Petter Lane. Mortimore, P., Sammons, P., Stoll, L., Lewis, D. & Ecob, R. (1988). School matters; The junior years. England: Open Books Publishing, Ltd. Muchtar, H. I. (2013). Peran kelompok keagamaan dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama (studi kasus desa adat Angantiga, Petang, Badung, Bali. Jurnal Multukultural & Multirelegius, 12(3), 136-151. Muhadjir, N. (2003). Ilmu pendidikan dan perubahan sosial: Teori pendidikan pelaku sosial kreatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Muhadjir, N. (2013). Ilmu pendidikan re-interpretif phenomenologik. Yogyakarta: Rake Sarasin. Muhammedi. (2016). Perubahan kurikulum di Indonesia: Studi kritis tentang upaya menemukan kurikulum pendidikan islam yang ideal. RAUDHAH, IV(1), 49- 70. Mulyasa, E. (2005). Menjadi guru profesional: Menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung: PT. Rema Rosdakarya. Narvaez, D., & Lapsley, K. D. (2016). Teaching moral character: Two strategies for teacher education. 1-10. Diakses dari http://cee.nd.edu. Nathanson, S. (1993). Nasionalisme, morality, and pace. Lanham: Rowman and Littlefield. Nucci, P. L., & Narvaez, D. (2015). Handbook pendidikan moral dan karakter. (Terjemahan Imam Baehaqie & Derta Sri Widowatie) Bandung: Nusa Media. (Edisi asli diterbitkan tahun 2008 Oleh Routledge. New York). 210 Nurdin, S. E. (2017). Civis education policies; The effect on university students spirit of nationalism and patriotism. Citizenship, Social, and Economic Education, 16(1), 69-82. DOI: http://doi: 10.1177/2047173416688039. OECD. (2014). PISA in focus: Do parents’ occupation have an impact on student performance? Diakses dari https://www.oecd.org. Pai, Y. (1990). Cultural fondations of education. USA: Merrill Publishing Company. Pattaro, C. (2016). Character education: Themes and researches. An academic literature review. Italian Journal of Sociology of Education, 8(1), 6-30. DOI: http://doi: 10.14658/pupj-ijse-2016-1-2. Paul, J., Baker, H., & Cochran, J. (2012). Effect of online social networking on student academic performance. Elsevier, 1, 2118-2119. Diakses dari http://www.elsevier.com/locate/comphumbeh. Penfield, R. D. & Giacobbi, P. R. Jr. (2004). Applying a score confidence interval to aikens’ item content-relevance index. Measurement in Physical Education and Exercise Science, 8(4), 213-225. DOI: http://dx.doi.org/10.1207/s15327841mpee0804_3. Primoratz, I. (2002). Patriotism: A deflationary view. The Philosophical Forum 33(4), 443–457. Priyanto, A., Wiarti, P. W., & Endarwati, L. (2016). Upaya orang tua dalam pembentukan karakter kebangsaan anak usia dini melalui cara memilih produk. Jurnal Civics; Media Kajian Kewarga negaraan, 13(1). DOI: http://dx.doi.org/10.21831/civics.v13i1.11072. Psathas, G. (2014). The intractionist perspectives of George Herbert Mead and Harvey Sacks. Social Science Today, 1(1), 24-36. DOI: 10.12735/sst.vlilp24. Reed, L. W. (2003). The true meaning of patriotism. Diakses dari http:/www.researchgate.net/. Reinaldo dan Sokang A. Y. (2016). Mahasiswa dan internet: Dua sisi mata uang? Problematic internet use pada mahasiswa. Jurnal Psikologi, 43 (2), 107-120. Renan, E. (1882). What is a nation. Diakses dari http://www.humanitiinaction.org. Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI No. 20, tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Republik Indonesia. (2005). Undang-undang RI No. 14, tahun 2005, tentang Guru dan Dosen. Republik Indonesia. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22, tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Republik Indonesia. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 23, tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan. 211 Republik Indonesia. (2012). Undang-undang RI No. 12, tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi. Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 67, tahun 2013, tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 68, tahun 2013, tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 69, tahun 2013, tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 21, tahun 2016, tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Reshma. (2014). Impact of social networking sites on youth: A case study of MOU ROHTAK. International Journal of Current Research, 6 (11), 9906-9908. Rianto, H., & Firmansyah, S. (2017). Upaya mewujudkan pemahaman nilai-nilai Nasionalisme dalam bersikap mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Pontianak. SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial, 4(1), 86-96. http://journal.ikippgriptk.ac.id/. Rispawati & Sumardi, L. (2020). Why does nationalism high or low? Revealing factors affecting nationalism. International Journal of Scientific & Technology Research, 9(02), 2539-2544. Ritzer, G., & Smart, B. (2012). Handbook teori sosial. (Terjemahan Imam Muttaqien, Derta Sri Widowatie, & Waluyati). Jakarta: Nusa Media. (Edisi asli diterbitkan tahun 2001 oleh SAGE Publication). Roberts, P. (2009). A new patriotism? Neolibralism, citizenship and tertiary education in New Zealand. In Bruce Haynes. Patriotism and Citizenship Education. Willey Blackwell. Rocher, F. (2002). The evolving parameters of Quebec nasionalism. International Journal on Multicultural Societies (IJMS), 4(1), 74-96. www.unesco.org/shs/ijms/vol4/issue1/. Rokhman, F., Syaifudin, A., & Yuliati. (2014). Character education for golden generation 2045 (National character building for Indonesian golden years). Procedia-Social and Behavior Sciences, 141, 1161-1165. DOI: http://doi: 10.1016/j.sbspro.2014.05.197. Rossalina, L. (2010). Nationalism vs patriotism, on the floating border? National identification and ethnic exclusion in post-communist Bulgaria. Journal of Comparative research in Antropology and Sociology, 1(2), 187-216. https://doaj.org/article/. Rou-Lan, C. (2017). Chinese youth nationalism in a pressure cooker. USA: University California Press. 212 Rozak, M. H. A., Jawan, J., A., Halim, A., A., Ismail, M., M., & Misri, S., A. (2013). Penghayatan dan kesadaran Nasionalisme dalam kalangan pelatih program latihan khidmat negara. Malaysian Journal of Youth Studies, 8, 1-10. http://www.iyres.gov.my/. Salim, A. (2006). Teori dan paradigma penelitian sosial, buku sumber untuk penelitian kualitatif. Yogyakarta: Tiara Wacana. Samsuri dan Muchson. AR. (2015). Dasar-dasar pendidikan moral (Basis pengembangan pendidikan karakter). Yogyakarta: Ombak. Saunders, P. (1990). Social class and stratification. New York: Routledge. Sergiovanni, J. T. (2005). Leadership; What’s in it for school? London and New York: Routledge Falmer. Sarwono, W. S. (2006). Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: PT RajaGrafindi Persada. Setiawan, E. (2018). Kamus besar bahasa Indonesia. Diakses dari http://kbbi.web.id/. Setiawan, Y. K. I. (2015). Pengaruh latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Federal International Finance (FIF) group cabang Singaraja. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE), 5(1), 1-11. Shah, A. A. M. & Anwar, M. (2014). Impact of parent’s occupation and family income on childrent’s performance. International Journal of Research (IJR), 1(9), 606-612. Shahidul, M. S. & Karim, Z. M. H. A. (2015). Factors contributing to school droptout among the girls: A review of literature. Europan Journal of Research and Reflection in Education Science, 3(2), 25-36. Shoukat, A., Ilyas, M., Azam, R., & Hussain, A. (2013). Impact of parents’ education on childrenst’s academic performance. Secondary Education Journal, 2(1), 53-59. Siswoyo, D. (2013). Bung Karno’s view on Pancasila and education. Cakrawala Pendidikan, xxxii(1), 102-111. Soekanto, S. (1990). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta. PT. Rajawali. Soyomukti, N. (2010). Teori-teori pendidikan tradisional, neo liberal, marxis- sosialis, postmodern. Jogjakarta: Ar Ruzz Media. Sudiyana, B. (2016). Inkonsistensi dan penyebab lemahnya karakter bangsa: Memosisikan Bahasa Indonesia sebagai media pendidikan karakter dalam perspektif hipotesis relativitas sapir-wolf. Diakses dari http://jurnalil.miah.ac.id. Sugiyono. (2011). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2005). Metodologi penelitian pendidikan, kompetensi dan praktek. Jakarta: PT Bumi Aksara. 213 Sukarno. (1963). Di bawah bendera revolusi. Jilid Pertama Cetakan Kedua. Panitya Penerbit dibawah Bendera Revolusi 1963. Sukarno. (1985). Indonesia menggugat. Jakarta: Inti Idayu Press. Sumardi, L., Rispawati, & Ismail, M. (2017). The effect of information technology on learning; Study on Civic and Pancasila Education students at Mataram University. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 24 (2), 73-78. Sunarso. (2009). Dinamika pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dari rezim ke rezim. HUMANIKA, 9(1), 67-80. Sutatnto, H. P. (2017). Education for sustainable development in West Nusa Tenggara. Cakrawala Pendidikan, XXXVI (3), 320-341. DOI: 10.21831/cp.v36i3.13698. Suyanto, I. (1993). Sukarno dan Nasionalisme. Dalam Nazaruddin Sjamsuddin (eds.), Sukarno: Pemikiran politik dan kenyataan praktek. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. TEMPO. (2020). Indeks persepsi korupsi Indonesia 2019 naik 2 poin. Diakses dari https://national.tempo.com. Thomas, E. (2005). Researching values in cross-cultural contexts. In Roy Gardner, Jo Cairns, & Denis Lawton (eds.), Education for values: Morals, ethics and chitizenship in contemporary teaching. US: Kogan Page Limited. Tikka, M., Kuitunen, M., & Tynys, M. S. (2000). Effect of educational background on students’ attitudes, activity levels, and knowledge concerning the enviornment. The Journal of Environmental Education, 31(3), 12-19. DOI: 10.1080/0095896000959840. Tome, G., de Matos, G. M., & Simoes, C. (2012). How can peer group influence the behavior of adolescents: Explanatory model. Global Journal of Health Science, 4(2), 26-35. Tukiran, T. (2014). Pendidikan multikultural dan nasionalisme Indonesia. Jurnal SOSIODIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(1), 29-36. DOI: https://doi.org/10.15408/sd.v1i1.1203. UNISCO. (2012). World Atlas of Gender Equality of Education. Published by the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization 7, place de Fontenoy, 75352 Paris 07 SP, France. Velsor, V. E. (1998). Assessing the impact of development experiences. In Cynthia D. McCauley, Russ S. Moxley, & Ellen Van Velsor (eds.), The center for creative leadership handbook of leadership development. California: Jossey-Bass Inc. Velsor, V. E., & Guthrie, A. V. (1998). Enhancing the ability to learn from experience. In Cynthia D. McCauley, Russ S. Moxley, & Ellen Van Velsor (eds.), The center for creative leadership handbook of leadership development. California: Jossey-Bass Inc. 214 Viola, M. & Daniel, N. (2019). Influence of parental occupation on career development of youths with intellectual disabilities in selected skills training institution in Zambia. International Journal of Humanities Social Sciences and Education (IJHSSE), 6(1), 66-74. Wagiran. (2014). Metodologi penelitian pendidikan (Teori dan implementasi). Yogyakarta: Deepublish. Wahab, A. A. (1998). Kajian terhadap kinerja kurikulum1994 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bandung. Jurusan PPKn IKIP Bandung. Wahab, A. A. (2004). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Modul1-6. Jakarta. Depdiknas. Wahyudin. (April 2018). Pembelajaran matematika dan penguatan pendidikan karakter. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional di FKIP Universitas Muria Kudus. Walker, D. T. (2017). Teach like Finland. New York-London: w. w. Norton & Company. Weiss, H. (2003). A cross-national comparation of nationalism in Austria, the Czech and Slovac Republics, Hungary, and Poland. Political Psychology, 24 (2), 377-401. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/3792355. Widiatmaka, P., & Muchtarom, M. (2015). Penguatan karakter kebangsaan pada sekolah berbasis keagamaan di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo (Studi kasus di SMA Islam Al-Azhar 7 Sukoharjo). PKn Progresif, 10(1), 157-167. https://jurnal.uns.ac.id/pknprogresif/. Wikanengsih. (2016). Memperkukuh jati diri bangsa yang berkarakter melalui pemakaian Bahasa Indonesia yang santun. Diakses dari http://nasionalisme.com. Wikipedia; Inseklopedia Bebas. (2017). Indek persepsi korupsi. Diakses dari https://id.wikipedia.org. Xuan, D. H., Trung, L. T., Ngoc, N. H., Phuong, T. N. L., Cong, D. D., & Quynh, N. T. (2019). The effect of educational background on interprenurial intention. Management Science Letters, 10, 91-102. Young, K. S. (1998). Internet addiction: The emergence of a new clinical disorder. Cyberpsychology and Behavior, 1 (3), 237-244. Zaremohzzabieh Z., Samah B. A., Omar S. Z., Bolong J., dan Kamarudin N. A. (2014). Addictive facebook use among university students. Asian Social Science, 10 (6), 107-116. Zayulate, R. M., Nurmalisa, Y., & Yanzi, H. (2015). Persepsi siswa terhadap pelaksanaan upacara bendera dalam pembentukan sikap nasionalisme. Jurnal Civics, 13(2), 1-15. http://digilib.unila.ac.id/. Zulfitria. (2018). Pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa SD. HOLISTIKA: Jurnal Ilmiah PGSD, 2(1), 1-8. citation: Sumardi, Lalu and Hanum, Farida (2020) Nasionalisme Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar di Mataram. S3 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/70314/1/disertasi-lalu%20sumardi-17703261015.pdf