eprintid: 70236 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/07/02/36 datestamp: 2021-03-18 07:34:40 lastmod: 2021-05-28 04:58:22 status_changed: 2021-03-18 07:34:40 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Kande, Fredrik Abia creators_name: Sugiyono, Sugiyono title: Model Proses Kebijakan Pendidikan Menengah Berbasis Daerah Tertinggal. ispublished: pub subjects: D10 divisions: pps_mp full_text_status: restricted keywords: berbasis daerah tertinggal, pendidikan menengah, proses kebijakan abstract: Tujuan penelitian ini untuk: (1) menganalisis proses kebijakan pendidikan menengah; (2) menganalisis kelemahan proses kebijakan pendidikan menengah; (3) mengembangkan model proses kebijakan pendidikan menengah berbasis daerah tertinggal; (4) menguji keefektivan, keefisienan, dan kepraktisan model proses kebijakan pendidikan menengah berbasis daerah tertinggal. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kebijakan dengan metode research and development dari Borg and Gall. Pada tahap penelitian menggunakan metode pengumpulan data wawancara, angket, dokumentasi, dan observasi. Tahap pengembangan menggunakan metode pengumpulan data FGD dan angket. Subjek penelitian ditetapkan dengan teknik purposive sampling. Keabsahan data diuji dengan kredibilitas, transferability, dependability, dan confirmability. Pengujian data menggunakan teknik statistik deskriptif (perhitungan persentase), dengan membandingkan nilai capaian dengan nilai standard dan pedoman penafsiran persentase. Penelitian ini menghasilkan: pertama, proses kebijakan pendidikan menengah yang dilaksanakan di Provinsi NTT menunjukkan tahap-tahap yang berbeda tergantung pada jenjang kebijakan. Jenjang kebijakan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur mencakup perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan, mengacu kepada UU Nomor 12/2011. Jenjang kebijakan penjelas/teknis mencakup perumusan kebijakan, pengesahan, sosialisasi, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Kedua, kelemahan proses kebijakan selama ini yakni, pada tahap penetapan agenda karena alas an dana, pemerintah belum berani memunculkan agenda spesifik, belum ada mekanisme dialog dan perdebatan untuk memunculkan isu sesuai aspirasi dan kespesifikan daerah tertinggal. Tahap perumusan, input kebijakan umumnya merujuk kepada perintah dan kewenangan urusan provinsi. Tahap sosialisasi, oleh karena ketiadaan struktur UPT wilayah, sehingga sosialisasi kebijakan dan koordinasi menjadi tidak memenuhi tingkat keefektivan, sekalipun menggunakan media sosial. Tahap implementasi, dengan rentang kendali yang besar mengakibatkan pembinaan dan pengembangan mutu sekolah kurang maksimal. Tahap evaluasi, bentuk pelaporan masih bersifat informatif, belum mengungkapkan dimensi evaluatif, serta kurang kompatibel dengan tolok ukur RPJMD. Ketiga, model yang dikembangkan meliputi tujuh tahap: penetapan agenda, perumusan kebijakan, pengesahan kebijakan, sosialisasi kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pengendalian kebijakan, keberlanjutan kebijakan. Nilai kebaruan (novelty) model meliputi: a) tahapan proses kebijakan; b) input kebijakan; c) agenda kebijakan afirmatif; d) implementasi uji coba (tanpa sanksi); e) deskripsi tugas; f) pelibatan stakeholder kebijakan termasuk lembaga yudikatif; g) dan adanya rekognisi satuan pendidikan. Keempat, model yang dikembangkan telah diuji keefektivan dengan nilai 90,86% dalam ketegori kelayakan sangat baik, nilai keefesienan sebesar 85,35% dalam kategori kelayakan sangat baik. Nilai kepraktisan sebesar 80,68% dalam kategori kelayakan baik. date: 2020-10-26 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Manajemen Pendidikan thesis_type: disertasi referencetext: Adams, D. (1993). Defining educational quality in improving educational quality project. Institute for International Research. Adria ́n G. Aguilar & Peter M. Ward (2013), Globalization, regional development, and mega-city expansion in Latin America: Analyzing Mexico City’s peri urban hinterland. Cities, Vol. 20, No. 1, p. 3–21, 2003, 2002 Elsevier Science Ltd. Aikenova Dina Maratovna (2014) Impact factors of education policy In Kazakhstan: SWOT-Analysis. Aksakal, B. & Kazub, I. Y. (2015). Comparison of adult education policies in Turkey and European Union. Procedia - Social and Behavioral Sciences 177 ( 2015 ) 235 – 239. Anderson, J. E. (2003). Public policy making: An introduction. Boston: Houghton Mifflin Company. Azis, A. M. (2016). Performance management system for increasing business school competitiveness. Actual Problems Of Economiics Vol.5 No.179, 2016 ; issn : 1993-6788; National Academy of Management Vul. Panasa Myrnogo, 26, Kyiv, 01011, Ukraine. Diambil dari: http://repository.ekuitas.ac.id/123456789/429. Badan Pusat Statistik. Provinsi NTT. (2016). NTT dalam angka 2016. Badan Pusat Statistik. Nasional. (2015). Data ekspor dan import. Diambil dari: https://www.bps.go.id/ pada tanggal 15 Oktober 2017. Baldwin, G. & James, R. (2010). Access and equity in higher education. The University of Melbourne, Melbourne, VIC, Australia. Elsevier Ltd. Bratausumah, D.S. (2006). Daerah tertinggal. Kementerian PAN bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Birkland, A. T. (2011). An Introduction to the policy process. Theories, concept, and models of public policy making. Third edition. London & New York: Toutledge. Taylor & Francis Group. 448 Business improvement architects/BIA). Risk management...the what, why, and how. Diambil dari: https://bia.ca/risk-management-the-what-why-and-how/, pada tanggal 10 April 2018. Bogdan, R., & Biklen, S. (2007). Qualitative research for education: An Introduction to Theories and Methods. Boston: Pearson Allyn & Bacon. Borg, W.R., & Gall, M.D. (2007). Educational research: An introduction (5rded.). New York: Longman. Cambridge dictionary. cambridge dictionary. Cambridge University Press) Diambil dari: https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/accessibility. Carmena, C. Laurab, C., & Laurac, L. V. (2012) The relevance of education as a capital asset for economic development: references to the Romanian situation. Procedia - Social and Behavioral Sciences 46 (2012) 3582 – 3587. Chatterjee, I., Li, I., & Robitaille, M.C. (2018). An overview of India’s primary school education policies and outcomes 2005–2011. World Development 106 (2018) 99–110. Christopher Colclough &, Anuradha De (2010), The impact of aid on education policy in India. International Journal of Educational Development 30 (2010) 497–507. Craswell, J. W. (2008). Research design qualitative, quantitative and mixed methods approach. London: Sage Publication. Crosby, F. J., Iyer, A., &., Sincharoen, S. (2006). Understanding affirmative action. Annu. Rev. Psychol. 2006. 57:585–611 doi: 10.1146/annurev.psych.57.102904.190029. Crosby, P. (2001). The contribution of quality management to the UK economy. Library British Bussiness & Management. Diambil dari: https://www.bl.uk/people/philip-crosby, tanggal 25 Februari 2018. Cutlip, Center, & Brown. (2000). Effective public: Relation. Eight Edtion. Prentice Hall. Dale, B. G. (2003). Managing quality. Fourth edition. USA: Blackwell Publishing Ltd. 449 Definition of 'disadvantaged'. Diambil dari: https://www.collinsdictionary.com/. Pada tanggal 24 Januari 2020. Definition of disadvantaged. Diambil dari: https://www.merriam-webster.com/. Pada tanggal 20 Januari 2020. Delaney, J. G. (2017). Education policy. Bridging the divide between theory and practice. Second Edition. Canada: Brush Education Ink. de Macedo, C. M. S.,& Ulbricht, V. R. (2012). Accessibility guidelines for the development of learning objects. Procedia Computer Science 4 (2012) 155 – 162. Dewantara, K. H. (1977). Pendidikan. Bagian pertama. Cetaka kedua. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Dias, M., & Tomas, C. (2012). Education and equity in semi-peripheral countries: Current trends in the field of priority education in Portugal. Procedia - Social and Behavioral Sciences 47 (2012) 1092 – 1096. Dumciuvienea, D. (2014), The impact of education policy to country economic development. Procedia - Social and Behavioral Sciences 191 ( 2015 ) 2427 – 2436. Dunn, W. N. (2008). Public policy analysis. Fourth edition. Pearson Prentice–Hall. Inc. Upper Saddel River, New Jersey. Dye, T. R. (2013). Understanding public policy. New Jersey: Prentice Hall. Farihah, L. &,. Wahyuni, D.S. (2015). Demokrasi deliberatif dalam proses pembentukan undang-undang di indonesia: penerapan dan tantangan ke depan. Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan. Diambil dari: http://leip.or.id/wp-content/uploads/2015/10/Della- Liza_Demokrasi-Deliberatif-dalam-Proses-Pembentukan-Undang-Undang- di-Indonesia.pdf Ferraro, S. & Põder, K. (2017: 2). School-level policies and the efficiency and equity trade-off in education. Journal of Policy Modeling. Journal of Policy Modeling. https://doi.org/10.1016/j.jpolmod.2017.11.001 Fischer, F., Miller, G. J., & Sidney, M. S. (2007). Handbook of public policy analysis. Theory, politics, and methods.CRC Press Taylor & Francis Group. 450 Freire, P. (2007). Politik pendidikan. kebudayan, kekuasaan, dan pembebasan. (Terjemahan Agung Prihantoro, Fuad Arif Fudiyartanto). REaD (Research, Education and Dialogue). Englewood Cliffs. (Buku asli diterbitkan tahun 1985). Gisselquist, R. M. (2012). Ginting, P., dkk, 2010). Diambil dari: http://id.answers.yahoo.com tanggal 20 Juni 2014. Great School Partnership. The glossary of education reform. Diambil dari: http://greatschoolspartnership.org/. Gubernur NTT. (2016). Peraturan Gubernur NTT Nomor: 56 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja unit pelaksana teknis dinas dan badan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gubernur NTT. (2018). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi NTT 2018-2023. Henning, C., Badiane, O., & Krampe E. (2018). A Network Based Approach to Evaluate Participatory Policy Processes: An Application to CAADP in Malawi. Modeling and Evaluation. New York University, NY, USA: Springer Open. Hasil UKG NTT berada pada posisi ke-23 secara nasional. (29 Januari 2016). Pos Kupang.com. Homs, F.O. & Marcos. V. S. (2018). Education outcomes and the labor market. Labour economics. Hui-Ling Wang. (2014). Theories for competitive advantage. Faculty of Business – Papers. University of Wollongong Research Online. ISO 31000. (20100. A structured approach to enterprise manajemen risiko (erm) and the requirements of ISO 31000. The public manajemen risiko association. Airmic., Alarm., Arm. Diambil dari: https://www.theirm.org/media/886062/ISO3100_doc. Good Governance as a Concept, and Why This Matters for Development Policy. ReCom. United Nations University. Diambil dari: https://www.researchgate.net/publication/239810900_Good_Governance_as_ a_Concept_and_Why_This_Matters_for_Development_Policy/link/00b4953 3ac52211bd9000000/download. 451 Jordan & Adelle. (2015). Environmental policy: Protection and regulation. International Encyclopedia of the social & behaviour sciences (second edition). Kim, C. Y. (2011). Child labour, educational policy and governanance in Cambodia. International Journal of Educational Development. 31 (2011) 496-504. Knoepfel, P., Larnie, C., Varone, F., and Hill, M. (2009). Public policy analysis. The policy process. Great Britain. Kraft, M., & Furlong, S.R. (2004). Public policy. politics, analysis, and alternative, Washington: Congres Quarterly Press. Lembaga Adminsitrasi Negara Republik Indonesia. (2008). Analisis kebijakan publik. Modul pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat III. Leoveanu, A. C. Rationalist model in public decision making. Faculty of public administration national university of political studies and public administration bucharest, Romania. Journal of Public Administration, Finance and Law. Lim, L. (2016). Globalization, the strong state and education policy: the politics of policy in Asia. National Institute of Education, Nanyang Technological University, Singapore. Journal of Education Policy. Volume 31, 2016 - Issue 6. Lupton, R. (2004). School in disadvantaged area: Recognising context and raising quality. The London School of Economic and Political Science.diambil dari: https://www.researchgate.net/publication/4808543. Mackay, M. & Shaxton, L. Understanding and applying basic public policy concepts. University of Guelph & Delta Partnersh, diambil dari: http://www.politicipublice.ro/uploads/understanding_public_policy.pdf. Mauch, P. D. (2010). Quality managemenet. Theory and application. London-New York: Taylor and Francis Group, LLC. Menteri Republik Indonesia. (2007). Peraturan menteri negara pembangunan daerah tertinggal nomor : 040/Per/M-Pdt/Ii/2007 tentang pedoman umum dan penetapan alokasi dana stimulan penyusunan strategi daerah percepatan pembangunan daerah tertinggal dan penyusunan rencana aksi daerah percepatan pembangunan daerah tertinggal provinsi dan kabupaten tertinggal. 452 _________________________. (2008). Kamus bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. _________________________. (2013). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 80 tahun 2013 tentang pendidikan menengah universal. _________________________. (2013). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal. _________________________. (2015). Rencana strategis (renstra) direktorat jenderal pembangunan daerah tertinggal Tahun 2015-2019. Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal. _________________________. (2016). Jumlah sekolah menurut jenjang dan akreditasi . Diambil dari: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/. _________________________. Peraturan menteri desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi Republik Indonesia nomor 3 tahun 2016 tentang petunjuk teknis penentuan indikator dalam penetapan daerah tertinggal secara nasional _________________________. (2015). Rencana strategis (Renstra) kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015-2019. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015. _________________________. (2018). Data pokok pendidikan dasar dan menengah semester genap 2017/2018. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Moran, M., Rein, Martin., & Goodin, E.R. (2015). Handbook kebijakan publik. (Terjemahan Imam Baehaqie). New york. Oxford University Press. (Buku asli diterbitkan tahun 2006). Mouraa, T. G. Alonsoa, L. G., & Olmedoc, M. H. S. (2015). Delimiting the scope of the hinterland of ports: Proposal and case study. Journal of transport geography. 65 (2017) 25-43. Nawarat, N. (2012). Thailand education policy for migrant children from Burma. Procedia - Social and Behavioral Sciences 47 ( 2012 ) 956 – 96.1 _________. (2017), Discourse on migrant education policy: Patterns of words and outcomes in Thailand. Kasetsart Journal of Social Sciences xxx (2017). 453 Nugroho, R. (2015). Kebijakan publik, di negara-negara berkembang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. __________. (2017). Public policy. Dinamika kebijakan, analisis kebijakan, manajemen kebijakan public, etika kebijakan, kimia kebijakan. Edisi 6. Jakarta. PT Elex Media Komputindo. Kompas Gramedia. O'Connor, A. (2013). A conceptual framework for entrepreneurship education policy: Meeting government and economic purposes. Journal of Business Venturing 28 (2013) 546-363. Olssen, M, Codd, & O’Neill, A. M. (2004). Education policy: Globalization, citizenship and democracy. London, Thousand Oeaks. New Delhi: Sage Publications. Oxford, advanced learner dictionary, International Students’ New Edition. Pandie, D.B.W. (2019). Paper kebijakan publik. Kupang: Universitas Nusa Cendana. Pearsons, W. (1999). Public policy. London: Edward Elgar. UK. ___________ (2005). Public policy. An introduction to the theory and practice of policy analysis. (Terjemahan Triwibowo & Budi Santoso). London: Edward Elgar Publishing, Ltd. (Buku asli diterbitkan tahun 2001). Pearson. (2014). The learning curve. Educational and skill for life. Developed by The Economist Intelligence Unit. Peters, B. G., & Pierre, J. (2006). Handbook of public policy. London: SAGE Publication. Peters, B. G. (2004). American public policy: Promise and performance, 11th Ed. New Jersey: Chatam Hause. Phaik Kin Cheah & Ahmad Murad Merican (2012). Education policy: A case study of digitizing education in malaysia. Procedia - Social and Behavioral Sciences 69 (2012) 1714 – 1718. PISA 2018. Insights and interpretation final. Porter’s, M. (1990). The competitive advantage of nations. New York: THE FREE PRESS, A Division of McMillan, Inc. Prasojo, L. D. (2010). Financial resources sebagai faktor penentu dalam 454 implementasi kebijakan pendidikan. Jurnal Internasional Manajemen Pendidikan Vol 4, No 02 (2010). Presiden Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor: 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. _______________________. (2005). Undang-Undang Nomor: 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Presiden Republik Indonesia. (2005). Peraturan Presiden RI Nomor 78 tahun 2005 tentang pengelolaan pulau-pulau kecil terluar. _______________________. (2012). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. _______________________. (2014). Undang-Undang Nomor: 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. _______________________. (2014). Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2014 tentang percepatan pembangunan daerah tertinggal. _______________________. (2015). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 tahun 2015 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2015- 2019. _______________________. (2020). Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2020-2024. Psacharopoulos, G., & Woodhall, W. (1986). Education for development. An analysis of investment choices. Oxford University Press. Psacharopoulos, G. (2006). World bank policy on education: A personal account. International Journal of Educational Development 26 (2006) 329–338. Puluhulawa, J. (2012). Implementasi kebijakan pendidikan gratis. (Studi Kasus di Provinsi Gorontalo). Laporan penelitian tidak dipublikasikan. Raharjo, S. B. (2012) Evaluasi trend kualitas pendidikan di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Vol 16, No 2 (2012). Diambil dari: https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/. Reisberg, L. & Watson , D. Leadership for world-class universities: Challenges for developing countries philip altbach (Ed), ChestnutHill: Boston College. 455 Diambil dari: www.gr.unicamp.br/ceav/revista/.../pdf/Watson_Reisberg- Access_and_Equity_en.pdf. Riduwan (2013). Skala pengukuran variable-variabel penelitia. Bandung: Alfabeta. Rohman, A. & Wiyono, T. (2010). Education policy in decentralization era. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ruggieri, A., & Silvester, C. (2014). Quality and customer satisfaction: Relationship and customer behavior. A Case Study. International Journal of Managerial Studies and Research (IJMSR) Volume 2, Issue 10, November 2014, PP 22-35. Rusdiana, H. A. (2015). Kebijakan pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sakaue, K. (2018). Informal fee charge and school choice under a free primary education policy: Panel data evidence from rural Uganda. International Journal of Education Development 62 (2018) 112-127. Sano, K. & Tomoda, Y. (2010). Optimal public education policy in a two sector model. Economic Modelling 27 (2010) 991–995. Scribner, J.D. & Layton, D. H. (1995). The study of educational politics. London, Wasington: The Falmer Press. Shiffman, J. (2008). Agenda setting in public health policy. In international encyclopedia of public health. Slamet, PH. (2017). Bahan kuliah pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. __________. (2014). Kebijakan pendidikan kejuruan: Refleksi kritis dan koreksi. Makalah seminar dengan judul ”refleksi kritis kebijakan pendidikan nasional dan daerah” yang diselenggarakan oleh Program Studi Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta pada Tanggal 30 April 2014. Diambil dari: staff.uny.ac.id/sites/.../files/pendidikan/slamet.../2-kebijakanok.pdf. __________. (2014). Politik pendidikan di Indonesia dalam abad ke-21. Cakrawala Pendidikan, Jurnal Ilmiah Pendidikan. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universita Negeri Yogyakarta. Oktober 2014, Th.XXXIII, No. 3. ISSN: 0216-1370. 456 __________.(2019). Melesatkan mutu pendidikan tinggi di era terpori. Pidato Pelepasan Guru Besar UNY. 16 April 2019. Soemartono, T. (2014). Reconstruction of education policy in jembrana bali, best practices of creative and innovative leadership using soft systems methodology based action research. International Journal of Development education. 30 (2010) 49-507. Sommera, M., Figueroab,C., &Kwaukc,C. (2017), Attention to menstrual hygiene management in schools: An analysis of education policy documents in low- and middle-income countries. International Journal of Educational Developmen, 57 (2017) 79-82. Sugiyono. (2016). Metode penelitian & pengembangan. Untuk bidang: Pendidikan, manajemen, sosial, teknik. Bandung: Penerbit Alfabeta. ________., (2017). Metode penelitian kebijakan. Pendekatan kuantitatif, kualiatif, kombinasi, R & D dan penelitian evaluasi. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suprayitno, G. (2014). Transformasi pendidikan tinggi: membangun institusi dan mengembangkan potensi insani. Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Kemdikbud RI. Suryono, Y. (2007). Desentralisasi dan anggaran pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sutomo. (2013). Pembangunan masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suyanto. (2017). Bahan kuliah politik pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M.I. (1974). Instructional development for training teacher of expectional children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institue/Special Education, University of Mennesota. Tilaar, H.A.R., & Nugroho, R. (2008). Kebijakan pendidikan, pengantar untuk memahami kebijakan pendidikan dan kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. TIMSS. (2015). International reports. Diambil dari: http://timss2015.org/#/?playlistId=0&videoId=0 The new eduation economic. (2012). Entrepreneurship, management, marketing, operation management, strategic management. Diambil dari: http://neweconomicseducation.blogspot.co.id/2012/02/definition-of-quality- products.html, tanggal 5 Maret 2018. 457 Torjman, S. (2005). What is policy. Otawa: Caledon institute of social policy. Unal, B. (2015). Education policies during Ataturk period. Procedia - Social and Behavioral Sciences 174 (2015) 1717 – 1722. UNESCO (20130. Handbook on education policy analysis and programming. educatioan policy analysis. Vandeyar, T. (2013). Practice as policy in ICT for education: Catalysing communities of practice in education in South Africa. Technology in Society 35 (2013) 248–257. Villarreal, B.J., Heckhausen, J., Lessard, J., Greenberger, E., & Chen, C. (2015). High-school seniors' college enrollment goals: Costs and benefits of ambitious expectations. Journal of Adolescence 45 (2015) 327e340. Widihandojo, D. (2006). Negara dan paradigma pendidikan di Indonesia. Jurnal Studi Pembangunan Interdisipliner, Kritis, Edisi April-Juni 2006, PPs UKSW Salatiga. Wongwanicha, S., Piromsombata,C., Khaiklenga, P., & Sriklauba, K. (2014), Policy delivery strategies for education reform: A formative research and development. Procedia - Social and Behavioral Sciences 171 (2015) 1365– 1372. Yap Kioe Sheng. What is good governance? United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific. Diambil dari: (https://www.unescap.org/sites/default/files/good-governance.pdf) . Yirci, R. & Karaöse. (2010) Democratic education policy and Turkish education system. Procedia Social and Behavioral Sciences 9 (2010) 1330-1334. Zelvys, R. (2004). Development of education policy in Lithuania during the years of transformations. International Journal of Educational Development 24 (2004) 559–571. citation: Kande, Fredrik Abia and Sugiyono, Sugiyono (2020) Model Proses Kebijakan Pendidikan Menengah Berbasis Daerah Tertinggal. S3 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/70236/1/disertasi-fredrik%20abia%20kande-16704261003.pdf