@phdthesis{UNY69524, author = {Erbi Bunyanuddin and Nur Azizah}, title = {Studi Kasus Implementasi Pendidikan Kewirausahaan bagi Tunarungu Jenjang Pendidikan Menengah.}, month = {July}, year = {2020}, school = {Pascasarjana UNY}, keywords = {anak tunarungu, kompetensi terampil wirausaha, pendidikan kewirausahaan}, url = {http://eprints.uny.ac.id/69524/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pendidikan kewirausahaan bagi anak tunarungu jenjang sekolah menengah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cilacap, khususnya dalam kompetensi terampil wirausaha. Penelitian ini merupakan studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu empat guru dan satu kepala sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Data analisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan langkah yang dikemukakan Creswell dan Poth. Langkah yang digunakan yaitu pengorganisasian data, mereduksi data menjadi tema, dan mempresentasikan data. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi dan member checking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan dilakukan pada pelajaran keterampilan dan ekstrakulikuler kewirausahaan. Langkah pendidikan meliputi: 1) Perencanaan: Kegiatan perencanaan diawali dengan memasukkan pendidikan kewirausahaan dalam RPS, kemudian membentuk tim guru pengampu dan mengadakan rapat bersama kepala sekolah untuk membahas asesmen, materi, media, anggaran, serta pembagian tugas guru. Perencanaan pendidikan kewirausahaan juga dikaitkan dengan kompetensi terampil wirausaha yaitu terampil pemasaran, terampil mengelola sumber daya, terampil mengambil peluang, terampil interpersonal, terampil belajar, dan terampil berstrategi. 2) Pelaksanaan: Pelaksanaan pendidikan dengan berdasarkan kompetensi terampil wirausaha. Guru berperan sebagai pendamping, pembimbing, dan rekan diskusi anak tunarungu. Guru mengajak anak tunarungu untuk mendalami wirausaha dari berbagai sumber termasuk mengenali produk kompetitor, survei kebutuhan masyarakat hingga mendorong cara melakukan pelayanan yang baik bagi pembeli. 3) Penilaian: Pendidikan kewirausahaan tidak masuk dalam pembelajaran formal, namun dijadikan ekstrakurikuler. Sehingga program dinilai efektivitas kegiatannya, untuk menentukan pengembangan materi pendidikan selanjutnya. Sedangkan penilaian untuk anak tunarungu berupa umpan balik.} }