eprintid: 69428 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/06/94/28 datestamp: 2020-10-26 03:18:59 lastmod: 2020-10-26 03:18:59 status_changed: 2020-10-26 03:18:59 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Hariyanto, Eko creators_name: Nuchron, Nuchron title: Relevansi Kompetensi Airframe And Powerplant SMK Bina Dhirgantara Dengan Makapai Penerbangan. ispublished: pub subjects: G8 divisions: pps_mesin full_text_status: public keywords: relevansi, Airframe and powerplant, kompetensi, DUDI. abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengelompokan kompetensi keahlian airframe and powerplant di SMK Bina Dhirgantara Surakarta, (2) tingkat relevansi kompetensi keahlian airframe and powerplant antara siswa terhadap industri Penerbangan, dan (3) tingkat relevansi kompetensi keahlian airframe and powerplant antara guru terhadap industri Penerbangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif . Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII = 30 Siswa dan guru = 13 Guru kompetensi keahlian Airframe and Powerplant di SMK Bina Dhirgantara, dan Teknisi = 6 orang masing-masing maskapai penerbangan yang diambil secara random. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa perhitungan rata-rata persentase. Pengujian menggunakan skala likert. Berdasarkan analisis data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kompetensi keahlian airframe and powerplant di SMK Bina Dhirgantara Surakarta dikelompokkan menjadi 4 (empat) aspek kompetensi yaitu Aircraft Structure terdiri dari 10 kompetensi, Aircraft Electrical terdiri dari 8 kompetensi, Aircraft Hardware terdiri dari 27 kompetensi dan Aircraft Engine dengan 16 kompetensi., 2) Tingkat relevansi kompetensi keahlian airframe and powerplant dengan implementasi pembelajaran di sekolah dari aspek kompetensi aircraft structure menunjukkan kompetensi pembelajaran kurang relevan dengan nilai rata-rata hasil dari 10 kompetensi 69%, dari aspek kompetensi aircraft electrical menunjukkan kompetensi pembelajaran kurang relevan dengan nilai hasil rata-rata dari 8 kompetensi 62%, dari aspek kompetensi aircraft hardware menunjukkan kompetensi pembelajaran cukup relevan dengan nilai hasil rata-rata dari 27 kompetensi 71%, dan dari aspek kompetensi aircraft engine menunjukkan kompetensi pembelajaran kurang relevan dengan nilai hasil rata-rata dari 16 kompetensi 66%., 3) Tingkat relevansi kompetensi keahlian airframe and powerplant antara siswa terhadap industry Penerbangan masih belum relevan, ditunjukkan dengan hasil uji diketahui siswa cukup relevan di aspek aircraft hardware sedangkan untuk di aspek aircraft structure, aircraft electrical, dan aircraft engine masih kurang relevan. dan 4) Tingkat relevansi kompetensi keahlian airframe and powerplant antara guru terhadap industry Penerbangan dalam pembelajaran masih kurang relevan pada materi yang diajarkan. date: 2019-09-30 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Pendidikan Teknik Mesin thesis_type: tesis referencetext: Adhikary, P.K. (2005). Educational Reform For Linking Skills Development With Employment In Nepal. In M. SINGH (Eds.), Meeting Basic Learning Needs in the Informal Sector Integrating Education and Training for Decent Work, Empowerment and Citizenship (pp. 215-228). Hamburg, Germany: UNESCO Institute for Education. Brown, J.S., Collins, A., and Duguid, P. (1989). Situated Cognition and the Culture of Learning. Educational Researcher 18, no. 1 (January-February 1989): 32- 41. Bukit, Masriam. (2002). Beberapa Masalah Dalam Implementasi Pendidikan Sistem Ganda di SMK. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia Produktif, Dirdikmenjur Depdiknas, (p. 527-542). Bandung: Rosdakarya. Bungin, Burhan. (2005). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo. Chinien, C. and Singh, M. (2009). Overview: Adult Education for the Sustainability of Human Kind. In R. Maclean, D. Wilson, & C. Chinien (Eds.), International Handbook of Education for the Changing World of Work, Bridging Academic and Vocational Learning (pp. 2521-2536). Germany: Springer. Cunningham, I., Dawes, G., & Bennett, B. (2004). The Handbook of Work Based Learning. Burlington: Gower Publishing Limited. Depdikbud. (1995). Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Jakarta: Pusat Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23, Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. (2009). Rencana Strategis Departemen Pendiikan Nasional, Tahun 2010–2014,17 September 2009,Jakarta. Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depnakertrans. (2003). Undang-Undang RI Nomor 13, tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan Deseco. (2005). Defining and Selecting Key Competencies: Executive Summary. Diambil pada tanggal 19 September 2014 dari: http://www.oecd.org/pisa/35070367.pdf Dikmenjur. (1999). Keterampilan Menjelang 2020 untuk Era Global: laporan satuan tugas pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan di Indonesia. Depdikbud, Jakarta. Djojonegoro, Wardiman. (1998). Pengembangan Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT Balai Pustaka. Finlay, I., Niven, S., & Young, S. (1998). Changing Vocational Education and Training an International Comparative Perspective. London: Routledge. Gray, K., Bae, S. (2009). Skills Shortages, Over-Education and Unemployed Youth: An International Dilemma. In R. Maclean, D. Wilson, & C. Chinien (Eds.), International Handbook of Education for the Changing World of Work, Bridging Academic and Vocational Learning (pp. 175- 187). Germany: Springer. Harris, I.B. (2011). Conceptions and Theories of Learning for Workplace Education. In Janet P. Hafler (Eds.), Extraordinary Learning in the Workplace, Innovation and Change in Professional Education 6, DOI 10.1007/978-94-007-0271-4_3. (pp. 39-62) New York: Springer + Business Media B.V. Hemsley-Brown, J.V., & Sharp, C. (2004). The use of research to improve professional practice: a systematic review of the literature, Oxford Review of Education. (fourth coming). Mason, J. (2002). Qualitative Researching, London: SAGE Publications Ltd. Matveeva, N. and Lapp, J. (2009). Overview: Participation in Formal Programmes of Learning and Skills Development. In R. Maclean, D. Wilson, & C. Chinien (Eds.), International Handbook of Education for the Changing World of Work, Bridging Academic and Vocational Learning (pp. 2025- 2037). Germany: Springer. McNamara, O., Murray, J., Jones, M.(2013). Framing Workplace Learning. In Workplace Learning in Teacher Education, ed. McNamara, O., Murray, J., Jones, M, 1-27. New York: Springer, 2013. eScholarID:196034 Mendagri. (2013). Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003, Tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan Dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintahan Daerah. Merriam, S.B. (1998). Qualitative Research and Case Study Applications in Education. San Fransisco: Jossey-Bass. Miles, M.B., & Huberman, A.M. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. 3th edition. USA: SAGE Publications, Inc. Miswardi, Y., & Pardjono. (2013). Proses Dan Hasil Belajar Pada Prakerind Bidang Keahlian Kendaraan Ringan: Studi Kasus Pada Industri Pasangan SMKN 3 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi UNY, Vol 3, Nomor 2, Juni 2013 pp.268-281. Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Munadi, Sudji. (2012). Penerapan Assesmen Kinerja Dalam Praktik Proses Permesinan Untuk Pengembangan Budaya Kerja Peserta Didik. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Di Universitas Negeri Yogyakarta. Maret. 2012. OECD. (2010). Innovative Workplaces: Making Better Use of Skills within Organisations. OECD Publishing. Pakpahan, J. (2002). Perkembangan Pendidikan Kejuruan Pada Pelita VI. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia Produktif, Dirdikmenjur Depdiknas, (p. 221-272). Bandung: Rosdakarya. Pardjono. (2011, Februari). Peran Industri Dalam Pengembangan SMK. Makalah disampaikan pada workshop Peran Industri dalam Pengembangan SMK di SMKN 2 Kasihan Bantul Poell, R.F. and Woerkom, M. V.(2011). Chapter 1 Introduction: Supporting Workplace Learning. Dalam Supporting Workplace: Learning Towards Evidence-based Practice. Rob F. Poell dan Marianne van Woerkom Eds. Netherlands: Springer. e-ISBN 978-90-481-9109-3 Rau, D. (1998). Transformation And Reform of Vocational Education And Training In Taiwan, Republic of China. In I. Finlay, S. Niven, and Stephanie. Changing Vocational Education and Training: An International Comparative Perspective. (p.61-74). USA: Routledge. Setyabudi, Ismanto. (2014). Kemunduran Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Indonesia. Diakses pada tanggal 20 September 2014 dari http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/ 944-kemunduran-pendidikan-sistem-ganda-psg-di-indonesia Slamet PH. (2013). Pengembangan SMK Model untuk Masa Depan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Februari 2013, Th. XXXII, No. 1. pp. 14-26. Soeharto. (1988). Desain Instruksional sebuah Pendekatan Praktis untuk Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Starr, P. (1984). The social transformation of American medicine: The rise of a sovereign profession and the making of a vast industry. New York: Basic Books, dalam Definition of Professionalism-Social Sciences Literature. diakses tanggal 19 September 2014 dari https://www.afmc.ca/pdf/SocScsLit.pdf STEMNET. Employability Skills. Diakses pada 19 September 2014 dari: http://www.exeter.ac.uk/ambassadors/HESTEM/resources/General/STEMNE T%20Employability%20skills%20guide.pdf Sudira, Putu.(2011). Praksis Ideologi Tri Hita Karana Dalam Kebudayaan Kompetensi Pada SMK Di Bali. Disertasi. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses tanggal 12 Juli 2014. Tersedia : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131655274/DISERTASI-DR-PUTU- SUDIRA-UNY-2011.pdf Sudrajat, A.A., dkk. (2002). Pendidikan Pertanian Dari Masa Ke Masa. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia Produktif, Dirdikmenjur Depdiknas, (p. 379-436). Bandung: Rosdakarya. Sudrajat, A.A. (2002). Perkembangan SMK Bidang Teknik/Teknologi. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia Produktif, Dirdikmenjur Depdiknas, (p. 329-358). Bandung: Rosdakarya. ____________.(2011). Pendidikan Vokasional Sebagai Investasi. Paper Competition ASC 2011. Sukardi, Th. (2011). Peranan Bimbingan Kejuruan Terhadap Pembentukan Karakter Kerja Siswa Di Jurusan Mesin SMKN 2 Wonosari. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Mei 2011, Th. XXX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY. Supriadi, D. (2002). Pendahuluan: Satu Setengah Abad Pendidikan Kejuruan di Indonesia. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia Produktif, Dirdikmenjur Depdiknas, (p. 1 – 32). Bandung: Rosdakarya. Sutiyono, Agus. (2010). Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Competence Base Education And Training) Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Disertasi. Universitas Negeri Jakarta. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 pada http://unj.ac.id/fip/sites/default/files/Agus%20Sutiyono%20- %20Pengaruh%20Pendidikan%20dan%20Pelatihan%20Berbasis%20Kompet ensi%20dan%20Motivasi%20Kerja%20terhadap%20Kinerja.pdf Tingkatkan Kualitas Karyawan dengan Magang dan In House Training. (2011). http://www.pln.co.id, p. 568. Tuxworth, Eric. (1989). Competence based education and training: background and origins. In John W. Burke, Competency Based Education and Training. New York: The Falmer Press. ISBN 0-203-97426-3 Master e-book ISBN. (p. 9 – 22). UNESCO. (1999). Lifelong learning and training: a bridge to the future—final report. Paris: UNESCO. (Final report of the second International Congress on TVET, Seoul, 1999.) University of South Alabama. Situated Learning Theory. Diakses pada tanggal 20 September 2014. Sumber diambil dari: http://www.southalabama.edu/oll/mobile/theory_workbook/situated_learning _theory.htm U. S. Department of Education Office of Vocational and Adult Education. (2012). Employability Skills. Diakses pada 19 September 2014 dari: http://content.govdelivery.com/accounts/USED/bulletins/58c9cb Vaughan, K., O’Neil, P., & Cameron, M. (2011). Successful workplace learning: How learning happens at work. New Zealand Council for Educational Research: Industry Training Federation. Diakses pada tanggal 20 September 2014 dari http://www.nzcer.org.nz/research/publications/successful- workplace-learning-how-learning-happens-work Wagner, T. (2008). The Global Achievement Gap. New York: Basic Books. Wallace, R. (2011). Chapter 2: Social Partnerships in Learning: Connecting to the Learner Identities of Disenfranchised Regional Learners. In Ralph Catts, Ian Falk & Ruth Wallace, Vocational Learning Innovative Theory and Practice. New York: Springer. p.9 – 31 Yuniardi, Dewa. (2012). Standar Sertifikasi Teknologi Informasi Bidang Internet. Diakses tanggal 7 Agustus 2014, dari http://www.sertifikasi- microsoft.com/2012/11/standar-sertifikasi-teknologi-informasi.html citation: Hariyanto, Eko and Nuchron, Nuchron (2019) Relevansi Kompetensi Airframe And Powerplant SMK Bina Dhirgantara Dengan Makapai Penerbangan. S2 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/69428/1/tesis-eko-hariyanto-15722251004.pdf