@phdthesis{UNY69239, month = {December}, title = {Integrasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalosara Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Konawe Selatan.}, year = {2019}, school = {Program Pascasarjana}, author = {Rispan Rispan and Ajat Sudrajat}, url = {http://eprints.uny.ac.id/69239/}, keywords = {Integrasi Nilai, Kearifan Lokal Kalosara, Pembelajaran Sejarah}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal kalosara, (2) menguraikan cara pengintegrasian nilai kearifan lokal kalosara dalam pembelajaran sejarah, dan (3) menguraikan faktor pendukung dan penghambat pengintegrasian nilai kearifan lokal kalosara dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 4 Konawe Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Konawe Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru sejarah, dan peserta didik. Teknik analisis data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) nilai yang terkandung dalam kearifan lokal kalosara meliputi: nilai kepemimpinan (petonoa), nilai rasa malu (kohanu), nilai gotong royong (samaturu), nilai sopan santun (merou), nilai persatuan dan kesatuan (medulu mepokoaso), nilai kesejahteraan (morini mbu?u mbundi, monapa mbu?u ndawaro), nilai keadilan, nilai kesucian (atepute penao moroha), dan nilai cinta kasih (mombekamei-meiri ako). (2) pengintegrasian nilai- nilai kearifan lokal kalosara dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 4 Konawe Selatan, guru sejarah sudah mengintegrasikan nilai kalo dalam pembelajaran dan termuat dalam RPP. Proses pengintegrasian nilai kearifan lokal kalosara dalam pembelajaran sejarah terdiri dari tiga tahapan yakni: tahapan perencanaan pembelajaran, tahapan pelaksanaan pembelajaran dan tahapan evaluasi pembelajaran sejarah. Guru memasukan nilai tersebut pada proses penjelasan materi dengan memadukan antara nilai yang terdapat dalam materi sejarah seperti nasionalisme, demokrasi, peduli sosial, menjaga perdamaian, peduli lingkungan, dan toleransi, dengan nilai yang terkandung dalam kearifan lokal kalosara yang meliputi, nilai kepemimpinan, rasa malu, sopan santun, gotong royong, kesejahteraan, persatuan dan kesatuan, keadilan, kesucian, dan cinta kasih. Posisi nilai kalosara dalam pembelajaran sejarah bertujuan sebagai materi pengayaan terhadap peserta didik dalam memahami kehidupan sehari-hari dan kondisi saat ini. (3) faktor pendukung dalam pengintegrasian nilai kearifan lokal kalosara dalam pembelajaran sejarah adalah ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang memadai seperti perpustakaan, laboratorium komputer, internet. Sedangkan faktor penghambat adalah tampak pada alokasi waktu dan peserta didik yang didasari oleh latar belakang karakter yang berbeda-beda.} }