%D 2019 %L UNY68885 %K kemampuan literasi kimia, keterampilan kolaborasi, dan motivasi belajar, dan pembelajaran berbasis konteks (PBK). %I Program Pascasarjana %A Dessy Lusyana Yustin %A Antuni Wiyarsi %X Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan (1) perbedaan kemampuan literasi kimia dan keterampilan kolaborasi pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan pembelajaran berbasis konteks (PBK) dan siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan saintifik (PPS), (2) perbedaan kemampuan literasi kimia pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan PBK dan siswa dengan penerapan PPS, (3) perbedaan keterampilan kolaborasi pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan PBK dan siswa dengan penerapan PPS, (4) perbedaan motivasi belajar pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan PBK dan siswa dengan penerapan PPS, (5) persentase sumbangan PBK terhadap kemampuan literasi kimia dan keterampilan kolaborasi siswa pada materi ikatan kimia, (6) persentase sumbangan PBK terhadap kemampuan literasi kimia siswa pada materi ikatan kimia, (7) persentase sumbangan PBK terhadap keterampilan kolaborasi siswa pada materi ikatan kimia, (8) persentase sumbangan PBK terhadap motivasi belajar siswa pada materi ikatan kimia, (9) persentase siswa yang memiliki kemampuan literasi kimia dengan kategori baik pada materi ikatan kimia dengan PBK, (10) persentase siswa yang memiliki keterampilan kolaborasi dengan kategori baik pada materi ikatan kimia dengan PBK, dan (11) persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kategori baik pada materi ikatan kimia dengan PBK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi experiment. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA/MA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel pada penelitian ini sebanyak 128 siswa di MAN 1 Yogyakarta dan SMAN 1 Godean yang ditentukan menggunakan teknik convenience sampling. Pada kelas eksperimen diterapkan PBK dan kelas kontrol diterapkan PPS. Pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan literasi kimia, observasi keterampian kolaborasi, dan angket keterampilan kolaborasi dan angket motivasi kimia berbasis konteks. Analisis data menggunakan statistik inferensial yaitu uji MANOVA dan uji-t sampel independen pada taraf signifikansi 5%, serta menggunakan statistik deskriptif yaitu kategori penilaian ideal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan kemampuan literasi kimia dan keterampilan kolaborasi pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan PBK dan siswa dengan penerapan PPS, (2) ada perbedaan kemampuan literasi kimia pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan PBK dan siswa dengan penerapan PPS, (3) ada perbedaan keterampilan kolaborasi pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan PBK dan siswa dengan penerapan PPS, (4) tidak ada perbedaan motivasi belajar pada materi ikatan kimia antara siswa dengan penerapan PBK dan siswa dengan penerapan PPS, (5) persentase sumbangan PBK terhadap kemampuan literasi kimia dan keterampilan. olaborasi siswa pada materi ikatan kimia sebesar 5,1%, (6) persentase sumbangan PBK terhadap kemampuan literasi kimia siswa pada materi ikatan kimia sebesar 3,2%, (7) persentase sumbangan PBK terhadap keterampilan kolaborasi siswa pada materi ikatan kimia sebesar 5%, (8) tidak ada sumbangan PBK terhadap motivasi belajar siswa pada materi ikatan kimia, (9) 12% siswa yang mengikuti pembelajaran ikatan kimia berbasis konteks memiliki kemampuan literasi kimia yang baik, (10) 77% siswa yang mengikuti pembelajaran ikatan kimia berbasis konteks memiliki keterampilan kolaborasi yang baik, dan (11) 74% siswa yang mengikuti pembelajaran ikatan kimia berbasis konteks memiliki motivasi belajar yang baik. %T Eksplorasi Kemampuan Literasi Kimia, Keterampilan Kolaborasi, dan Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis Konteks.