%0 Thesis %9 S2 %A Susanti, Heni %A Kumalasari, Dyah %B Pendidikan Sejarah %D 2018 %F UNY:68309 %I Program Pascasarjana %K pendidikan karakter, kurikulum 2013, pembelajaran sejarah. %T Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah. %U http://eprints.uny.ac.id/68309/ %X Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah; (2) mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus yang dilaksanakan di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kesiswaan, guru sejarah, dan peserta didik. Penentuan instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Teknik analisis data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis Miles dan Huberman melaui kegiatan data reduction, data display and conclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) guru sejarah sudah mengintegrasikan pendidikan karakter dengan dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah yang sudah termuat dalam silabus dan RPP. Pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah memunculkan nilai karakter peserta didik yang religius, cinta tanah air, semangat kebangsaan, keteladanan, patriotisme, toleransi, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, peduli lingkungan, dan saling menghargai. Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah diterapkan secara holistik, di integrasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Evaluasi penilaian sikap dalam pembelajaran sejarah belum optimal dilakukan oleh guru sejarah; (2) faktor penghambat pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah adalah keterbatasan waktu sehingga membuat proses pembelalajaran sejarah kurang maksimal. Sedangkan faktor pendukung adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai, budaya sekolah yang positif, dan tidak ada jarak antara guru dan peserta didik. Budaya sekolah yang mengedepankan karakter ahlak mulia berbasis nilai kearifan lokal sumang yang berpedoman pada Alquran dan Hadis. Selain itu, terdapat sinergitas yang baik antara kepala sekolah, wakil kesiswaan dan guru sejarah dalam melaksanakan pendidikan karakter yang merujuk pada program sekolah dan implementasi dalam pembelajaran sejarah.