eprintid: 68210 rev_number: 22 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/06/82/10 datestamp: 2020-06-08 08:50:00 lastmod: 2020-06-08 08:50:00 status_changed: 2020-06-08 08:50:00 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Prehatiningsih, Arip creators_name: Azizah, Nur title: Pendidikan Karakter Pada Anak Usia 4-6 Tahun di KB-TK Hamemayu Yogyakarta. ispublished: pub subjects: pssd_pgpaud divisions: pps_paud full_text_status: public keywords: pendidikan karakter, anak usia dini abstract: Pendidikan karakter yang diterapkan dan dikembangkan di sekolah belum terintegrasi dengan pembelajaran di kelas dan dilaksanakan dengan merancang program khusus pendidikan karakter. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan pendidikan karakter mengenai perencanaan, strategi dalam implementasi pengetahuan moral, perasaan moral, tindakan moral, serta faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter di KB-TK Hamemayu Yogyakarta. Penelitian ini mengacu pada teori pendidikan karakter dari Lickona yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif dengan jenis studi kasus. Sumber data penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan diuji keabsahannya menggunakan triangulasi teknik. Analisis data melalui menelaah data, memeriksa seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, merangkum, dan memfokuskan pada tema-tema permasalahan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, dalam hal perencanaan pendidikan karakter, sekolah merancang program pendidikan karakter bangsa dengan merancang nilai-nilai karakter setiap bulannya. Nilai-nilai karakter dari pemerintah dikembangkan dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan menggunakan nilai-nilai karakter yang terdekat dengan pembiasaan sehari-hari yang dilakukan anak. Hal ini dilatarbelakangi oleh pengalaman kepala sekolah di sekolah sebelumnya yang mengutamakan pendidikan karakter. Sekolah menggunakan model pembelajaran sentra dengan metode cerita, pembiasaan dan modelling. Kedua, dalam hal pelaksanaan, pendidikan karakter terdiri dari pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Pengenalan nilai-nilai karakter yang sudah dikembangkan ini dengan menstimulai dan memotivasi anak. Pengembangan nilai-nilai karakter terdiri atas peduli sosial, menghargai, percaya diri dan kemandirian. Anak pada tahap tindakan moral ini sudah mampu melakukan tanpa adanya arahan dan dapat memotivasi teman sebayanya. Ketiga, faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter ini yaitu konsistensi guru dalam menstimulasi anak dengan mengucapkan nilai-nilai karakter yang diajarkan bulan itu; pola asuh orangtua yang kurang sejalan dengan sekolah; keterbukaan orangtua mengenai keadaan anak; menirukan perilaku tidak baik dari teman sebaya; kurangnya stimulasi dari orangtua; usia anak yang belum matang. Selain itu juga terdapat faktor pendukung yaitu pendidikan berkesinambungan antara sekolah dan rumah; kerjasama orangtua dengan sekolah yang baik; komite yang membantu sekolah dan orangtua; observasi yang dilakukan oleh guru; fasilitas konsultasi dengan psikolog; dan motivasi dari teman sebaya. date: 2020-01-24 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Pendidikan Anak Usia Dini thesis_type: tesis referencetext: Abdullah, M. (2010). Pendidikan karakter membangun karaktar anak sejak dari rumah. Yogyakarta: PT Pustaka Intan Madani. Anderson, L. W., & Krath Wohl, D. R. (2001). A Taxonomy for learning teaching and assessing. New York: Addison Weskey Logman, Inc. Anees, Q. B., & Hambali, A. (2008). Pendidikan karakter berbasis al-qur'an. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Betawi, A. (2018). Calling for character education: Promoting moral integrity in early childhoodeducation in Jordan. Early Child Development and Care, 1-12. Bjerke, H. (2011). Children as diffenrently equal beings: Norwegian children's views of responsibility. Childhood, 67-80. Brannon, D. (2008). Character education - a joint responsibility. Education Digest, 73(8), 56-60. Bulach, C. R. (2002). Implementing a character education curriculum and assessing its impact on student. The Clearing House, 79-83. Chapman, A. M. (2011). Implementing character education into school curriculum. ESSAI, 13-16. Creswell, J. W. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications. Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of qualitative research, terjemahan Dariyanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fadlilah, M. (2013). Pendidikan karakter anak usia dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Greer, J. L. (2015). Arrested development? Comparing educational leadership students with national norms on moral reasoning. Educational Administration Quarterly, 511-542. Healea, C. (2006). Character education with resident assistant: A model for development character on college. The Journal of Education,, 65-77. Johansson, E. (2009). Doing the right thing a moral concern from the perspectives of young preschool children. New York: Routledge. Katilmis, A. E. (2011). Efficiency of social studies integrated character education program. Educational Sciences: Theory and Practice,, 854-859. 154 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 146 Tahun 2015, tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia dini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Mengembangkan tanggungjawab pada anak. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Panduan pelaksanaan pendidikan karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Killen, M., & Smetana, J. S. (2006). Handbook of moral development. Mahwah NJ: Lawrence Erlbaum. Lapsley, D., & Woodbury, R. (2016). Moral character development for teacher education. Journal of action in teacher education, 38 (3), 194-206. Lee, A. (2014). Implementing character education program through music and integrated activities in early childhood settings in Taiwan. International Jorunal of Music Education, 1-12. Lickona, T. (1991). Educating for character: How our school can teach respect and responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam books, 51. Lickona, T. (2004). Character matters: How to help our children develop good judgment, integrity, and other essential virtues. New York: Simon and Schuster. Lickona, T. (2013). Educating for character in the sexual domain. Peabody Journal of Education, 88 (2), 198-211. Maryono. (2015). The Implementation of character education policy at junior high schools and. International Journal of Education and Research, 267-274. Megawangi, R. (2004). Pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation. Moleong, L. J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muchlas, S., & Hariyanto. (2012). Pendidikan karakter konsep dan model. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mudyahardjo, M. (2010). Pengantar pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mulyasa, E. (2011). Manajemen pendidikan karakter. Jakarta: Bumi Aksara, 165- 189. 155 Muslich, M. (2012). Pendidikan karakter menjawab tantangan krisis multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Najib, M., & Wiyani, N. A. (2016). Manajemen strategi pendidikan karakter bagi anak usia dini. Yogyakarta: Gava Media. Pala, A. (2011). The need for character education. International Journal of Social Science and Humanity Studies, 23-32. Penderi, E., & Rekalidou, G. (2016). Young children's views concerning distribution of clean-up duties in the classroom: responsibility and self- interest. European Early Childhood Education Research Journall, 734- 747. Presiden Republik Indonesia. (2016). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017, tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Samani, M., & Hariyanto, M. S. (2012). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Rosdakarya. Saridewi. (2012). Mengembangkan pendidikan berkarakter melalui implementasi high tech dan high touch pada pendidikan anak usia dini. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Setyawan, D. (2014, Maret 26). Rupanya kasus bully sudah ada sejak di pendidikan usia dini. Retrieved from Komisi Perlindungan Anak Indonesia: https://www.kpai.go.id/berita/rupanya-kasus-bully-sudah-ada- sejak-di-pendidikan-usia-dini Smith, J. A., & Osborn, M. (2004). Interpretative phenomenological analysis. Doing social psychology research, 229-254. Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Sprod, T. (2003). Philosophical discussion in moral education: The community of ethical inquiry. New York: Routledge. Sugiyono, P. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Suhartinah, S. (2012). Pendidikan karakter di Tk Al-Azhar Syifa Budi Parahyangan: studi kasus tentang pelaksanaan pendidikan karakter di Tk Al-Azhar Syifa Budi Parhyangan Bandung. Doctoral Dissertation. Wren, T. (2008). Philosophical moorings. In L. P. Nucci, & D. Narvaez, Handbook of Moral and Character Education (pp. 11-29). New York and London: Routledge Taylon & Francis Group. Yin, R. K. (2014). Studi kasus desain & metode. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Zuchdi, D. (2011). Pendidikan karakter dalam perspektif teori dan praktik. Yogyakarta: UNY Press. citation: Prehatiningsih, Arip and Azizah, Nur (2020) Pendidikan Karakter Pada Anak Usia 4-6 Tahun di KB-TK Hamemayu Yogyakarta. S2 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/1/Cover.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/2/Bab%20I.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/3/Bab%20II.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/4/Bab%20III.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/5/Bab%20IV.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/6/Bab%20V.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/7/Daftar%20Pustaka.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/68210/8/Lampiran.pdf