eprintid: 67631 rev_number: 21 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/06/76/31 datestamp: 2020-02-21 03:42:20 lastmod: 2020-02-21 03:42:20 status_changed: 2020-02-21 03:42:20 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Putra, Ananda Yhuto Wibisono creators_name: Wijanarka, Bernardus Sentot title: Relevansi Kompetensi Kejuruan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Terhadap Kebutuhan Dunia Industri Dan SKKNI. ispublished: pub subjects: G8 divisions: pps_mesin full_text_status: public keywords: juru las, pendidikan, relevansi abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Keterlaksanaan kurikulum di SMK Teknik Pengelasan di Jawa Tengah, (2) Kompetensi juru las SMAW yang dibutuhkan oleh Industri karoseri berskala menengah di Jawa Tengah, (3) Kompetensi Kerja yang dipersyaratkan dalam SKKNI Juru Las SMAW Level 2, (4) Relevansi kompetensi juru las yang dibutuhkan industri dengan SKKNI, (5) Relevansi kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK dengan kompetensi juru las yang dibutuhkan industri, dan (6) Relevansi kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK terhadap SKKNI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive meliputi PT. Putra Agung Setia dan CV. Karoseri Trisakti serta SMK N 3 Salatiga, SMK N 1 Kismantoro, SMK Bina Taruna Masaran, dan SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kredibilitas data dijamin dengan metode triangulasi teknik dan sumber data, serta member check hasil analisis data kepada tiga expert worker. Analisis data sebelum di lapangan menggunakan teknik penelitian prasurvei, analisis data di lapangan menggunakan model Miles and Huberman. Data yang diperoleh dari industri, SMK dan SKKNI dikomparasikan secara deskriptif untuk dianalisis relevansinya. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar isi dalam kurikulum. (2) Kompetensi juru las yang dibutuhkan Industri terdiri dari enam pekerjaan dan 17 tugas sebagai aspek keterampilan, 23 aspek pengetahuan dan 12 sikap kerja. (3) Dalam SKKNI terdapat 22 unit kompetensi yang mewakili 82 aspek pengetahuan dan 86 keterampilan serta 4 sikap kerja. (4) Relevansi antara kompetensi juru las yang dibutuhkan industri dengan SKKNI pada aspek keterampilan sebesar 62,5%; pada aspek pengetahuan sebesar 63,33% dan pada aspek sikap kerja sebesar 33,33%. (5) Relevansi antara kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK terhadap kebutuhan industri pada aspek keterampilan sebesar 70,59%; pada aspek pengetahuan sebesar 86,96% dan pada aspek sikap kerja sebesar 37,5%. (6) Relevansi antara kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK dengan SKKNI pada aspek keterampilan sebesar 81,82%; pada aspek pengetahuan sebesar 95,45% dan pada aspek sikap kerja sebesar 30%. date: 2019-03-18 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Pendidikan Teknik Mesin thesis_type: tesis referencetext: Aaker, D.A. (2011). Brand Relevance: Making Competitor Irrelevant. San Francisco: John Wiley & Sons Inc. ASME. (2001). Qualification Standard for Welding and Brazing Procedures, Welders, Brazers, and Welding and Brazing Operators. New York: The American Society of Mechanical Engineers. Badan Pusat Statistik. (2017). Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 1986 – 2017. Retrieved from https://www.bps.go.id/statictable/2009/04/16/972/pengangguran-terbuka- menurut-pendidikan-tertinggi-yang-ditamatkan-1986-2017.html. Badan Pusat Statistik. (2017). Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Naik 4,00 Persen Dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Naik 2,50 Persen Pada Triwulan II Tahun 2017 Dari Triwulan II Tahun 2016. Retrieved from https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/08/01/1398/pertumbuhan- produksi-industri-manufaktur-besar-dan-sedang-naik-4-00-persen-dan- industri-manufaktur-mikro-dan-kecil-naik-2-50-persen-pada-triwulan-ii- tahun-2017-dari-triwulan-ii-tahun-2016.html Barliana, M.S., Ilhamdaniah and Kurnia, D. (2015). Occupational Competence Needs Analysis in Furniture Making Industri. Makalah disajikan dalam Seminar The 3rd UPI Int. Conf. on Technical and Vocational Education and Training (TVET), di Universitas Pendidikan Indonesia Baser, J.A. Jizat, N.AM. Yunus,F.A.N. Rahim, M.B. Razzaq, A.R.A. Hasan, A. (2017). Competency of National Dual Training System Industri Advisors, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 23(4), 328-338. doi: http://dx.doi.org/10.21831/jptk.v23i4.14276 Coenen, J., Heijke, H., dan Meng, C. (2015). The Labour Market Position Of Arrow Versus Broad Vocational Education Programmes. Empirical Res Voc Ed Train. 7,9. doi:https://doi.org/10.1186/s40461-015-0020-x Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI. (2012), Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Kep. 217/Lattas/XII/2012, tentang Pedoman Tata Cara Pemetaan Kompetensi. Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan 271 Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678 Tahun 2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 330 Tahun 2017 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3). Dixon, R.A., and Stricklin, L.S. (2014). Lessons Learned Using the Modified DACUM Approach to Identify Duties and Tasks for CADD Technicians in North Central Idaho, Online Journal for Workforce Education and Development. 7(1), 1-14. Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber daya Manusia melalui SMK. Jakarta : PT. Jayakarta Agung Offset. Draganidis, F., Chamopoulou, P., Mentzas, G. (Januari 2006). An Ontology Based Tool For Competency Management And Learning Paths. Makalah Disajikan Dalam 6th International Conference on Knowledge Management. Fletcher, S. (1994). NVQs Standard and Competence (2nd Edition ed.). London: Kogan Page. Gillis, S, & Bateman, A. (1999). Assessing in VET: Issues of Reliability and Validity. Australia: NCVER Gipps, C, & Stobart, G. (2003). Alternative Assessment (Vol. 2). Los Angeles, London, New Delhi, Singapore: SAGE Publications. Griffin, P, Gillis, S, & Calvitto, L. (2007). Standard Referenced Assessment for Vocational Education and Training in Schools. Australian Journal of Education, 51(1), 19-38. doi:https://doi.org/10.1177/000494410705100103 Hiim,H. (2017). Ensuring Curriculum Relevance inVocational Education and Training: Epistemological Perspectives in a Curriculum Research Project. International Journal for Research in Vocational Education and Training (IJRVET). 4(1), 1-19. doi:https://doi.org/10.13152/IJRVET.4.1.1 Hyun-Sook, K., et la. (2012). Job Analysis of Clinical Research Coordinators Using the DACUM Process. Journal Korean Acad Nurs. 42(7), 1027-1038. doi:http://dx.doi.org/10.4040/jkan.2012.42.7.1027 Jainudin, N.A., Francis, L., Tawie, R., Matarul, J. (2015). Competency of Civil Engineering Students Undergone Industrial Training: Supervisors’ Perspectives. Procedia - Social and Behavioral Sciences 167, 245 – 249 doi:https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.669 272 Johnson, J. (2010). What GIS Technicians Do: A Synthesis of DACUM Job Analyses, URISA Journal. 22(2), 31-40. Retrieved from http://www.geotechcenter.org/uploads/2/4/8/8/24886299/gistech_andsupp urisajournalvol22issue2.pdf Klotz1,V.K, Billett,S and Winther, E. (2014). Promoting workforce excellence: formation andrelevance of vocational identity for vocationaleducational training. Empirical Research in Vocational Education and Training, 6,6. doi:https://doi.org/10.1186/s40461-014-0006-0 Lavrenko, V. (2009). A Generative Theory of Relevance. Berlin Heidelberg: Springer Mathewson, J. Donatone, F., & Fishel, C. (2010). Audience, Relevance, and Search. Indianapolish: International Business Machines Corporation Matsui, T. (2000). Bridging and Relevance. Amsterdam: John Benjamins B.V. Maulipaksi, D. (2015). Kemendikbud Pantau Distribusi Buku Kurikulum 2013. Retrieved from https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/08/kemendikbud-pantau- distribusi-buku-kurikulum-2013-4438-4438-4438. Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Menteri Perindustrian. (2016). Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64 Tahun 2016 tentang Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi Untuk Klasifikasi Usaha Industri Menteri Perindustrian. (2017). Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengemabangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link And Match Dengan Industri. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (1982). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las di Tempat Kerja. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2007). Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. 342 tahun 2007 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Barang Dari Logam Bidang Jasa Industri Pengelasan Sub Bidang Pengelasan SMAW. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2008). Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. 105 tahun 2008 tentang Penetapan Standar 273 Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Barang Dari Logam Bidang Jasa Industri Pengelasan Sub Bidang Pengelasan Non SMAW. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2012). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional. Muhidin, A.S. (2009). Partisipasi Dunia Usaha/Dunia Industri. Retrieved from http://sambasalim.com/pendidikan/partisipasi-dunia- usahaduniaindustri.html. Mumbo, H.M., Konaro, J.W. (2015). Assessment of quality and relevance of curricula development in health Training institutions: a case study of Kenya. Human Resources for Health. doi:https://doi.org/10.1186/s12960-015- 0048-9 Mulcahy, D. (2006). Turning the contradictions of competence: competency-based training and Beyonce. Journal of Vocational Education & Training. 52(2), 259-280. doi: http://dx.doi.org/10.1080/13636820000200120 NCVER. (2012). Guidelines for assessing competence in VET. Western Australia: NCVER. Nickbeen, P., Valentin, V., Bogus, S.M. and Ballard, A. (Mei-Juni 2017). The Dacum Process to Develop an Industri-Directed Construction Education Curriculum Type. Makalah disajikan dalam Seminar CSCE/CRC Construction Specialty Conference, di Vancouver, Kanada. Retrieved from: https://www.researchgate.net/publication/317725373_THE_DACUM_PR OCESS_TO_DEVELOP_AN_INDUSTRI- DIRECTED_CONSTRUCTION_EDUCATION_CURRICULUMTYPE Presiden Republik Indonesia. (1990). Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990, tentang Pendidikan Menengah. Presiden Republik Indonesia. (2016). Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Ratya, M.P. (2017). Menaker: RI Butuh 3,7 Juta Tenaga Kerja Terampil Per Tahun. Retrieved from https://news.detik.com/berita/d-3474059/menaker- ri-butuh-37-juta-tenaga-kerja-terampil-per-tahun Republik Indonesia. (1989). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 274 Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian Rini, A.S. (2017). Industri Manufaktur Butuh 5.000 Tenaga Las Per Tahun, Ini Kualifikasinya. Retrieved from http://industri.bisnis.com/read/20171112/257/708276/industri-manufaktur- butuh-5.000-tenaga-las-per-tahun-ini-kualifikasinya. Saidihardjo. (2004). Diktat Pengembangan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Slamet PH. (2015). Kebijakan Pendidikan Kejuruan: Refleksi Kritis dan Koreksi. Yogyakarta: UNY Sperber, D. & Wilson, D. (2009). Relevance: Comunication and Cognition. Oxford: Blackwell Publisher Ltd. Sudira, P. (2011). Praksis Ideologi Tri Hita Karana Dalam Pembudayaan Kompetensi Pada SMK Di Bali. Desertasi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Sudira, P. (2011). Naskah Akademik Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan. Laporan Penelitian. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, N.S. (2006). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya Syahrul, Aras, M. (2014). Analisis Tingkat Relevansi Kurikulum SMK dengan Kompetensi Kerja di Dunia Usaha dan Industri. Jurnal Medtek, 6(1). Stainback, S. Stainback, W. (1988). Understanding & Conducting Qualitative Research. Dubuque, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company Thonguthai, S. and Kaewkuekool, S. (2011). The Development of a Competency- Based Course of Study to Meet Thailand's Mould and Die Industri Needs. Medwell Journal. 6(3), 241-249. Retrieved from: http://medwelljournals.com/abstract/?doi=sscience.2011.241.249 Unger, C. (2006). Genre, Relevance and Global Coherence: The Pragmatics of Discourse Type. London: Palgrave Macmillan Wijanarka, B.S., Nuchron, Rahdiyanta, D., Abizar, H., Abdilah, H. (2015). Analisis Tugas Operator Mesin Produksi di Industri Pemesinan pada Industri Kecil dan Menengah. Laporan Penelitian. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Wagner, T. (2008). The Global Achievment Gap, New York: Basic Book Wilson, D. & Sperber, D. (2012). Meaning and Relevance. Cambridge: Cambridge University Press citation: Putra, Ananda Yhuto Wibisono and Wijanarka, Bernardus Sentot (2019) Relevansi Kompetensi Kejuruan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Terhadap Kebutuhan Dunia Industri Dan SKKNI. S2 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/1/Cover.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/2/Bab%20I.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/3/Bab%20II.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/4/Bab%20III.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/5/Bab%20IV.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/6/Bab%20V.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/7/Daftar%20Pustaka.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/67631/8/Lampiran.pdf