@inproceedings{UNY67102, month = {January}, author = {Rakha Bagus Putra Pradana1 and Chusnia Febrianti and Denny Oktavina Radianto}, year = {2020}, title = {PERSEPSI DUTA PARIWISATA MOJOKERTO TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH}, booktitle = {seminar nasional dan temu alumni HMPS 2019}, url = {http://eprints.uny.ac.id/67102/}, abstract = {Sejarah dalam artian umum berarti suatu serangkaian peristiwa yang terjadi di masa lalu yang menjadi acuan atau pandangan untuk melangkah kedepan. Sejarah merupakan elemen pendidikan yang penting dan harus diwariskan secara turun temurun dengan jujur dan apa adanya tanpa adanya rekayasa. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarahnya. Dapat diketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah kerajaan terbanyak dan Indonesia telah terjajah selama 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang. Pendidikan di Indonesia ini adalah pendidikan yang kompleks dimana para anak-anak di Indonesia diwajibkan untuk wajib belajar selama 9 tahun terhitung sejak di bangku Sekolah Dasar. Ini merupakan kesempatan besar bagi para guru dan pengajar untuk mengajarkan pengetahuan sejarah terhadap anak-anak tersebut. Pendidikan Sejarah Indonesia telah menjadi kewajiban untuk semua anak di Indonesia, ini merupakan langkah yang bagus dan baik untuk tetap mengingat sejarah. Tetapi pada kenyataannya akhir - akhir ini pendidikan sejarah di Indonesia ini seperti disepelekan oleh generasi milenial. Adanya globalisasi dan penggunaan gawai secara terus menerus membuat milenial malas untuk membuka kembali lembaran-lembaran yang telah menjadikan negeri ini berdiri seperti ini. Hal tersebut menjadi problematika tersendiri bagi pendidikan sejarah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi duta pariwisata Mojokerto terhadap pembelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2019 di kota dan kabupaten Mojokerto dengan teknik pengambilan data secara wawancara terstruktur dan studi dokumen. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa persepsi responden mengenai pembelajaran sejarah melalui pariwisata sangat dianjurkan dan dapat dikembangkan.} }