eprintid: 66319 rev_number: 22 eprint_status: archive userid: 1290 dir: disk0/00/06/63/19 datestamp: 2019-10-24 02:02:34 lastmod: 2019-10-24 02:02:34 status_changed: 2019-10-24 02:02:34 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Septiyani, Viandika Indah creators_name: Sayuti, Suminto A title: Hubungan Intertekstual Novel Ramayana Karya C. Rajagopalachari dengan Rahuvana Tattwa Karya Agus Sunyoto serta Ideologinya. ispublished: pub subjects: E1 divisions: pps_bsi full_text_status: public keywords: intertekstual, intertekstual Julia Kristeva, ideologeme, ideologi. abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Ideologeme yang ada dalam novel berdasarkan penemuan oposisi, transposisi dan transformasi; (2) unsur intrinsik kedua novel; dan (3) bentuk intertekstualitas yang berupa persamaan atau persetujuan, perbedaan atau pengingkaran, penambahan dan pengurangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Ramayana karya C. Rajagopalachari dan Rahuvana Tattwa karya Agus Sunyoto, sedangkan data penelitian berupa teks yang mengacu pada penelitian intertekstualitas Julia Kristeva yang di dalamnya memuat tentang oposisi, transposisi dan transformasi sebagai kunci untuk menghasilkan ideologeme, yaitu teks yang berhubungan dengan sosial budaya masyarakat. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas semantis dan expert judgement, serta uji reliabilitas intrarater. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik baca, catat, dan kepustakaan. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan teknik suprasegmental dan intertekstual, untuk mengetahui ideologi Agus Sunyoto melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, adanya oposisi yang ditemukan dalam novel Ramayana karya C. Rajagopalachari, yaitu meliputi baju kulit kayu dan baju mewah, alas tidur kasur dan rumput, kejahatan dan kebaikan. Sedangkan transposisi dan transformasinya adalah perubahan sikap Dewi Kaikeyi dan Wibisana. Oposisi pada novel Rahuvana Tattwa karya Agus Sunyoto adalah sistem kekerabatan patriarki dan matriarki, peradaban bangsa Arya dan Daksha, serta Sesembahan Siva dan Indra. transposisi dan transformasinya adalah Rsi Abiyasa yang menolong Raksasha dan berubahnya peradaban bangsa Arya. Ditemukan juga unsur intrinsik pada novel Ramayana karya C. Rajagopalachari dan Rahuvana Tattwa karya Agus Sunyoto untuk menentukan persamaan, perbedaan, penambahan dan pengurangan dari kedua novel tersebut. date: 2019-07-11 date_type: published institution: Program Pascasarjana department: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia thesis_type: tesis referencetext: Abrams, M. H. (1979). The mirror and lamp: romantic theory and the critical tradition. New York: Oxford University Press. Albloly, A. M dan Mahmud A. (2015). Research article developing the student’s literary apreciation of novels via facebook. International Journal of Recent Scientific Research. Volume 6. Allen, G. (2000). Intertextuality. London: Roudledge. Budiarti, E. (2012). Rahuvana dalam rahuvana tattwa karya Agus Sunyoto: analisis respon estetik Wolfgang Isher. Yogyakarta: Tesisi Universitas Gadjah Mada. Boulton, M. (1984). The anatomy of novel. London: Routledge & Keagan Paul. Davi, R. (2017). The the role of reader in reader respons theory. Research Journal og English and Literature (RJELAL) A Peer Reviewd (Referees) International Journal. Vol.4.Issue 3.2017 (Juli-September). Desai, S. N. (1970). “Ramayana-an instrument of historical contact and cultural transmission between india and asia” The Journal of Asian Studies. Vol. 30, No. 1 (Nov., 1970), hlm. 5–20. Dost, O. (2017). An intertextual analysis: snow white and snow white and the huntsman. International Journal og Languange Educations and Teaching. Volume 5. Fananie, Z. (2000). Telaah sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Goldman, (1977). Toward a sociology of the novel. London: Tavistock, Publishing. Harvey, W.J. (1966). Character and the novel. Ithaca: Cornell University Press. Junus, U. (1985). Resepsi sastra (sebuah pengantar). Jakarta: PT Gramedia. Kahinde, A. (2003). Intertextualyity and the contemporary african novel. Nordic Journal of African Studies. Volume 12. Kenny, W. (1966). How to analyze fiction. New York: Monas Press. 209 Kumar, P. P. S. (2016). The Fascinating of Retellings of The Indian Epics. Research Journal og English and Literature (RJELAL) A Peer Reviewd (Referees) International Journal. Vol.4.Issue 2.2016 (Apr-Jun). Kristeva, J. (1980). Desire in Language: A Semiotic Approch to Literature and Art. Oxford: Basil Blackwell. Manu. (1998). Persebaran Ramayana di Asia Tenggara: dalam Ramayana Transformasi, Pengembangan dan Masa Depannya. Ed. Sarworo Soeprapto dan Sri Harti Widyastuti. Yogyakarta: Lembaga Studi Jawa. Minderop, A. (2005). Metode karakteristik telaah fiksi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Lubis, M. (1981). Teknik mengarang. Jakarta: Kurnia Esa. Moleong, L. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasri, D. (2017). Oposisi teks Anak dan Kemenakan karya Marah Rusli: kajian intertekstual Julia Kristeva. Sumatra Barat: Balai Bahasa Sumatra Barat. Volume 13. Nimni, I. J. (2016). The influence of male characters in shaping Jane’s character in Jane Eyre. International Journal of English Literature and Translation Studies. Volume 3. Wardani, N. E. (2009). Makna totalitas dalam karya sastra. Surakarta: UNS Press. Nurgiyantoro, B. (1995). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: UGM Press. Nwadike, C. (2018). Intertextuality and spirotextuality: rethinking textual interconnections. Journal of Literature Languanges and Linguistics. Volume 47. Oruq, A. A dan Nadia. (2017). The antogonistic attributes Krogstad’s characterization in Hendrik Ibens’s a doll’s hause: an analytical and descriptive study. International Journal of English Languages, Literature and Translation Studies. Volume 4. Pavlidis, P. (2017). Socialism, labour, and education: from Marx to Makarenko. International journal of Educational. Vol 11. Rajagopalachari, C. (2009). Ramayana. Yogyakarta: IRCiSoD. 210 Sadi, H. S. (1993). Merambah matahari: sastra dalam perbandingan. Surabaya: Gaya Masa. Sumardjo, J. (1984). Memahami kesusastraan. Bandung: Alumni. Stanton, R. (1965). An introduction to fiction. Amerika: University Of Washington. Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, A. 2006. Rahuvana Tattwa. Yogyakarta: LkiS. Susanto. (2010). Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidal El Khalieqy dan Pintu Karya Fira Basuki: Kajian Intertekstual dan Nilai Pendidikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Thomson, C. H. (2009). Plagiarism, intertextuality and emergent authorship in university students’ academic writing. University of Melbourne vol. 6. Waluyo, H. J. (2002). Pengkajian sastra rekaan. Salatiga: Widyasari Press. ------------. (2009). Pengkajian prosa fiksi. Salatiga: UNS Press. Wellek, R dan Austin W. (1962). Theory of literature. New York: A Harvest Broks. Worton, M and Judith S. (1990). Intertextuality: theory and practices. Manchaster : Manchaster University Press. citation: Septiyani, Viandika Indah and Sayuti, Suminto A (2019) Hubungan Intertekstual Novel Ramayana Karya C. Rajagopalachari dengan Rahuvana Tattwa Karya Agus Sunyoto serta Ideologinya. S2 thesis, Program Pascasarjana. document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/1/COVER.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/2/BAB%20I.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/3/BAB%20II.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/4/BAB%20III.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/5/BAB%20IV.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/6/BAB%20V.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: http://eprints.uny.ac.id/66319/8/LAMPIRAN.pdf