%0 Thesis %9 S3 %A Sardi, Sardi %A Slamet, PH %B Manajemen Pendidikan %D 2019 %F UNY:66071 %I Program Pascasarjana %K muatan lokal batik, manajemen pembelajaran, batik pewarna alam. %T Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Muatan Lokal Batik untuk Guru SD dan SMP di Kacamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. %U http://eprints.uny.ac.id/66071/ %X Tujuan penelitian adalah menghasilkan model manajemen pembelajaran muatan lokal batik untuk guru SD dan SMP sebagai upaya pelestarian dan pengembangan potensi batik pewarna alam di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desain penelitiannya kualitatif dengan strategi eksploratoris sekuensial dengan model penelitian dan pengembangan Borg and Gall (1989). Sebagai kelas eksperimen adalah enam SD negeri dan satu SMP negeri di Kecamatan Gedangsari Gunungkidul, dan sebagai kelas kontrol adalah tiga SD negeri dan satu SMP negeri di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, secara kualitatif (deskriptif) batik pewarna alam di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul termasuk kelompok batik pedesan (bedesan) dengan ciri khas motif yang dipengaruhi oleh batik Surakarta khususnya Mangkunegaran. Kemudian secara akulturatif diperkaya dengan pengaruh motif batik dari Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada tahap berikutnya batik Gedangsari berkembang dengan pengaruh motif dan pewarnaan batik pesisiran dan batik pedesan lainnya, sehingga ragam, motif dan pewarnaannya semakin kaya dan variatif. Kedua, penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi pengembangan model manajemen pembelajaran muatan lokal batik secara simultan berpengaruh terhadap guru pada penguasaan substansi materi ajar muatan lokal batik: (a) bagi guru SD pada tingkat moderat (0.473). Diketahui dari R2 model bahwa, p value sebesar 0.000, t statistik 3.998, dan original sampel bertanda positif sebesar 0.688, sehingga nilai p value yang diperoleh <0,05, t statistik >1,96 dan original sampel bertanda positif; (b) bagi guru SMP pada tingkat moderat (0.485). Diketahui dari R2 model bahwa, p value sebesar 0.000, t statistik 5.032, dan original sampel bertanda positif sebesar 0.696, sehingga nilai p value yang diperoleh <0,05, t statistik >1,96 dan original sampel bertanda positif. Kesimpulannya bahwa pengembangan model manajemen pembelajaran muatan lokal batik untuk guru SD dan SMP telah teruji validitas dan reliabilitas, sehingga memenuhi kaedah relevansi, efektifitas, dan efisiensi untuk diterapkan (transfesability) pada pembelajaran muatan lokal batik pada cakupan yang lebih luas.